2

33K 600 15
                                    

Di malam harinya Songkang terpaksa tidur dengan Sungchan di kamar, rumah sebesar ini hanya memiliki dua kamar dan kamar satunya lagi milik Yoona, Songkang tidak mungkin tidur di kamar kakak iparnya.

"Tidak masalah kan kalau paman tidur di sini?" Tanya Songkang pada Sungchan yang sedang duduk di tepi ranjang, remaja itu hanya memakai baju putih kebesaran dan celana pendek yang memperlihatkan paha putih yang mulus. Sedangkan Songkang memakai piyama dengan lengan panjang.

"Tidak masalah paman, paman tidak mungkin tidur di kamar ibu apalagi di ruang tengah." Balas Sungchan yang terlihat tenang tapi isi kepalanya sangat berisik.

Ini pertama kalinya Sungchan tidur bersama pamannya, tapi kalau di mimpinya cukup sering, bahkan lebih dari tidur.

Mata Sungchan terbelalak begitu Songkang melepaskan kancing piyamanya satu persatu dan membuangnya ketempat cucian kotor.

Sungchan menelan ludahnya kasar melihat tubuh berotot pamannya yang sangat seksi, Sungchan ingin sekali memegang otot perutnya. Sungchan tambah terkejut begitu Songkang merenggangkan tubuhnya, mengangkat tangannya yang membuat bulu ketiaknya terlihat.

Sialan! Sungchan ingin sekali menjilat bulu ketiaknya yang tidak terlalu lebat, dan matanya turun kebawah pusar Songkang yang terdapat bulu halus. Apa bulu halus di menyambung ke bulu kemaluannya?

"Tidak masalah kan kalau paman tidur telanjang dada seperti ini? Paman kalau tidur memang seperti ini, apalagi kalau di rumah paman tidurnya telanjang." Tutur Songkang panjang lebar.

"I—iya paman, tidak masalah." Balas Sungchan terbata, wajahnya sudah memerah melihat tubuh Songkang.

Mereka pun berdua tidur dengan posisi Sungchan yang memunggungi Songkang padahal Songkang sudah menghadap kearahnya.

Songkang yakin kalau keponakannya ini gay, sangat terlihat jelas bagaimana tadi Sungchan melihat tubuhnya. Songkang juga yakin kalau Sungchan lah pelaku yang membuat celananya basah tadi siang.

Songkang lebih mendekat pada Sungchan, dia pun menggesekan penisnya ke bokong Sungchan yang cukup sintal. Songkang terus menggeseknya, menggerakkan pinggulnya maju mundur menusuk bokong Sungchan dengan penisnya yang sudah ngaceng.

Sedangkan Sungchan berusaha memejamkan matanya erat, ia berusaha menahan suaranya begitu pamannya semakin menjadi saja di belakang sana. Bahkan Sungchan merasakan tangan pamannya mulai meremas bokongnya kuat-kuat.

"Kau sudah tidur?" Bisik Songkang di telinga Sungchan.

"Be—belum paman," balas Sungchan dengan nada yang bergetar.

"Mau bantu paman?"

"Bantu apa?" Sungchan terus menjawab pertanyaan pamannya tapi tidak berani berbalik menghadap Songkang. 

Songkang meraih satu tangan Sungchan lalu di masukannya ke dalam celananya, ia meremas-remas penisnya pakai tangan Sungchan yang sangat lembut.

"Tolong kocok penis paman, biasanya setiap malam tante mu mengocoknya. Paman tidak bisa tidur kalau penis paman ngaceng seperti ini, Sungchan mau kan?" Tanya Songkang dan semakin kuat meremas tangan Sungchan di penisnya.

Sungchan tidak menjawab, ia merasakan penis pamannya semakin membesar dan keras, bahkan Sungchan bisa merasakan urat yang menonjol di batang penis pamannya.

"Sungchan tidak mau? Padahal tadi Sungchan menjilati selangkangan paman sampai celana paman basah."

Sungchan terkejut mendengarnya, jadi dia mengetahuinya?

"Kalau Sungchan mau Sungchan juga bisa mengulum dan menghisap penis paman, Sungchan mau kan sepong penis paman? Penis paman besar, Sungchan pasti suka. Jisung saja menyukai penis paman, kalau tidak ada mamanya Jisung lah yang mengangkang untuk paman."

Uncle 🔞 [Songkang x Sungchan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang