12

10.4K 312 30
                                    

"loh Sungchan kamu mau kemana pagi-pagi begini?" Tanya Yoona yang baru keluar dari kamarnya lalu melirik jam dinding yang baru menunjukan pukul 5 pagi.

Sungchan yang sudah mau buka pintu rumah langsung mematung begitu mendengar suara ibunya, lalu dia berbalik dan tersenyum canggung.

"Mau sekolah Bu," jawab Sungchan.

"Sepagi ini? Ini baru jam lima loh sayang."

"I—itu a—anu.. hari ini jadwal Sungchan piket jadi harus datang lebih pagi."

"Tapi ini baru jam lima, kamu mau piket apa nemenin satpam sekolah?"

"Ya piket atuh Bu, buat apa Sungchan nemenin satpam sekolah? Udah ya Sungchan udah telat."

"Tunggu Sungchan sarapan dulu ini ibu mau masak."

"Nggak keburu nanti aja sarapan di sekolah."

Sungchan pun langsung keluar dari rumahnya dia sengaja berangkat pagi buta untuk menghindari seseorang, Sungchan yakin kalau siangan dikit orang itu pasti menjemputnya tapi begitu keluar rumah Sungchan terdiam setelah melihat sebuah mobil terparkir di depan pagar rumahnya. Sungchan tahu betul mobil siapa itu.

Sialan sepagi ini pamannya sudah ada di rumahnya? Sungchan menengok ke dalam rumah bisa bahaya kalau ibunya keluar dan melihat mobil Songkang, tapi syukurlah karena Yoona sedang sibuk di dapur.

Sungchan pun berjalan menghampiri mobil Songkang dan berusaha mengintip kedalam karena kaca mobil itu sangat hitam, samar-samar Sungchan melihat Songkang yang tertidur di dalam mobil tapi yang membuat Sungchan terkejut adalah pakaian yang Songkang pakai sama dengan pakaian yang kemarin, jangan bilang kalau?

Tokk.. tokk.. tokk..

Sungchan mengetuk kaca mobil yang membuat Songkang langsung terbangun dari tidurnya, pria itu merenggangkan tubuhnya mungkin karena pegal setelah itu membersihkan matanya Songkang langsung buka pintu mobil begitu melihat Sungchan tapi pintu mobilnya di tahan dan kembali di dorong sama Sungchan. Songkang pun menurunkan kaca mobilnya.

"Paman ngapain? paman tidur di sini?!" Tanya Sungchan pelan karena tidak mau buat keributan di pagi buta.

"Kenapa kamu blokir nomer saya?" Tanya balik Songkang tanpa peduli dengan pertanyaan Sungchan.

"Aku yang nanya duluan paman jawab pertanyaan aku, ngapain paman di sini? Paman mau ibu ngeliat paman?!" Sialan Sungchan sudah memaksa dirinya untuk bangun lebih pagi agar bisa menghindari pria ini tapi Songkang malah tidur di depan rumahnya.

"Kalo kamu nggak blokir nomer saya saya nggak mungkin kesini, saya nggak mungkin tidur di dalam mobil seperti ini. Kamu buat saya gila!"

Sungchan menghela nafasnya, berusaha agar tetap tenang kalau pakai emosi juga semuanya pasti akan meledak.

"Paman dengar baik-baik, aku ini keponakan paman dan paman itu paman aku suami dari Tante aku kakak dari ibu aku, nggak seharusnya kita kayak gini—

"Anjing!"

Sungchan langsung terdiam begitu Songkang mengumpat di depannya.

"Kamu tau saya paman kamu tapi kenapa mau menggoda saya hah?!"

"Aku nggak pernah goda paman!"

"Sekarang kamu masuk ke mobil atau saya yang masuk ke rumah kamu."

Sungchan mengacungkan jari tengah untuk paman tersayangnya lalu langsung pergi dari sana.

Tinn!!!!

   Tinn!!!!

Tinn!!!

Klakson mobil Songkang sangat nyaring di pagi hari bahkan ada beberapa rumah yang menyalakan lampu rumahnya karena terganggu tapi Songkang tidak peduli dan terus menekan klakson mobilnya.

Bangsat! Umpat Sungchan di dalam hatinya kalau seperti ini tidak cuma tetangganya tapi ibunya juga bisa keluar, karena tidak mau sampai itu terjadi Sungchan langsung berbalik dan menendang pintu mobil Songkang sampai penyok.

Brakk!

"Berhenti sialan!" Sungut Sungchan dia tidak peduli kalau nanti dia di suruh ganti rugi kerusakan mobil pamannya itu.

"Masuk atau saya makin menggila di sini." Ancam Songkang lagi.

Sungchan melirik rumahnya dan lampu ruang tengah sudah menyala itu berarti tidak lama lagi ibunya akan keluar, Sungchan pun langsung masuk ke mobil Songkang karena tidak mau ibunya melihat kakak iparnya ini. Songkang tersenyum menang dan langsung melajukan mobilnya secepat mungkin tapi sayangnya terlambat karena Yoona sudah melihatnya.

"Bukan nya itu mobil Songkang?" Ucap Yoona ragu, tapi dia tidak mungkin salah karena mobil itu sudah beberapa kali ke rumahnya.

  Sungchan semakin kuat mencengkram seatbelt karena Songkang membawa mobilnya seperti kesetanan, mobil itu melaju sangat cepat dan untung saja karena masih pagi buta jalanan masih terbilang cukup sepi.

"Paman tolong jangan ngebut!" Reflek Sungchan teriak karena saking takutnya tapi diabaikan oleh Songkang malah pria itu menambah kecepatannya lagi.

"Paman!" Teriak Sungchan yang tidak mau mati dulu, dia melirik Songkang wajah itu sangat menyeramkan.

"Pa—paman," Sungchan memberanikan diri menggenggam tangan Songkang di setir dan perlahan kecepatan mobil itu berkurang dan pada akhirnya berhenti.

"Tolong jangan abaikan saya lagi, kamu benar-benar buat saya gila." Ucap Songkang tanpa melirik Sungchan.

Sungchan tidak langsung menjawab dia mau menarik tangannya tapi tangannya di tahan oleh Songkang dan berbalik menggenggamnya erat.

Tubuh Sungchan tersentak begitu Songkang menciumi tangannya, di usapkan ke pipinya lalu kembali di kecup. Sungchan belum pernah di perlakukan seperti ini jadi dia hanya diam saja.

Songkang melepaskan  seatbelt nya, tubuhnya semakin mendekat ke Sungchan sampai bibir mereka saling bersentuhan, Songkang sudah memejamkan matanya menghisap bibir bawah dan atas Sungchan bergantian dengan lembut.

Awalnya Sungchan hanya diam tapi perlahan dia mulai terbuai dan membalas melumat bibir Songkang, mereka saling menghisap melumat satu sama lain sampai lidah Songkang masuk kedalam mulut Sungchan dengan tangan yang menekan tengkuk remaja itu.

Sungchan benar-benar tidak bisa melawan kalau Songkang sudah menyentuhnya sampai Sungchan memukul pelan dada bidang Songkang karena dia butuh bernafas. Dengan kecewa Songkang melepaskan bibir Sungchan yang sudah basah dan bengkak, ibu jarinya mengusap bibir Sungchan dari liur entah milik siapa.

"Saya udah nggak tahan," ucap Songkang sambil mengendus perpotongan leher Sungchan.

"Pa—paman kita lagi di jalan," balas Sungchan sambil berusaha mendorong kepala Songkang dari lehernya tapi tidak berhasil, di bawah sana tangan Songkang semakin nakal meremas penis Sungchan dari balik celana sampai membuat remaja itu melenguh.

Songkang seakan tuli tidak mendengar Sungchan yang terus merengek untuk berhenti karena siapa saja bisa melihat mereka.

"Paman jangan!" Sungchan menahan tangan Songkang yang mau buka kancing seragam sekolahnya, "please paman aku mau sekolah." Sambungnya.

Songkang melirik Sungchan dan langsung menjauh dari remaja itu, keadaan Sungchan sudah sangat berantakan dengan bibir yang bengkak dan leher basah karena liurnya.

"Hari ini kamu nggak usah sekolah, kamu ikut saya."

"Hah?! Ikut kemana paman? Aku ada ulangan harian!"

"Ikut saya ke vila di sana nggak ada yang ganggu kita."

"Paman jangan gila aku mau sekolah!"

Percuma saja Sungchan menolak karena Songkang sudah melajukan mobilnya dengan cepat ke vila miliknya yang bahkan Tiffany tidak tahu kalau suaminya itu punya vila.

TBC

Uncle 🔞 [Songkang x Sungchan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang