14

8.2K 293 19
                                    

Pukul 5 sore Sungchan terbangun dari tidurnya karena lapar, dari semalam dia belum makan karena ulah Songkang yang selalu menggempur lubangnya sampai tidak membiarkan Sungchan makan.

Sungchan sedikit meringis begitu menggerakan tubuhnya, tubuhnya terasa remuk dan lubangnya perih dan suka sakit. Orang gila mana yang memperkosa keponakannya sendiri seharian? Siapa lagi kalau bukan Songkang. Tapi tidak bisa di bilang pemerkosaan kalau Sungchan juga menikmatinya bahkan minta lebih setiap Songkang menggenjotnya.

Sungchan tersenyum malu membayangkan betapa gagahnya Songkang begitu ada di atas tubuhnya sambil menggenjot lubangnya, tidak hanya tampan dan kaya tapi pamannya itu sangat gagah.

Sungchan menyingkirkan tangan Songkang yang memeluknya dari belakang, bahkan mereka masih telanjang bulat. Mungkin karena kelelahan setelah bercocok tanam keduanya memutuskan untuk langsung tidur.

Sungchan menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya dan langsung keluar dari kamar untuk mencari makanan di dapur, membiarkan Songkang tidur telanjang di kamar yang dinging. Tubuh kekar Songkang langsung meringkuk kedinginan begitu selimutnya di tarik.

Sesampainya di dapur Sungchan tidak menemukan makanan apapun selain tumpukan mie instan, meskipun cuma mie instan itu cukup buat Sungchan tersenyum karena dia sudah lama tidak makan mie instan, dia seperti menemukan harta karun.

Sungchan langsung masak mienya sambil bersenandung kecil mengusir rasa bosan, tapi tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang dan mendaratkan dagunya di bahu Sungchan. Tanpa melihatnya pun Sungchan sudah tahu siapa pelakunya.

"Lagi apa hmm?" Tanya Songkang dengan suara seraknya bahkan dia masih memejamkan mata di bahu Sungchan.

"Buat mie instan, paman mau?" Tawar Sungchan dan langsung dapat gelengan dari Songkang.

Songkang menurunkan sedikit selimut yang di pakai Sungchan lalu mengecup bahu telanjang Sungchan berkali-kali dan berakhir mengendus lehernya.

"Paman aku lagi masak," ucap Sungchan sambil menggerakan bahunya karena terganggu dengan apa yang Songkang lakukan.

"Satu ronde lagi ya sayang? Aku belum puas," pinta Songkang manja.

"Enggak!" Tolak Sungchan mentah-mentah, lubangnya saja masih basah dan Songkang sudah merengek minta lagi.

"Jahat banget, janji cuma sekali crot abis itu udah."

"Heleh semalem juga bilangnya gitu cuma sekali crot tapi aku di genjot sampe pagi, udah ah minggir aku mau makan."

"Seriusan sekarang cuma sekali aja, mau ya?" Tangan nakal Songkang sudah melepas selimut yang menutupi tubuh telanjang Sungchan sampai jatuh begitu saja ke lantai.

"Paman aku lagi masak," rengek Sungchan.

"Lanjutin aja masaknya biar aku yang kerja di belakang," balas Songkang.

Songkang mulai mengecup punggung telanjang Sungchan yang sudah banyak tanda kemerahan hasil karyanya, di bawah tangannya bergerak membuka kaki Sungchan agar sedikit terbuka sampai Sungchan berdiri mengangkang.

Jari-jari gemuk Songkang mengusap bibir anal Sungchan yang masih basah bahkan masih mengeluarkan peju miliknya.

"Nghh.. sshhh.. paman," Sungchan mulai melenguh merasakan tiga hari Songkang mulai masuk ke lubang beceknya, jari-jari itu bergerak keluar-masuk mengorek lubangnya.

"Aahhkkk.." Sungchan mendesah dengan kepala mendongak begitu Songkang menggigit kulit lehernya, dia semakin kuat pegangan ke meja dapur karena kakinya sudah mulai lemas merasakan setiap rangsangan yang Songkang berikan.

Uncle 🔞 [Songkang x Sungchan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang