7

15.4K 367 26
                                    

Sebenarnya Sungchan tidak mau ikut, dia terus menolak tapi ibunya terus memaksa. Hari ini keluarga besar berkumpul di kediaman keluarga Songkang dan Tiffany, di sana sedang di adakan acara kecil-kecilan untuk kesembuhan Jisung.

Sungchan yakin merayakan kesembuhan Jisung hanya tameng saja, pasti di sana mereka berlomba-lomba membanggakan anak-anak mereka, menyombongkan anak mereka seakan anak lain tidak ada yang mampu seperti anaknya.

Dan lagi yang membuat Sungchan malas datang pasti di sana ada Songkang, sudah beberapa hari ini Sungchan menghindar dari pamannya itu. Sungchan mengabaikan pesan dan panggilan telepon dari Songkang meskipun sulit tapi Sungchan berusaha untuk melupakan pamannya bagaimana pun juga hubungan mereka itu salah.

Hubungan? Entahlah mereka memiliki hubungan apa selain paman dan keponakan.

"Akhirnya kalian datang juga," sambut Tiffany dan langsung memeluk Yoona, setelah memeluk adiknya Tiffany tersenyum pada Sungchan yang berdiri di samping Yoona.

"Astaga semakin tinggi saja Sungchan ya, sebaiknya Yoona berhenti memberi makan anaknya bambu." Canda Tiffany seraya mengusap punggung remaja itu, sedangkan Sungchan hanya tersenyum canggung.

Sungchan melirik Songkang yang berdiri di samping istrinya, pria itu terlihat sangat tampan. Memangnya kapan Songkang terlihat jelek? Bahkan saat dia menguap lebar sambil menggaruk kepalanya pun dia masih terlihat tampan.

Sungchan langsung memalingkan wajahnya begitu Songkang berbalik menatapnya.

"Ayo masuk yang lain sudah kumpul," Tiffany mengajak Yoona untuk bergabung dengan yang lain meninggalkan Sungchan yang masih berdiri di depan pintu.

Sungchan tidak sendiri karena Songkang masih berdiri di tempatnya dan masih setia menatap keponakannya itu.

Sungchan berusaha mengabaikannya dan mau menyusul ibunya tapi begitu Sungchan melewati Songkang tangannya di tahan oleh pria itu.

"Jangan kesana di sana sangat membosankan hanya ada ibu-ibu, sebaiknya ke kamar Jisung di sana sedang main ps." Ucap Songkang.

Sungchan tidak menjawab dia hanya melirik tangannya yang masih di genggam Songkang, karena tahu Sungchan tidak nyaman dengan itu Songkang pun melepaskannya.

"Biar saya antar," ucap Songkang lagi.

Tanpa menjawabnya Sungchan hanya mengikuti Songkang dari belakang sampai keduanya berhenti di depan pintu berwarna hitam.

Sungchan pernah sekali dua kali ke rumah ini tapi dia masih ingat cat pintu kamar Jisung itu berwarna putih, apa dia telah menggantinya?

Cklekkk

Songkang membuka pintunya dan di dalam sana sangat gelap, Sungchan jadi ragu kalau kamar itu kamar Jisung dan lagi tidak ada suara berisik dari PS di dalam sana.

"Ayo masuk," ucap Songkang karena Sungchan hanya diam saja.

"Sebaiknya aku gabung dengan yang lain." Balas Sungchan tapi sialnya terlambat karena Songkang sudah menariknya masuk ke dalam dengan kasar.

Songkang mendorong tubuh Sungchan dan langsung mengunci pintu ruang kerjanya, mengurung mereka berdua di sana.

"Sialan sebenarnya apa yang paman lakukan? Buka aku mau keluar!" Sungut Sungchan seharusnya dari awal dia tidak percaya pada paman bejatnya ini.

Tubuh Sungchan itu besar tapi sialnya tubuh Songkang lebih besar lagi, remaja itu berusaha mendorong tubuh Songkang dari depan pintu tapi Songkang berhasil menangkap tubuhnya.

"Sia—mmmppphhhh.."

Sungchan langsung memberontak begitu Songkang meraup bibirnya, melumatnya kasar dengan tangan yang menekan tengkuknya.

Uncle 🔞 [Songkang x Sungchan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang