18

8.6K 308 30
                                    

"nghhh.. ssshhh.. paman ahhhh.."

Tubuh kurus Jisung naik turun di atas tubuh kekar Jaehyun, dalam posisi seperti ini Jisung merasakan kontol Jaehyun semakin dalam masuk ke tubuhnya.

Tubuh kedua pria itu sudah bermandikan keringat, Jaehyun menatap penuh nafsu anak Songkang yang sedang menunggangi kontolnya. Jaehyun masih tidak percaya kalau dia sedang ngentot sama anak dari teman baiknya itu.

Remaja itu benar-benar membuat Jaehyun bernafsu, sudah lama dia tidak menyewa pelacur dan sekarang dia dapat yang gratis di tambah lubang Jisung sangat menjepit kontolnya di dalam sana tidak seperti memek pelacur yang sering Jaehyun bayar.

"Enak kontol paman hmm?" Tanya Jaehyun sambil menyisir rambut Jisung yang hampir menutupi wajahnya, matanya yang terpejam dan lidah yang menjulur keluar sampai liurnya menetes ke tubuhnya. Astaga kontol Jaehyun semakin keras padahal sudah lebih dari tiga jam mereka ngewe.

Jisung mengangguk sambil meremas kedua dadanya yang terasa gatal karena bengkak di gigit Jaehyun, "suka kontol paman enak ahhhh.. lebih dalem paman sshhhh.."

"Ughhhhh.." Jisung melenguh begitu Jaehyun dengan sengaja menghentakkan kontol besarnya lebih dalam ke lubangnya yang sudah becek dan lower karena kontol teman papanya ini.

"Lebih enak mana kontol paman atau papa kamu?"

"Nggg-nggak tau paman, nggak pernahh di kontolin papa ahhhh.. pe-pelan paman." Jisung merasakan lubangnya panas dan lecet karena gesekan kontol Jaehyun.

Crotttt

Crottt

Crotttt

Jisung merasa hangat dan becek dapat semprotan pejuh dari kontol Jaehyun di dalam lubangnya, pejuhnya sangat banyak sampai merembes keluar dari lubangnya.

Tubuh Jisung langsung jatuh menindih Jaehyun di bawahnya dan Jaehyun langsung memeluk tubuh kurus itu, kontolnya yang sudah lemas keluar dengan sendirinya dari lubang Jisung bersamaan dengan pejuhnya yang ikut mengalir keluar.

Songkang akan membunuhnya kalau tahu anaknya dientot seperti ini.

Jaehyun langsung melirik Jisung begitu mendengar suara dengkuran halus yang keluar dari mulutnya, Jaehyun benar-benar mati melihat bibir Jisung yang bengkak karena ulahnya gimana kalau Songkang melihatnya nanti?

Jaehyun pun membaringkan tubuh telanjang Jisung di sampingnya, dia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sangat lengket dan bau.

Jaehyun merasa tadi dia sangat buas dan liar menyetubuhi remaja itu, Jaehyun belum pernah senafsu ini sebelumnya, mungkin karena lubang Jisung yang terlalu sempit menjepit kontolnya.

Selesai mandi Jaehyun keluar dengan handuk basah di tangannya, dia mau membersihkan tubuh Jisung, pasti sangat tidak nyaman tidur dengan tubuh lengket seperti itu.

"Ngghh.." Jisung melenguh dalam tidurnya begitu Jaehyun menyentuh putingnya dengan handuk basah.

"Anjing bisa gila lama-lama gua," umpat Jaehyun, mendengar suara Jisung saja sudah bisa buat kontolnya sedikit bangun.

Jaehyun mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja lalu mengambil banyak foto Jisung yang sedang tidur dalam keadaan telanjang.

Jaehyun mendekatkan kamera ponselnya ke puting Jisung lalu mengambil gambarnya banyak-banyak, Jaehyun juga membuka lebar kedua kaki Jisung dan mengambil gambar lubang Jisung yang masih berlumuran pejuhnya.

Lumayan buat kenang-kenangan, mungkin saja ini pertama dan terakhir dia bisa mencicipi tubuh Jisung.


Sedangkan di rumah Sungchan semua di buat cemas dan panik karena Jisung tidak bisa di hubungi, hari sudah semakin gelap tapi Jisung belum juga pulang, ponselnya tidak bisa di hubungi.

"Aaa.. baiklah, tolong hubungin Tante ya kalo Jisung ke sana." Tiffany langsung menutup panggilannya, ini sudah yang kesepuluh kali Tiffany menelpon teman-temannya Jisung tapi tidak ada satupun dari mereka yang bersama Jisung.

"Gimana? Jisung ada di sana?" Tanya Yoona yang menunggu cemas keponakannya.

Tiffany menggeleng pelan, air matanya kembali menetes padahal sudah seharian ini dia menangis. "dimana kamu sayang hikss.." lirih Tiffany.

"Kamu yang tenang jangan nangis lagi, Jisung pasti pulang." Ucap Yoona berusaha menenangkan kakaknya meskipun tidak membantu sama sekali.

"Kamu udah coba hubungi Songkang? Kali aja Jisung sama dia."

"Udah puluhan kali tapi nggak diangkat sama dia hikss.. dia udah bener-bener nggak peduli sama keluarganya hikss.." Tiffany semakin erat memeluk Yoona.

Sungchan yang berdiri di depan pintu kamar akhirnya pergi dari sana karena sudah tidak tahan melihat tantenya yang sudah menangis seharian ini. Masalah dengan suaminya belum selesai dan kini Jisung menghilang, seharusnya dia menyuruh Songkang untuk mengejar anaknya.

Sungchan mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan mencoba menelpon Songkang, masa iya istrinya puluhan kali menelponnya tidak di jawab. Sesibuk itu kah pria bajingan itu?

"Halo sayang kenapa?"

Sialan! Umpat Sungchan di dalam hati, bisa-bisanya dia langsung menjawab teleponnya dan mengabaikan telepon dari istrinya sendiri.

Karena merasa kurang aman Sungchan masuk ke toilet dekat dapur lalu menguncinya.

"Sungchan?" Terdengar lagi suara Songkang karena dia tidak dengar apa-apa, apa Sungchan tidak sengaja menghubunginya?

"Paman dimana?" Tanya Sungchan yang sudah duduk diatas kloset.

"Aku masih di kantor, kerjaan lumayan numpuk. Kenapa? Kamu kangen?"

"Jisung hilang, dia belum pulang sejak kita ketemuan di cafe."

"Apa?! Itu kan tadi siang? Sampai sekarang dia belum pulang? Ini udah tengah malam."

"Belum paman, Tante Tiffany nggak berhenti nangis. Paman kenapa nggak jawab telepon dari Tante Tiffany?"

"Paman nggak denger," jawab Songkang asal.

"Nggak denger tapi telepon dari aku langsung di angkat! Paman nggak mau bantu cari Jisung gitu? Mungkin Jisung pulang ke rumah paman."

"Nggak mungkin, rumah aku kunci listriknya juga aku padamkan."

"Astaga, apa paman nggak khawatir sama anak paman? Coba di cek dong paman, takutnya Jisung sendirian di sana."

"Tapi kerjaan aku lagi ban-

"Paman!" Sela Sungchan.

"Oke-oke aku pulang sekarang, aku periksa Jisung di sana atau nggak. Puas kamu?"

"Kasih kabar Tante Tiffany kalo Jisung ada di rumah."

"Iya-iya."

Sungchan pun langsung menutup teleponnya tanpa meladeni Songkang lagi, semoga saja Jisung ada di rumahnya.

Sebenarnya Sungchan masih marah sama bocah itu atas perkataannya tadi siang tapi Sungchan tidak tega melihat tantenya terus menangis seperti itu.


TBC

Uncle 🔞 [Songkang x Sungchan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang