Zayyan dan yang lainnya kini tengah memarkirkan motor mereka, di parkiran yang ada di sekolah.
Begitu pun, Alex dirinya memarkirkan mobilnya tak jauh dari tempat yang lainnya.
Dahi Zayyan mengkerut saat melihat motor yang terparkir di parkiran sekolah.
Dirinya mendekat kearah motor itu, Zayyan sangat tak asing dengan motor itu.
Dirinya pun, merasa heran mengapa hanya ada motor itu yang terparkir disana?
"Motor siapa?" tanya Zayyan dengan tangan yang menunjuk ke arah motor itu.
Keempat remaja itu mengedikkan bahu mereka keatas, untuk menandakan bahwa mereka tidak tahu pemilik dari motor itu.
"Mirip motor Lyana," ujar Luna mengamati motor itu.
Alex yang baru turun dari mobilnya itu merasa penasaran karena Zayyan dan yang lainnya menggerombol, pria itu memutuskan untuk mendekat kearah mereka.
"Kalian ngapain? Kenapa gak masuk?" tanya Alex.
"Bentar dulu om," ujar Deo dirinya terus mengamati motor itu.
"Coba om liat motor ini kayak motor punya Lyana kan?" tanya Deo pada Alex.
Alex yang mendengar itu langsung mengamati setiap inci bagian motor tersebut.
"Ini memang motor Lyana," ucap Alex yang membuat mereka sontak terkejut.
"Beneran motor Lyana om?" tanya Arlan memastikan.
"Om gak salahkan?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Zayyan.
Alex menggeleng pelan, "Saya tidak mungkin salah karena waktu itu saya yang menemani Lyana untuk membeli motor ini."
Mereka pun, terdiam sesaat.
"Tapi kenapa motornya ada di sini ya?" Deo mengerutkan keningnya.
"Gak mungkin banget Lyana ninggalin motornya kayak gini," ucap Arlan.
"Kemarin lo pulang duluan Zay?" tanya Luna.
Zayyan yang mendengar itu mengangguk, "Iya, gue pulang duluan tapi waktu diparkiran kita barengan."
"Kenapa gak tunggu Lyana pulang duluan?" tanya Luna.
"Gue ngiranya setelah gue duluan Lyana juga langsung pulang," jawab Zayyan jujur.
"Udah jangan banyak basa-basi intinya kita harus cek CCTV-nya sekarang," ujar Mahen.
Mereka pun, segera memasuki area sekolah dan mencari ruang pengawas.
"Kalian mau ngapain kesini?" Pertanyaan itu keluar dari mulut seorang penjaga sekolah.
"Pak? Saya mau cek CCTV sekolah boleh nggak? Soalnya ini darurat," pinta Zayyan.
"Untuk apa kalian ingin melihat rekaman CCTV?" Penjaga itu mengerutkan keningnya heran.
"Karena sejak kemarin anak saya belum pulang ke rumah, dan motornya masih ada di parkiran sekolah," jelas Alex.
"Kenapa tidak cari dulu?"
"Kami sudah mencari namun, belum menemukannya jadi izinkan kami untuk melihat rekaman CCTV kemarin," ucap Alex.
"Baiklah, kalian silakan masuk kedalam," penjaga itu akhirnya mengizinkan mereka untuk melihat rekaman CCTV sekolah.
Mereka kini tengah fokus menatap rekaman yang ada di dalam laptop itu.
"Kalian ingin melihat rekaman yang mana? Tanggal berapa? Dan bulan berapa?" tanya penjaga itu.
"Saya ingin melihat rekaman yang kemarin sore Pak, sekitar pukul 15:00 di parkiran," jawab Zayyan dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Am I Happy [End]
Teen FictionCerita ini menceritakan perjalanan seorang gadis bernama Lyana Axellyn, yang tak pernah bahagia selama hidupnya. Lyana terus di siksa oleh Ayah dan Ibu tirinya bukan hanya mereka namun, saudari tirinya juga. Mereka terus menyakiti Lyana baik mental...