01||kenapa ya tuhan?||

43 1 0
                                    

Plakkk!!

Terdengar suara tamparan keras di dalam sebuah rumah mewah.

Terlihat seorang gadis yang terduduk sembari memegang pipinya, yang ditampar keras oleh orang tuanya.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya untuk menahan isakan tangis, agar tidak terdengar suaranya.

"Kamu ini benar-benar anak yang bodoh!" maki seorang pria yang berusia sekitar 40 tahun pada gadis yang terduduk di depannya.

"Mau sampai kapan kamu bikin keluarga ini malu hah? Belum puas kamu mempermalukan keluarga ini?" bentak pria itu suaranya menggema.

"Ta-tapi pah itu bukan salah aku." lirih gadis itu dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Kalau bukan kamu siapa lagi? Mau menyalakan adikmu? Sudah jelas-jelas ini salahmu! Berani-beraninya kamu mempermalukan nama keluarga ini!" ucap pria itu nadanya masih meninggi.

"Udah pah jangan marahin Lyana ini semua salah aku kok," ucap seorang gadis yang tiba-tiba datang, gadis itu menatap ke arah Lyana sembari tersenyum sinis.

"Brisik lo jalang!" teriak Lyana pada gadis yang bernama Alya itu.

"Berani kamu memanggil adikmu jalang? Tarik kembali ucapanmu Lyana!" bentak pria bernama alex itu yang merupakan ayah dari Lyana.

"Bukannya emang bener yah? Dia jalang sama kamu ibunya yang bisanya cuma merebut kebahagiaan orang." cetus Lyana sembari menunjuk ke arah wanita yang usianya sekitar 37 tahun yang bernama sarah.

"Mulai lancang yah kamu Lyana!" ucap alex dirinya pun menarik rambut Lyana dengan kasar lalu menghempas tubuh Lyana.

Brukkk!!

Tubuh Lyana pun, terbentur meja yang berada di ruang tamu itu.

"Dasar anak tidak berguna nyesel saya nge besarin kamu selama ini! Kamu sama gilanya dengan ibumu!" teriak alex.

Setelah mengatakan itu alex pergi keluar ntah kemana diikuti dengan Sarah dan Alya dibelakangnya.

Banyak piring dan gelas yang berceceran karna ulah alex, Lyana pun melihat kearah lengannya yng terluka karna sempat di goreskan serpihan beling gelas oleh alex.

"Sialan tuh tua bangka!"batin Lyana dirinya mulai bangkit dan beranjak ke arah kamarnya.

*****

Lyana pun membaringkan dirinya di ranjangnya tubuhnya, serasa diremukan oleh alex.

Lyana mengambil ponsel yang berada di saku celananya, lalu tangannya mulai bergerak untuk mencari nomer seseorang.

𝙈𝙚:
Evan lagi dimana?
Ana mau ketemu Evan!

𝘿𝙚𝙫𝙖𝙣𝙤:
Gue lagi sibuk lain kali aja.

𝙈𝙚:
Bentar doang kok,

𝘿𝙚𝙫𝙖𝙣𝙤:
Sekali gue bilang gabisa yah-
Gabisa! Lo ngerti gasih?gue sibuk
Gausah ganggu!

Sekali membaca pesan dari Devano Lyana pun, melempar ponsel miliknya hingga pecah.

"Bisa gila gue lama-lama." gumamnya.

*****

Malam harinya Lyana berencana untuk pergi ke suatu tempat,

Dirinya pun mulai melajukan motor ninja miliknya, Lyana dengan cepat mengendarai motor itu.

Ditengah perjalanan dirinya pun, mengingat hal yang menyakitkan yang dirinya rasakan tdi siang.

When Am I Happy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang