Unfaithful 1.1

2.2K 94 8
                                    

Sama seperti pada pagi di akhir pekan biasanya, Jeno selalu bangun terlebih dulu ketimbang pacarnya. Dan karena ini akhir pekan, Jeno tidak ada kegiatan. Jadi, sambil menunggu pacarnya bangun, Jeno malah menatap wajah tampan pacarnya, alih-alih membangunkannya.

Jeno menikmati setiap sudut sempurna wajah pacarnya, tampan seperti pangeran. Lalu tiba-tiba Jeno tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh wajah pacarnya.

"Mark hyung," bisik Jeno.

Mark mengedipkan matanya saat dia merasa ada tangan lembut yang mengusap pipinya.

"Pagi, Jeno," sambil tersenyum bodoh, Mark merentangkan tangannya untuk memeluk Jeno.

Dan Jeno tertawa kecil.

"Aegi, aku mau asupan pagiku," ujar Mark sambil mulai mengukung pacar yang usianya terpaut jauh lebih muda itu.

"Ayo, sini," Jeno mengalungkan tangannya pada leher Mark, membawanya mendekat dan memberinya ciuman.

Mark tertawa girang dengan suara berat khas bangun tidurnya, dan satu ciuman lagi Jeno terima dari Mark.

Mark mengusap pipi Jeno, memberi butterfly kiss pada kening Jeno, kemudian beranjak ke leher mulus Jeno.

Bibir lembut milik Mark berdiam lebih lama di leher Jeno, dan itu membuat Jeno bingung.

"Hyung? Kenapa?" dan Jeno mengusap kepala Mark, lalu tiba-tiba napas Jeno tercekat saat merasakan ada gigi yang menggigit lehernya main-main.

Setelah menggigit leher Jeno, kemudian Mark menjilat bekas gigitannya tadi, mencoba mengobati rasa perihnya. Karena tadi Mark sempat mendengar Jeno mengatakan 'sakit' dan 'bikin kaget aja'.

Mark menarik diri dari leher Jeno untuk melihat wajah pacarnya yang mempesona, kemudian tersenyum cerah.

"Aku cinta kamu," ujar Mark, kemudian mengecup bibir Jeno.

"Cinta kamu juga, hyung," dan Jeno membalas senyuman itu dengan senyuman khasnya.

"Ayo, kita buka baju kamu," Mark mulai membuka baju Jeno dengan lembut.

Kini Jeno sudah tanpa balutan apa pun lagi di bawah kungkungannya, Mark menggerakkan tangannya untuk menyentuh tiap inci dari kulit Jeno, menikmati sensasi lembut dan lenguhan Jeno.

Memposisikan diri di antara kaki jenjang Jeno setelah melebarkannya, mengusap kedua sisi paha dalam Jeno dan mencium bibir manis Jeno lagi dan lagi.

Jeno mencengkeram pundak Mark yang lebar dan tegap itu, dan dengan senang hati membuka mulutnya untuk memberikan Mark izin untuk mengeksplorasi mulutnya dengan lidahnya. Dan sesekali, Jeno jadi tersedak karena lidah Mark yang terlalu bersemangat.

Tangan Mark tidak berhenti bekerja di tubuh bagian bawah Jeno, saat Mark merasa sudah cukup untuk mengusap paha Jeno, kini saatnya menyentuh bagian terbaik kedua dari tubuh Jeno.

Mark mengusap pusat gairah Jeno, dan Jeno mencoba mendorong Mark dari ciuman mereka karena Jeno ingin bebas menyuarakan desahannya, karena sentuhan Mark terasa luar biasa nikmat pada kulitnya.

Walau kadang mungkin terlihat Jeno lebih berotot daripada Mark, tapi Mark yang lebih kuat di antara keduanya. Dan ya, Mark bisa dengan mudah menghajar Jeno selama kegiatan seks mereka, tapi Mark itu orang paling lembut di Bumi, selembut kulit Jeno.

Jeno mencoba mendorong Mark lagi, untungnya Mark paham dan langsung menarik diri dari Jeno, bentangan saliva panjang tercipta dari ciuman panas mereka.

Desahan demi desahan bisa terdengar dari Jeno karena dia kewalahan dengan sentuhan Mark, dan mulut Mark mengecap nipple Jeno tanpa lupa meninggalkan jejak cinta di sekitar dada Jeno.

Beautiful | Jeno HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang