~20

541 36 4
                                    




"Lo mau apain Gue hah?!" suara teriakan panik Chan membuat Delvin semakin puas mendengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Lo mau apain Gue hah?!" suara teriakan panik Chan membuat Delvin semakin puas mendengarnya.

"Selow dulu dong....Gue gak akan apa-apain Lo kok."

"Terus gunanya Gue di culik apa?!" tanya Chan menatap Delvin sinis.

"Lepasin Gue!" tambah Chan berteriak sekeras mungkin, Rasa panik nya kini sudah sangat besar. Karna seumur hidup belum pernah Ia di culik seperti ini.

"Lo mau di lepasin ya...boleh deh, tapi ada satu syarat!" Delvin tersenyum miring dengan telunjuk yang di naikkan.

"Ribet banget sih, yaudah...apa syaratnya?"

"BodyGuard, ambilkan Uang yang ada di Tas besar itu!" perintah Delvin, BodyGuard pun menuruti perintah Bossnya.

"Ini Tuan." Tas berisi Uang tersebut ditaruh tepat di depan Chan, Chan tentu saja tertarik dengan Uang yang sangat banyak tersebut.

Orang mana sih yang ga tertarik dengan Uang sebanyak itu?

"Lo mau ini kan?" tunjuk Delvin ke arah Tas berisi Uang berwarna merah itu.

Chan berpikir sejenak. "Mau lah, siapa sih yang ga mau."

"Gampang untuk dapetin ini, Lo harus ikutin Rencana Gue...."

"Apa rencananya?" tanya Chan mulai tertarik dengan tawaran tersebut.

"Bunuh Harfian!"

Mata Chan langsung melotot saat mendengarnya, Delvin yang melihat itu tidak heran. Wajar Chan kaget, karna Harfian adalah salah satu teman terdekat Chan.

"Gimana? Tawaran Gue lumayan tuh....atau masih kurang?"

"Masih kurang, segini doang ga ngaruh." balas Chan tersenyum miring, Ia tidak yakin Delvin bisa memenuhi keinginannya.

"Jadi, apa yang Lo mau?"

"Gue mau Rumah, dan Uang yang banyak."

"Oke Deal."
















"Adek, udah minum obat?" Yohan menghampiri Harfian yang sedang sibuk bermain Game di Ponsel Areksa.

Harfian menoleh. "Sudah Kak, tadi udah sama Kak Mahesa."

Yohan menganggukkan kepalanya.

Sudah beberapa hari yang lalu Harfian sudah di bolehkan kembali ke rumah, tetapi Harfian juga harus sering-sering kontrol ke rumah Sakit. Agar penyakitnya tidak semakin parah.

"Jangan main Game terus dong, ntar matanya Rusak." peringat Yohan mengelus surai coklat Harfian.

Harfian pun menaruh ponsel Areksa, lalu menghela nafasnya.

I'm not him!✔️ (Baca Desk - Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang