~3

465 40 5
                                    

"Kak Yohan!" panggil Seseorang lalu menghampiri Yohan yang sedang bersama Adek-adek nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Kak Yohan!" panggil Seseorang lalu menghampiri Yohan yang sedang bersama Adek-adek nya.

"Mau apa lagi Kau muncul di hadapan Kita sialan?" tanya Areksa menatap Sinis Pemuda yang lebih muda dari Mereka.

"Gak kok ...Delvin kangen doang sama Kalian ..." Pemuda tersebut adalah Delvin, Beberapa Tahun yang lalu Rencana Busuk Delvin sudah ketahuan saat Harfian sudah tiada itu membuat Yohan, Mahesa dan Areksa sangat menyesal setelah mendukung Pemuda tersebut.

"Pergi dari sini." cetus Mahesa tanpa menatap Delvin sama sekali, Delvin hanya terkekeh kecil.

"Kalian jadinya gak kangen sama Aku?"

"Tidak sama sekali, sudah lah Kau membuang waktu Kita saja." balas Mahesa, kali ini dirinya Emosi karna sedari tadi Delvin tidak mau pergi dari tempat itu.

"Ini tempat Umum, Kalian tidak berhak untuk mengusir Aku."

"Baiklah kalo begitu Kita saja yang pergi, Ayo Dek." Yohan dan Adek nya pun pergi dari Taman tersebut, dasar Pemuda tidak tahu malu. Sudah ketahuan Rencana busuk nya masih saja mau menemui Yohan dan yang lainnya.

"Tunggu saja, Kalian akan mendapatkan Kabar Buruk di suatu hari nanti ..." Delvin tersenyum miring sembari melihat punggung Mereka yang mulai menghilang.









"Haish ...ini hari terburuk bagi Gue." gerutu Areksa sembari menatap luar jendela, awalnya Mereka mau menenangkan diri di Taman tetapi semua itu di batalkan karna ada Anak Sialan itu.

"Bahkan dirinya tidak tahu malu sekali." balas Yohan sambil fokus menyetir Mobil.

"Pengen Gue cekek tu Leher biar Mati Dia." ujar Mahesa tidak kalah Emosi.

"Hahaha santai, ntar Lo masuk penjara lagi." Yohan tertawa mencairkan Suasana, semua nya pun ikut tertawa.

"Eh ...bentar Kak, berhenti dulu ya di Supermarket terdekat Gue mau beli sesuatu dulu." ucap Mahesa yang di angguki oleh Yohan, tidak lama kemudian Supermarket sudah mulai kelihatan dan Yohan pun memarkirkan Mobil nya di tenpat Parkiran.

"Beliin Gue Coca Coli ya."

"Iya."

Mahesa pun membeli Camilan untuk di rumah dan tidak lupa juga membeli CocaColi pesanan Areksa, setelah itu dirinya langsung mengantri di Kasir. Saat mau membayar Mahesa tampak kebingungan karna Dompet nya tidak ada, ternyata Dompet nya masih ada di dalam mobil.

"Maaf Mbak Saya ambil Dompet nya dulu ya-" saat Mahesa ingin mengambil Dompet nya Tiba-tiba ada yang menahan tangannya sehingga Mahesa menoleh ke arah Pemuda tersebut.

I'm not him!✔️ (Baca Desk - Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang