Pagi hari yang sangat dingin, di hari Sabtu seperti ini banyak orang yang masih terlelap di dalam mimpinya, tetapi tidak dengan Harfian bersama Kakak-kakaknya.Mereka sudah bangun dari pagi hanya untuk menonton Kartun yang hanya ada di pagi hari itu.
"Upil ipil ini kok ga pernah SD yak?" tanya Areksa secara tiba-tiba, sedari Ia kecil Kartun tersebut tidak pernah nambah umur bahkan tidak pernah SD.
"Ga lulus-lulus kali." balas Yohan seadanya, mata Ia tetap fokus menonton Kartun.
"Berarti termasuk orang Bego dong?" Harfian mengeluarkan suaranya, sontak Yohan melototkan matanya, terkejut.
"Heh, Adek siapa yang ngajarin Kata-kata kayak gitu?!"
Harfian dengan polos nya menunjuk Kedua Kakak Kembarannya, Mereka hanya cengir tidak jelas.
"JANGAN SAMPE ADEK GUE JADI POLOS KESEREMPET BEGO YA!" kesal Yohan menatap horror Ke-Dua adeknya itu.
"Iya, Kak...sumpah ngajarinnya secara tidak sadar." balas Mahesa menjelaskan dengan ekspresi wajah yang terlihat panik.
Disaat Mahesa dan Areksa sibuk menjelaskan, ada Harfian yang sedari tadi hanya menyimak, tidak tau mau ngapain.
"Udah lah Kak Yohan, jangan melotot kayk gituu...Fian taku—Hmpptt." Harfian reflek menutup mulutnya lalu berlari ke arah kamar mandi.
Yohan, Mahesa dan Areksa terlihat khawatir, Mereka langsung menghampiri Harfian yang sedang mengeluarkan isi perutnya.
Yohan memijit tengkuk Harfian sembari terus bertanya.
"Dek, Kamu sakit apa?" Yohan sedari tadi tidak terus berhenti mengucapkan itu.
"Tuh kan, Kata Gue juga apaa...Harfian itu Hamil." ucap Areksa yakin, ia melipatkan kedua tangannya.
PLAK
"Belegug, Cowo gabisa Hamil!" Mahesa yang berada di sebelah Areksa langsung memukul tangannya dengan sedikit keras.
"Ya kan siapa tau punya 2 kelamin..." dumel Areksa merasa yakin.
"AREKSA KEMBARAN KU TERCINTA, TIDAK ADA YANG NAMANYA MANUSIA PUNYA 2 KELAMIN YA, LO JUGA MENYAKSIKAN IBU MELAHIRKAN HARFIAN KAN? BIJI NYA CUMAN SATU SAAA!" Mahesa merasa geram sampai ia ingin menjahit mulut Areksa saja.
"Iya sih."
"Sekarang Kamu istirahat dulu ya...." Yohan membantu Harfian ke lantai atas untuk beristirahat di kamarnya.
'Ini hanya demam biasa, tidak lebih....Lo jangan mikir yang aneh-aneh Han....' batin Yohan.
Setelah Harfian berbaring, Yohan langsung menyelimutkan Tubuh Harfian lalu Yohan duduk di sebelah Sang Adek.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not him!✔️ (Baca Desk - Revisi)
Fiksi Penggemar0:35 ━❍──────── 4:39 {Book 2} Ini adalah kisah Tentang ketiga Bersaudara yang sudah menerima kehilangan Adiknya untuk Selama-lamanya sehingga di suatu Hari mereka menemukan Pemuda yang sangat mirip seperti Adiknya. "Lo Harfian kan? Jujur sama Gue!" ...