15.

312 32 7
                                    




"Jangan sentuh Dia Delvin!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Jangan sentuh Dia Delvin!"

"Kalian kira, Gue takut?" tanya Delvin menatap Remeh Yohan bersama yang lainnya.

"Tangan Mu sangat pantas untuk Saya potong sekarang juga." ancam Yohan dengan senyuman miringnya, Delvin tertawa kecil.

"Cih, Seorang Delvin tidak mungkin kalah dari kalian." Delvin kembali mendekat ke arah Alfian lalu menodong Pistolnya tepat di Dahi Alfian.

"Kau tidak usah pamer terlebih dahulu..." Areksa menatap Delvin dengan penuh kebencian.

Delvin semakin Emosi karna Dirinya terus ditatap rendah oleh Yohan beserta saudaranya.

"Kalian benar-benar...." Delvin semakin mendekatkan Pistol nya ke Dahi Alfian, badan Alfian semakin bergetaran hebat.

"Gue tembak sekarang juga!"

Dor!

"Kelamaan sekali mengancamnya." Yohan menginjak Tubuh Delvin yang sudah berlumuran darah itu.

Areksa dan Mahesa merasa lega karna Yohan dengan cepat mengeluarkan Pistolnya lalu menembak Delvin.

Areksa dan Mahesa berlari menghampiri Alfian yang sudah menangis ketakutan.

"Sudah, semua baik-baik saja..." Areksa melepaskan Semuanya yang terikat di tubuh Alfian.

"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Yohan dengan nada khawatirnya, Alfian mengangguk kecil.

"Mau pulang aja Kak..." lirih Alfian dengan Air Matanya yang terus mengalir.

Mereka pun membawa Alfian ke Villa dengan aman.

"Kenapa diam saja, Semua sudah aman...Kamu tidak perlu takut lagi..." Mahesa menghampiri Alfian yang masih terduduk sembari melamun di Ruang Tengah Villa.

Alfian menoleh ke arah Mahesa, Air matanya mulai mengalir kembali.

Mahesa yang melihat itu terlihat panik.

"E-eh, jangan nangis....Salah Aku apa?" tanya Mahesa terlihat sangat panik, Alfian menggelengkan kepalanya.

"Maafin Fian..." Alfian memeluk Mahesa secara tiba-tiba, Mahesa membeku di tempat.

"Kakak....ini Harfian...." ucap Alfian dalam pelukan Mahesa.

Deg.

Mahesa ikut mengeluarkan Air matanya, Ia mengelus punggung kecil Alfian.

"Harfian sudah tidak ada....ga mungkin." balas Mahesa, Ia sedikit kaget tetapi Mahesa tidak percaya dengan ucapan Alfian.

"Adnan Harfiandra Biantara...Itu nama Harfian Kan Kak..."

I'm not him!✔️ (Baca Desk - Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang