~4

394 36 0
                                    




"H-harfian?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"H-harfian?"

"Maaf Harfian siapa ya?" tanya Pemuda tersebut bingung.

"Haha tidak usah di pikirkan."

Pemuda tersebut mengangguk kecil, Mahesa sangat kaget saat melihat Wajah maupun Bentuk badan yang sangat sama persisi seperti Adik nya.

'Bukan Harfian, ini hanya kebetulan.' batin Mahesa meyakinkan dirinya.

Di dunia ini mungkin saja kita mempunyai kembaran karna setiap manusia mungkin mempunyai 7 kembaran.

"Boleh kah Saya bertanya?" ucap Pemuda yang bernama Alfian itu kepada Mahesa.

Mahesa mengangguk kecil.

"Saya dari kemarin terus saja bertemu Seseorang, dan Seseorang itu mengatakan nama Harfian kepada Saya dengan ekspresi wajah yang sangat Kaget, sebenarnya siapa Harfian?"

"I-itu ..."

"Ah ...tidak perlu di ceritakan, mungkin itu masalah Pribadi." tutur Alfian mengerti dengan keadaan.

Mahesa tersenyum canggung.

"Sudah tidak perlu canggung, santai aja." tambah Alfian agar Mahesa tidak canggung.

Mereka pun mulai saling mengobrol, tampak nya sudah semakin akrab.









"Tuan Mahesa, Tuan Yohan tadi mencari Anda." ujar Nadine saat dirinya melihat kehadiran Mahesa di Restoran.

"Oh, dimana Dia sekarang?"

"Mari Saya antarkan," Nadine dan Mahesa pun berjalan menuju Meja Yohan.

"Kak." panggil Mahesa dirinya mulai duduk di salah satu kursi tersebut, Yohan yang menyadari kehadiran Sang Adik langsung menaruh Ponsel nya.

"Tumben kesini?" celetuk Mahesa, Yohan yang mendengar itu langsung menatap Sinis Mahesa.

"Suka-suka Kakak lah, Mumpung lagi jam Istirahat di Kantor ya Kakak kesini lah, gaboleh Kah?" omel Yohan, Mahesa terkekeh melihat tingkah Yohan.

"Marah terus, Hamil ya?" tanya Mahesa dengan wajah meledek.

Plak !

"Adek Durjana ya Kamu! Amit-amit Gue Hamil!" Yohan meng geplak tangan Mahesa dengan cukup kuat, sepertinya Yohan mempunyai dendam pribadi kepada Mahesa.

"Permisi Tuan, ini makanannya." tiba-tiba saja pelayan datang dengan membawa pesanan Mahesa dan Yohan.

Sontak Mereka tidak jadi beradu mulut dikarenakan ada Pelayan.

I'm not him!✔️ (Baca Desk - Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang