chapter 9

484 22 3
                                    

~HAPPY READING~

Saat ini Farah sedang belajar di kamarnya, walaupun dia pinter itu juga hasil dari jerih payah ia belajar. Farah mempelajari pelajaran yang belum ia pelajari, setelah selesai Farah membereskan buku bukunya.

"Gue harus cari flashdisk itu" ucap Farah mencari flashdisk di atas meja belajar dan di lemari.

Akhirnya Farah menemukan flashdisk itu di dalam kotak kado lalu memasang nya ke laptop.

"Haii..." ucap Farah sambil melambaikan tangannya lesu.

"Hari ini gue cape banget habis pulang sekolah, oke deh langsung aja gue lanjutin yang kemarin" ucap Farah mengikat rambutnya.

"Jadi pertemanan gue sama Dila renggang di karenakan Fika punya pacar yang bernama Devan Regan Pratama tapi.... Dila suka sama Devan, semenjak itu Dila membenci Fika karena Devan menolaknya Dila iri ngeliat Fika yang pinter, cantik dan multitalenta yah pokoknya Fika tuh memiliki segalanya lah kasih sayang dll. Ya waktu itu gue juga lebih dekat sama Fika karena dia tuh temen waktu kecil gue nyokap sama bokap nya sahabat ortu gue, sedangkan Dila temen baru kita waktu di SMP, gue tau Dila suka sama Devan gue sering nasehati dia buat gak ganggu hubungan Fika sama Devan, gue juga bingung mau milih siapa gue gak mau pertemanan kita hancur, tapi lama kelamaan Dila semakin nunjukin kebenciannya ke gue dan Fika ia jadi lebih agresif terang terangan ngebentak Fika , Fika tuh orangnya terlalu baik ya gitu deh gregetan gue juga dia gak pernah marah balik ke Dila. Dan sesuatu yang paling buat gue sedih terjadi itu karena rencana jahat Dila, gue gak tau seperti apa kejadian aslinya hanya Dila dan... almarhum Fika yang tau. Fika meninggal banyak yang bilang Fika bunuh diri saksinya cuma Dila dia punya surat terakhir Fika sesuai banget itu tulisan tangan Fika, tapi gue yakin pasti Fika ga bakal ngelakuin hal kaya gitu, kenapa dia harus bunuh diri sih" ucap Farah lemes dan meneteskan air matanya lalu menghapus nya.

"Huft gue sempet samperin Dila dia itu licik banget, waktu itu gue marah marah ke dia, dia cuma senyum devil ke gue sumpah gue gregetan gue yakin banget dia yang ngedorong Fika dan ngancam buat nulis surat terakhir Fika. Semenjak kejadian Fika meninggal Devan jadi lebih dingin gak mau berinteraksi sama siapapun sejak lulus SMP dia pindah sekolah ke luar negri. Dan hal yang paling menyebalkan gue satu sekolah sama Dila gue kira gue bakal jauh jauh sama dia tapi ternyata permainan belom selesai dia ngerebut Kevin dari gue Kevin sahabat gue, gue gak mau Kevin terperangkap sama Dila dia juga ngerebut abang gue bang Arga, dulu bang Arga gak pernah ngebentak gue gak pernah kasar sama gue, tapi.. semenjak ada Dila dia jadi seperti itu semua orang gak ada yang percaya sama gue, jadi plis siapapun lo bantuin gue buat ngebongkar semuanya dan mencari bukti atas meninggalnya Fika sahabat kecil gue"ucap Farah lemes.

"Balaskan dendam gue supaya gue gak ada nanti gue bisa tenang, Dah..." ucap Farah asli lalu mengakhiri videonya.

Farah mengepalkan tangannya "ternyata itu masalahnya" gumam Farah.

Farah beranjak dari kursi belajar nya lalu mengganti pakaian nya dengan kaos crop top yang memperlihatkan perut langsing nya dan memakai celana cargo hitam.

"Gue perlu nenangin pikiran gue"batin Farah mengambil jaket kulit hitam dan pergi ke suatu tempat, sudah lama ia tidak pergi ke tempat seperti itu.

Farah turun dari tangga ia melihat sekeliling rumahnya terlihat sepi, sudah di pastikan Arga sedang pergi ke luar bersama teman-temannya.

Ia memasuki bagasi mobil dan menyalakan mobil nya lalu pergi dari pekarangan mansion dengan kecepatan sedang.

***

Di basecamp Gatrex Veno dkk berkumpul di ruangan khusus anggota inti. "No mau balapan gak" ucap Fian memakan kuaci milik Haris.

Ella In Farah's Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang