#20 Pengabaian

6 2 0
                                    


i might be okay, but im not fine at all

Hari-hari Dara berlalu begitu saja, setelah tragedi diputuskan di depan rumah Dara sempat sangat tak bersemangat melakukan kegiatan apapun. Namun dengan cepat Dara bisa pulih dan bersikap biasa saja, melihat Hanan yang juga tampak tak peduli.

Jangan tanya perihal pertemanan Endra dan Hanan, keduanya sudah biasa saja setelah sempat bertengkar fisik beberapa hari setelah putusnya Dara dan Hanan.

Dara melangkah cepat di lorong sekolah, karena ia sedang dikejar waktu karena ia harus segera masuk kedalam kelas, ia terlambat karena sehabis dari kamar mandi, "Oi Ra!" rambut panjang gadis itu bergerak mengikuti kepala gadis itu yang menoleh.

"Ra, lo mau kaga ikut nonton pertandingan kita di sekolah sebelah?" itu adalah Sekar yang sudah lengkap dengan pakaian basketnya, Dara tampak berpikir sejenak

"Ayooo lahh, bisa dispen kok!" Sekar menarik-narik tangan Dara yang membuat gadis itu akhirnya mengangguk setuju

"yaudah, izin dispenin ya" Sekar mengangguk cepat untuk merespon Dara, lalu keduanya berjalan bersama menuju meja piket untuk mendapatkan surat dispen.

~•~

Dara dengan tenang menonton sparing sahabatnya, Sekar selalu tampak keren saat bermain basket gadis itu memang lebih sering tampak konyol dan bodoh namun saat Sekar sudah memegang bola basket dan memakai jerseynya, aura yang di keluarkan sangat lah mempesona.

"Keren lo Kar!" Dara langsung menepuk pundak sahabatnya tersebut dengan sorak bahagia, karena sahabatnya berhasil memenangkan sparing dan menjadi best player

"Thanks Ra" Sekar menyeka keringatnya lalu tersenyum

"nih, minum" Tangan yang familiar mengulur, membuat Dara yang membelakangi orang itu pun memandang dengan perlahan ujung tangan ke arah bahu orang tersebut

"Hanan?" gumam Dara pelan, nyaris tak terdengar

"Thanks Nan" Sekar tampak terkejut namun ia tetap menerima minuman tersebut sembari menatap Dara mencari jawaban

Hanan tampak tersenyum biasa saja, seolah tak terjadi apa-apa ia berjalan maju untuk berdiri di antara kedua gadis yg sedang berhadapan, "lo keren Kar, tadi gue diundang sama Farah buat nonton"

'Farah?' Dara masih asing dengan nama itu, gadis itu heran sekali kenapa Hanan seperti terang-terangan menyakitinya?

"oh, yaudah thanks ya minum nya! gue mau ganti baju dulu" Sekar berusaha tersenyum ramah, lalu menarik Dara menjauh dari sana

Hanan hanya memandangi kedua gadis itu berlalu, sembari menatap punggungnya yang berjalan menjauh

~•~

Dara lagi-lagi langsung teringat kejadian putus yang menyedihkan baginya, ia memandang jalan yang menjadi saksi patah hati nya, gerbang rumah yang rasanya ia sesali sudah membuka dan menunggu dengan senyuman.

"Sialan tu cowok!" Dara kembali berkaca, walaupun ia tampak biasa saja belakangan ini tetapi ia mengingat segala titik dan koma dari kenangannya dengan Hanan bahkan sampai dimana segala janji yang telah sirna,

air matanya jatuh menetes di depan gerbang rumahnya, ia terbayang kembali dirinya yang tersungkur dan menangis di depan sana

"Hanan brengsek lo anjing!" Dara mengusap air matanya lalu melangkah masuk kedalam rumah, dirumah seperti biasa sepi dan tak ada kehangatan di dalamnya.

Buntara Dara || Jung Sungchan & Park Jisung [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang