#3 Dia yang Membahagiakan

37 5 0
                                    


Saat jam istirahat sudah dimulai, Dara sudah berada di kamar mandi sekolahnya, -baru selesai mencuci wajahnya.

Ia menatap wajahnya di cermin, ia tersenyum. "Dara, Tuhan ciptain kamu pas lagi sedih ya?" Gadis itu bermonolog

"Tuhan ciptain lo gak pas lagi sedih, justru pas Dia bahagia, soalnya lo sempurna Dar"

Dara menoleh panik, mendapati Zellyn atau El tengah menatapnya dengan tatapan yang -hangat. "Oh, maaf El aku gak tau kamu disana" Dara salah tingkah

"Jangan sedih Dar,"

El menepuk pundak Dara, lalu berkata

"Lo itu tuh udah bagaikan matahari Dar, konyol memang, tapi banyak yang seneng sama keberadaan lo. Lo itu kalau udah senyum, matahari aja minder sama cahaya senyum lo, begitu sebaliknya, pas lo sedih, mendung aja kalah"

Dengan perlahan El meraih tubuh Dara yang lebih pendek darinya, lalu merengkuh Dara sembari mengelus rambut gadis itu. "Lo kuat Dar"

•••

Dara melangkah ke kelasnya dengan bersemangat, sedangkan El dia sedang ada urusan karena saudara kembarnya -Azka, terlibat masalah lagi.

"Haalooo semuaa"

Semua mata menoleh kearah pintu, membuat Dara melambai-lambaikan tangannya

"Udah sembuh Dar?" tanya Lulu yang langsung menghampiri Dara dan mengecek suhu temannya tersebut, untuk memastikan

"Yaaa udah dong, makasih ya Lu"

Mata Dara mendeteksi kelas, netra nya terhenti di satu titik, matanya memicing untuk memastikan, lalu dengan reflek menutup mulutnya terkejut. "ALAN?!".

Tak hanya Dara, teman-temannya juga sama terkejutnya karena Dara mengenal siswa baru tersebut, sedangkan yang membuat bingung malah tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Dara

"Hai Dara"

"Sejak kapan kamu di sini???" Jejak langkah Dara memberikan tanya, tampak akrab dan dekat, karena langkah Dara tampak bersemangat juga tanpa ragu

"Sejak pagi tadi, kamu nya aja gak ada. Udah enakan?" Alan berdiri dari duduknya dan menatap Dara dengan tangan yang bertumpu pada meja belajarnya, Dara hanya mengangguk senang

"Dara, siapa...?" Sekar yang sedari tadi memperhatikan dengan wajah bingung pun bertanya

"Oh ya! Ini Alan, temen aku. Kita kenal karena setiap ke TPU aku ketemu dia, yaa gak sengaja deket aja sih" Dara menepuk pundak Alan akrab

Alan itu tampan -jelas, bahkan ia berhasil membuat teman-teman sekelas Dara yang pasti perempuan terpesona akan wajah cuek tetapi manis laki-laki itu. Pertanyaan di kepala mereka sama, bagaimana Dara bisa bertemu lelaki sesempurna Alan?

Setelah itu, tak ada yang istimewa. Hanya saja Dara tampak lebih berisik dan banyak tersenyum dari pada pagi tadi -mungkin karena Alan, atau memang sudah mendingan.

"Dara, lo dapet surat lagi nih"

Dara membuka kertas dengan amplop coklat polos, lalu ia keluarkan isinya -seperti biasa. Setelah membaca, ia selalu menyimpannya kedalam tas untuk di bawa pulang dan di simpan di box khusus.

Ia tidak sepopuler itu, hanya saja cukup di kenal karena cara bergaul, keaktifannya di setiap kegiatan, dan apalagi ia pernah memenangkan lomba debat di tahun pertamanya di SMA.

Buntara Dara || Jung Sungchan & Park Jisung [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang