7.Tertundanya Rencana

29 6 2
                                    

Haii gays sebelum kalian baca cerita ini jangan lupa vote and komen sebanyak banyak nya yapss, oke deh selamat membaca 👋



_Maafkan aku yang tak bisa mengendalikan cintaku dan harus mencintai seseorang sepertimu_


                   ••Alexander Kavindra Gelvano••


Sore harinya Ara kembali termenung memikirkan perkataan yang sang ayah lontarkan pagi hari tadi, ia terus kepikiran dengan ucapan sang ayah, entah kenapa dirinya ingin mengakhiri hidupnya dan bertemu dengan sang mama, tapi dia harus memikirkan masa depannya. Saat tengah asik melamun tiba-tiba dering ponsel nya berbunyi dan ara melihat ada nama ALEXANDER KAVINDRA GELVANO dan dengan cepat ia mengangkat ponselnya

"Yaa van ada apa??" Tanya Ara kepada orang diseberang sana

"Gak papa, gue cuma mau mastiin keadaan Lo aja"

"Mastiin gue? Emang gue kenapa Van?" Tanyanya sembari sedikit terkekeh

"Kan tadi siang disekolah, Lo dihukum sama pak Sapto, gue takut Lo sakit Ra"

"Ya ampun Vano, Lo nelpon gue cuman Karna itu?" Tanya Ara kembali

"Ia Ra, abisnya Lo Waktu pulang sekolah gak keliatan, gue kira Lo sakit"

"Tadi gue udah dijemput supir gue, jadi gak sempet ketemu sama Lo" jelas Ara

"Ouhhh gitu, yaudah syukur deh kalau gitu, eh Ra Lo ada waktu gak nanti jam 7 malem?"

"Ada sih, yh gue mah ada waktu Mulu tiap hari gini- gini aja" ucap Ara terkekeh

"Emm kalau gue ajak Lo dinner mau gak?"

"Dinner? Dimana? Tumben Lo ngajak gue, ada acara apa emang?" Tanya Ara penasaran

"Ia dinner, nanti gue Sherlock dan nanti gue usahain deh jemput Lo kerumah"

"Eh gausah jemput gue, gue bisa kok kesana sendirian, kan Lo tadi bilang mau Sherlock alamat nya jadi gue tinggal minta anterin supir gue aja oke?" Ucap Ara

"Beneran gak mau gue jemput?"

"Gak gausah, gue kesana dianterin supir gue aja" tolak Ara

"Yaudah kita nanti ketemu disana aja, ada yang perlu gue omongin juga sama Lo, yaudah yh gue tutup telponnya bayy"

Panggilan terputus dan Ara hanya memberikan deheman untuk mengakhiri percakapan nya dengan Vano. Dia jadi penasaran sebenarnya apa yang Vano akan bicarakan sampai harus mengajak nya dinner, ah sudahlah ini terlalu membingung kan, lebih baik dia siap-siap saja untuk pergi ke tempat yang sudah Vano Sherlock alamat nya baru saja

°°°

Disisi lain seorang pria dengan pakaian rapi nan berwibawa sedang mondar mandir diarea kafe tepatnya di kafe cahaya flower, dia sedang menunggu sosok gadis yang tengah diperjalanan sedang menuju ke tempat dia berada

"Ra mau kah kau menerimaku sebagai kekasih mu?" Ucapnya sembari mengkhayal memikirkan Ara

"Gak gak kalau itu terlalu formal. Emmm Ra, apakah kau mau jadi pendampingku selamanya?" Ucapnya kembali

"Ihh anjirr susah banget perasaan, padahal cuman nembak cewek doang, emm Ra Lo mau gak jadi pacar gue?" Lirihnya pelan

"Right gue harus kayak gitu, tapi apa Ara mau sama gue? Ah yaudah lah kalau ditolak pun wajar, orang gue modelan kayak gini, mana mau Ara sama gue" Ucapnya tak percaya diri

Gadis Pecinta HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang