29.Makin Rumit

13 0 0
                                    

-Jangan menambah luka untuk orang orang yang berusaha untuk sembuh-
••Azam••


Degg

Rasanya Ara ingin lari saat itu juga, bagaimana bisa Azam melamar dirinya? Baru saja kemarin dia diantarkan pulang ke rumah oleh Azam, dan sekarang Azam berniat melamar nya? Apa maksud pria misterius itu

"L-lamar? I'm seriously? Gak becanda kan?" Ujar Ara yang masih tak percaya dengan ucapan pria dihadapannya saat ini

"Saya serius, tapi ada satu hal yang harus saya lakukan sebelum menikahi anda" ragu Azam kepada lontaran yang dia ucapkan baru saja

"Apa?" Tanya Ara dengan menaikkan satu alisnya seolah menanyakan

"Anda harus memeluk Islam terlebih dahulu, ini demi kebaikan kita berdua, bukan hanya saya" tegas Azam yang menerapkan kata kita dalam bahasa baku nya

Ara membelalakkan matanya terkejut mendengar penuturan pria itu, memeluk agama Islam? Ini bukan hal sepele bagi Ara, memang memeluk Islam itu sangat mudah, Ara mengetahui tentang itu dari sahabat nya, tetapi apakah sang ayah akan mengizinkan nya?

"Apa apaan ini! Lo gak bisa dong main klaim gitu aja, ini hidup gue! Gak bisa Lo atur semau Lo itu, bagi gue masuk Islam itu gak semudah yang Lo bayangin zam, susah bagi gue buat meluk agama, entah itu Islam, Nasrani atau apapun itu gue gak bisa zam"

"Dan apa hal sepele kayak gitu aja harus diPertanggung jawabkan? Emang seharus apa sih agama Islam menganjurkan buat nikahin cewek kalau gak sengaja kesentuh, lagi pun waktu itu gue cuman refleks zam, gue gak sengaja. Lo tau kan waktu itu gue ketakutan banget, hah? Lo liat itu kan? Emang seharus itu Lo nikahin gue cuma gara² gak sengaja meluk? Gak sengaja nyentuh?" Ujar Ara dengan terus saja berbicara bertele-tele membuat Azam serta keluarganya tak enak hati dengan sikap Ara yang seperti itu

"Neng tenang yah, biar umi jelasin semuanya, jadi dalam agama Islam memang laki laki harus bisa menjaga kehormatan wanita, begitupun sebalik nya, wanita harus selalu menjaga kehormatan diri nya sendiri, gak boleh ada yang liat aurat nya kecuali suaminya. Awalnya Azam pun tak menyadari apa yang diperbuat nya, tetapi Abi nya Azam mengingat kan bahwa apa yang diperbuat Azam itu bisa menimbulkan dosa besar dan terjadi fitnah, terlebih lagi pertemuan kalian bukan hanya sekali saja, umi disini tak membela siapapun, ini takdir yang sudah Allah tentukan"

"Dan satu lagi, jika laki-laki yang ber-agama Islam ingin menikahi wanita non Islam, berarti wanita itu harus segera memeluk agama Islam, disini Azam tak ada niatan sedikitpun untuk memaksa kan neng untuk masuk dan memeluk agama Islam, tetapi itu syarat untuk kalian berdua bisa menikah dan in syaa Allah menghapus dosa yang sudah kalian perbuat"

"Mungkin menurut sebagian orang, menyentuh atau bahkan memeluk itu sama sekali tidak menimbulkan dosa, padahal dalam Al-Qur'an, Allah sudah menegaskan bahwa hal tersebut sudah pasti dosa, Azam tidak mau itu terjadi kepada dirinya dan juga neng, maka dari itu Azam berbicara seperti tadi" jelas panjang umi Riska yang membuat Ara tersentuh hatinya disebabkan oleh suara halus umi Riska yang mengingatkan nya dengan ibunya dulu

Ara jadi merasa bersalah Karna dirinya dengan lantang mengeraskan suaranya didepan Azam dan  kedua orang tuanya, terlebih kepada kiyai Aslam, dia sedari tadi hanya diam dan tersenyum

"Ehh u-ummii maafin saya yah, saya khilaf tadi, tapi memang bagi saya tak semudah itu untuk memeluk agama Islam, orang tua saya dari kecil tak pernah berbicara tentang agama, sampai sekarang pun papa gak pernah kasih alesan kenapa keluarga ini tak mempercayai adanya tuhan" ujar Ara yang membuat ketiga orang itu melihat intens kearah nyah, mereka melirik Ara seperti Iba melihat keadaan Ara

Gadis Pecinta HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang