12.Tentang Pak Roni?

30 8 0
                                    

Haii gays sebelum kalian baca, jangan lupa vote and komen ypss, Oke deh selamat membaca 👋



_Anda ingin bermain? Baiklah. Mari kita bermain, kebetulan peran saya sudah lama tertidur_
Albert 

                                        

4 hari kemudian

Hari ini Ara akan pergi ke sekolah, bibi sudah melarang Ara untuk tidak berangkat ke sekolah, tapi Karna Ara keras kepala, bibi sampai kewalahan menghadapi Ara dan pada akhirnya bibi pun mengizinkan Ara untuk pergi.
"Ayolah bi Ara kan udah sembuh masa gak boleh sekolah sih" ujar Ara memohon kepada bi asih sambil memegang tangan kanan bi asih

"Tapi non, non Ara kan baru sembuh belum terlalu kuat buat melaksanakan aktivitas seperti biasa, bibi khawatir non" ucap bi asih

"Gak kok bi, bibi kan tau kalau Ara ini bukan tipe orang yang gampang sakit, dan Ara juga bukan tipe orang yang manja, jadi bibi gak usah khawatir yh, Ara janji bakal jaga diri Okee?" Ujar Ara

"Emm yasudah boleh, tapi non janji yh bakal jaga diri, dan non harus bawa bekal yang dibuat bibi, soalnya bibi tau non pasti selalu makan yang pedes²jadi bibi bawain non roti isi, dimakan yh" ujar bi asih yang membuat Ara terharu

Ara menggangguk "ia bi, Ara janji bakal Abisin makanan dari bibi, makasih yh bi udah perhatian sama Ara selama ini, bibi itu udah Ara anggap sebagai ibu kedua setelah mama, makasih banyak yh bi, yaudah Ara berangkat yh" ujar Ara terharu

Bi asih tak kuasa menahan air matanya, kemudian ia memeluk Ara yang akan berangkat ke sekolah, Ara membalas pelukan itu dengan hangat, kemudian setelah itu ia berangkat ke sekolah dengan diantarkan oleh pak Harto, selaku supir pribadi Ara sekaligus satpam rumah keluarga Renald

°°°

Sesampainya disekolah Ara terlihat sangat ceria, dia tidak sabar untuk bertemu dengan teman-temannya, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Vano, Karna dia sudah menolong Ara 4 hari yang lalu, Karna 4 hari yang lalu Ara tidak membuka handphone sama sekali, Karna handphone Ara mati sewaktu dia kehujanan 4 hari yang lalu, dia izin untuk tidak berangkat sekolah pun meminjam handphone bi asih

Di tengah lorong sekolah tiba-tiba ada seorang siswi yang berpakaian sama dengan nya menghampiri Ara, sepertinya dia adik kelas nya
"Kak kak Ara" pekik gadis itu

"Eh ia ada apa?" Lirih Ara

"Kak maaf, kakak dipanggil sama kepala sekolah, katanya suruh ke ruang kepsek" ujar siswi tersebut

"Emmm kalau boleh tau ada apa yh?" Tanya Ara

"Aku kurang tau kak, aku cuma disuruh panggilin kakak aja tadi" Jawab gadis itu

"Ouh yaudah deh makasih yh" ucap Ara

Gadis itu mengangguk "ia kak sama-sama" ucap nya, kemudian mereka sama² pergi meninggalkan lorong tersebut

Sesampainya Diruangan kepala sekolah, Ara mulai mengetuk pintu ruangan
"Permisi pak" ucap Ara

Kepala sekolah itu pun menengok, dan mempersilahkan Ara untuk duduk didepan nya, pak Roni Ardonio, selaku kepala sekolah di SMA LENGKARA JAYA, pria yang masih berumur 25 tahun, pria muda dengan begitu gagahnya yang terkenal dengan sifat dingin nya itu, paling disegani oleh siswa siswi SMA LENGKARA JAYA.
"Emm Kalau boleh tau, bapak ada apa yh manggil saya?" Tanya Ara, mencairkan suasana

"Vania Quenby Arabella, siswi yang tidak pernah mendapat kan nilai tinggi, siswi bodoh yang memasuki sekolah elit dengan uang sogokan? Right" ujar pak Roni dengan sedikit terkekeh

Gadis Pecinta HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang