8. Kemarahan papa

33 6 2
                                    

Haii gays sebelum kalian baca, jangan lupa vote and komen sebanyak banyak nya yapss, oke deh selamat membaca 👋


(Bila ada kata² kasar mohon untuk dicermati dengan baik 🙏)

Tangan Ara bergetar ketika ia melihat sang ayah yang tengah dilanda puncak emosi
"DARI MANA SAJA KAMU? JALANG!!!" bentak keras Renald

Kemudian tuan Renald langsung mencambuk punggung Ara dengan sabuk besinya

Srekk bugh
Srekk bugh
Srekk bugh

Berulang kali Renald mencambuk dan menendang punggung, kepala, bahkan perut Ara. Dia seperti kesetanan, dan Ara hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan papanya saat ini

"DASAR JALANGG!! MAU JADI APA KAMU NANTI, KALAU PULANG SAJA LARUT MALAM SEPERTI INI" sentak Renald yang masih terus mencambuk dan menendang Ara

"SAYA SUDAH MAHAL² MENYEKOLAHKAN KAMU, TAPI APA YANG SEKARANG KAMU LAKUKAN, KALAU SEPERTI INI CARANYA, MENDING KAMU GUNAKAN UANG HASIL NGEJALANG KAMU ITU, JANGAN GUNAKAN UANG SAYA SEDIKIT PUN" bentak kembali Renald

"Pahh ampun pahh, Ara mangaku Ara pulang terlalu larut malam, tapi Ara gak seperti yang papa bicarain barusan, Ara habis makan sama Vano, bukan habis ngejalanggg pahh" Lirih nya pelan, ia sudah tidak kuat lagi untuk berbicara tapi ia juga ingin menjelaskan semuanya kepada sang papa

"Makan? Habis makan? ALASANN!!" bentak Renald

Srekk, bugh, plakk..
Srekk, bugh, plakk..
Srekk, bugh, plakk..

Renald kembali menendang dan mencambuk, bahkan sekarang Renald menampar bolak-balik pipi Ara hingga pipi Ara memerah dan sedikit mengeluarkan darah
"Pah ampun pah" lirih Ara pelan

"TIDAK ADA KATA AMPUN UNTUK SEORANG JALANG MURAHAN" bentak Renald sembari terus mencaci maki Ara

Dengan sekuat tenaga, Ara bangkit dari duduknya kemudian menegakkan badannya seolah-olah kuat dan tak terluka sama sekali

"Stop mengatakan saya sebagai jalang, saya pulang larut malam Karna banyak mengobrol dengan Vano, dan kalau anda masih tidak percaya dengan perkataan saya, anda bisa tanya sendiri kepemilik resto itu, anda bebas pergi kesana kapan saja Karna kafe itu milik Vano!" Tekan Ara pelan sembari menahan sakit yang luar biasa ditubuhnya

"Dan jangan sekali-kali anda mengatakan bahwa saya jalang, kalau seandainya saya adalah jalang yang anda sebutkan sedari tadi, berarti sikap anda turun dan menetap didiri saya, jika saya jalang berarti anda om-om yang suka menyewa hotel untuk bersetubuh dengan lawan jenisnya pahamm!!" Ucap Ara yang menyinggung perasaan sang ayah

"JAGA MULUT KAMU, SAYA TIDAK SEPERTI ITU, KALAUPUN KAMU SEPERTI ITU, BERARTI SIKAP MAMA KAMU YANG TURUN TERHADAP DIRI KAMU CAMKAN ITU!!" ucap Renald sembari melenggang pergi

"KALAU ANDA TIDAK PERNAH BERSETUBUH DENGAN WANITA YANG BERNAMA TAMARA, TIDAK MUNGKIN ADA TES PACK DIDALAM KAMAR NYONYA TAMARA, BETUL BEGITU TUAN RENALD?" bentak Ara membongkar rahasia terbesar ayahnya

Renald sudah dipuncak emosi yang tinggi, kemudian ia berbalik badan dan langsung menarik rambut panjang Ara dan membenturkan nya ke ke dinding. Lalu Renald mencengkeram keras dagu Ara dan berkata

"Jangan coba-coba kamu bermain-main dengan saya, saya akan lebih keras jika kamu berani membuka mulut sedikit pun" ucap Renald lalu langsung melepaskan cengkraman nya dan melenggang pergi begitu saja

Flashback on

Saat ini Ara hendak pulang kerumahnya, dan diantarkan oleh teman-temannya, tapi sebelum mereka mengantarkan Ara ke rumahnya, mereka hendak mampir terlebih dahulu ke hotel yang ditempati oleh fely. Yah fely memang sengaja tinggal di hotel untuk sementara Karna ayah dan ibu nya sedang pergi keluar kota, sebenarnya fely disuruh tinggal di apartemen saja, tapi fely menolak dengan alasan ayah dan ibu nya hanya 3 hari pergi keluar, jadi fely pikir dia akan tinggal di hotel saja. Rencananya fely akan mengambil handphone Ale yang sempat tertinggal di hotel nya, Karna kemarin Ale sempat menginap di hotel nya

Gadis Pecinta HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang