04 (Apa Amnesia?)

949 124 24
                                    

Jihoon duduk di depan ruangan gadisnya dengan tatapan kosong, ia masih memikirksn dua kata yang pertama kali gadisnya lontarkan setelah sadar tadi.

"Amnesia? Tapi papa ngga ngomongin soal itu" gumam Jihoon sendiri

Setelah mendengar ucapan gadisnya tadi karna Jihoon tidak kuat makanya ia memilih untuk langsung keluar dan tidak memperdulikan apa yang terjadi, ia memang tidak akan sanggup.

Sampai tiba tiba Jeongwoo ikut keluar, niatnya untuk memanggil sang abang supaya mendengar penjelasan papa Doyoung nanti sekalian.

"Bang, ngga mau urus kak Elsa?"

"Gue ngga kuat"

"Tapi itu kak Elsa kan udah sadar, itu yang lo mau kan bang, apapun keadaannya ya lo harus hadapi lah"

Benar juga kata Jeongwoo, Jihoon langsung masuk kembali ke ruangan gadisnya dan melihat gadisnya kini sudah bersandar di kasurnya dengan posisi setengah duduk.

Jihoon mendekatinya lalu meraih tangannya, ia menciumi tangan sang gadis berkali kali.

Elsa dengan mata sayunya mulai menangis, ia masih tak percaya bisa melihat dunia ini lagi, apalagi bisa kembali bersama orang orang yang berada di ruangan ini.

Jihoon menarik gadisnya untuk di peluknya, ia sadar apapun yang terjadi pada gadisnya ia akan menerima dan mencoba membuatnya segera pulih.

"Sayangku, terimakasih"
Jihoon menangis, sebenarnya ia tak kuasa menghadapi ini, tapi di beri kesadaran gadisnya saja ia sudah sangat bersyukur.

Mereka yang melihat itu juga ikut sedih, pasalnya setelah dua kata yang Elsa lontarkan tadi Elsa tak berbicara apapun lagi, bahkan tatapan matanya seolah menunjukkan ia kebingungan.

Jihoon melepas pelukannya lalu menangkup kedua pipi Elsa, di bawanya mata yang gadis menatap matanya.

"Sayang harus sembuh"
Elsa hanya diam

"Bang, kita berjuang sama sama"

Jihoon mengangguk akan ucapan Jeongwoo itu, secepatnya pasti Elsa akan sembuh dan kembali seperti semula.

-

Pagi ketiga setelah Elsa sadar, ia benar benar tak melontarkan kata apapun semenjak sadar kemarin, Elsa hanya akan mengangguk dan menggeleng saat di beri pertanyaan.

"Sayang, mau makan apa?"

Elsa menatap Jihoon dengan tatapan polosnya, Jihoon tersenyum lalu mengusap kepala Elsa dengan sayang.

"Mau bubur?", Mendengar pertanyaan itu Elsa menggeleng cepat

"Terus apa? Mau makan nasi?", Lagi lagi Elsa menggeleng, Jihoon jadi paham kalau gadisnya sedang tidak ingin makan

Jihoon meninggalkan ruangan Elsa, Elsa yang melihat itu langsung cemberut, bukannya di bujuk supaya mau makan malah di tinggal, Elsa kesal.

Beberapa menit kemudian Jihoon datang lagi dengan mangkuk dan gelas di tangannya, posisi Elsa masih sama seperti tadi, setengah rebahan.

"Sup ayamnya enak banget loh sayang"

Jihoon menunjukkan mangkuk yang berjsi sup penuh ayam itu pada Elsa, tidak ada nasi ataupun bubur disana, benar benar hanya berisi ayam.

"Mau?"

Elsa mengangguk yang membuat Jihoon langsung tersenyum senang, dengan perlahan dia menyuapi Elsa, tenang saja tadi Jihoon sudah bertanya pada papa Doyoung dan beliau memperbolehkan makanan ini di konsumsi gadisnya.

Baru suapan ketiga Elsa sudah menggeleng tanda tak mau lagi, Elsa menutup mulutnya saat di rasa mual menyerang.

Jihoon dengan panik meraih mangkuk Khusus rumah sakit dan menadahkannya di depan Elsa, Elsa muntah disana.

Believe? (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang