39 (titip)

645 72 7
                                    

Hari ini Jihoon membawa bayi ke kantor, sebenarnya bukan kali pertama bayi di bawa ke kantor tapi bedanya hari ini tanpa Elsa karna mama bayi yang satu ini tengah di hadapkan dengan masalah restoran yang sangat berantakan, jadi mau tak mau bayi di bawa Jihoon.

Memang bisa saja meminta salah satu unclenya untuk membantu menjaga dulu tapi karna hari ini senin pasti mereka semua ada jadwal kuliah sekolah masing masing jadi Jihoon tak enak minta tolong.

"Mas, maaf banget aku lupa"

Jihoon memijat keningnya dengan telepon yang masih menempel di telinganya sambil mengawasi anaknya yang kini sudah bisa berjalan kesana kemari di ruangannya yang luas ini.

"Aku tinggal aja restorannya, abis itu jemput bayi ke kantor ya"

"Sebentar sayang"

Jihoon meletakkan ponselnya lalu mengangkat telepon kantor yang berasal dari sekretarisnya di luar.

"Maaf pak Jihoon, ini ada teman.... Maaf maksudnya tuan Junkyu ingin menemui bapak apa diperbolehkan?" Ujarnya

"Ck! Suruh masuk"

Jihoon menutup telepon kantor lalu berbicara dengan istrinya lagi yang masih menunggu di sebrang sana.

"Ngga usah sayang, kamu urus dulu restoran sampai selesai, ini Junkyu dateng, biar dia aja yang urus"

"Ngga papa mas? Emang Junkyu bisa?"

"Bisa, tenang aja"

"Oke kalo gitu, aku lanjut dulu ya mas"

"Iya semangat sayangku"

Sambungan telepon terputus tepat saat Junkyu memasuki ruangan tanpa mengetuk pintu seperti biasa.

"Ngapain sih pake nyuruh ijin kaya tadi? Biasanya juga langsung nyelonong kaya gitu" omel Jihoon

"Hehe gabut ajasih"
"Ulululu anak ayah" ujarnya kemudian mengangkat bayi ke gendongannya

Junkyu sudah menamai dirinya sendiri dengan sebutan ayah di depan bayi yang berumur satu tahun dengan krisis indentitas ini, bingung kenapa papanya jadi ada banyak begini.

"Kyu, gue setengah jam lagi ada meeting sama client penting, jadi gue mau minta tolong sama lo" ucap Jihoon

"Jagain bayi?"

"Bukan cuma jagain aja, tapi ini..." Jihoon menunjukkan sebuah foto chat dari Elsa

"Lo bisa kan Kyu?"

"Ya lo pikir aja, jelas ngga bisa lah, seumur hidup gue baru pegang bayi aja anak lo doang" balas Junkyu kesal

Jihoon mendadak lesu
"Padahal gue mau minta tolong itu, istri gue lagi berat banget urusannya, gue juga ngga bisa ninggalin client milyaran ini"

"Ya tapi kalau lo ngga bisa biar gue telpon istri gue dulu deh" sambung Jihoon

"Eh jangan jangan, gue bisa"

"Lah?"

"Imunisasi mah gampang, nanti gue ajak sunoo juga bisa" balas Junkyu sumringah

Sunoo itu sangat suka sekali anak kecil, ia sering berkunjung ke panti asuhan kalau sedang kesepian, mendengar jeritan anak kecil saja bisa jadi penenang buat dia.

Soal imunisasi jelas sunoo paham, di panti kan sering di adakan imunisasi buat anak anak yang masih butuh imunisasi.

"Beneran nih?"

"Iya bener, udah lo urus aja client lo, biar bayi urusan gue"

"Pa-pa pa-papa"

Jihoon menggendong anaknya yang tadi di gendong Junkyu, sang anak memeluk Papanya itu dengan terus berceloteh bahasa bayi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Believe? (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang