Ketakutan keduanya

133 14 3
                                    

Waktu nulis ini ziii agak-agak lupa sama ciri fisik dan karakter tokoh masing-masing. Jadi kalo ada yang beda dengan versi Wake Up Agam, harap maklum yaa.

Jangan lupa vote and komen

Tinggalkan jejak💅

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Hai Agam".
Sapa Amora. Gadis tinggi itu menatap Agam dengan penuh senyuman. Tidak menyangka Agam akan menemuinya secepat ini.

"Kamu ngga mau masuk? Aku ngga nyangka malam ini kamu udah ada dihadapan aku".
Ucapnya penuh dengan senyuman. Agam hanya menatap datar pada Amora.

"Gue ngga bisa lama-lama. Langsung aja ke intinya, Ra".
Ucap Agam yang kini berdiri di sebuah rumah minimalis. Rumah yang menjadi tempat tinggal Amora.

"Kamu beneran cinta ya sama Athena?"
Tanya Amora yang terlihat sedih. Gadis itu terlihat berbeda setelah menyadari bahwa dia hanyalah salah satu tokoh di dunia novel.

"Of course, I love her. Seharusnya Lo tau itu".
Balas Agam bingung dengan pertanyaan yang diajukan oleh Amora.

"Gimana rasanya mencintai dengan tulus tetapi orang yang kamu cinta ngga pernah menghargai itu".
Amora sedikit memiringkan kepalanya, menunggu jawaban dari Agam.

"Maksud Lo? Gue ngga pernah berpikir begitu. Athena cinta sama gue. Sekarang ataupun dulu. Dia hanya ngga mengingat perasaannya sendiri".
Jawab Agam. Cowok itu seperti meyakinkan dirinya sendiri, bukan sosok gadis di depannya.

"Bukankah melupakan itu tugas dari otak, perasaan dan rasa cinta seharusnya tetap tumbuh di hati seseorang meskipun logikanya melupakan itu. Karena dia ada di sini, bukan di dalam otak".
Ucap Amora menekan tepat dada Agam. Di mana letak hati cowok itu berada.

Agam terdiam. Rasanya selama satu tahun lebih, saat ini dia baru tersadar. Perasaan dan logika adalah dua hal yang berbeda. Tapi mengapa Athena bahkan tidak bisa merasakan rasa sayang yang dia berikan. Apakah gadis itu benar-benar mencintainya.

Amora yang melihat keterdiaman Agam hanya mampu tersenyum tipis. Dia dapat melihat binar keraguan dari kedua bola mata milik Agam.

"Itu urusan gue Amora. Saat ini yang gue minta hanya informasi mengenai penulis Lo".
Ucapan Agam membuat Amora sadar bahwa keduanya berbeda. Mereka berada di dunia yang berbeda.

Amora memejamkan matanya sejenak. Sebuah cahaya putih mengitari seluruh badan Amora. Agam merasa dejavu. Dia memundurkan tubuhnya, menjauh dari Amora.

Beberapa menit Amora terdiam dalam keadaan seperti itu. Cahaya putih itu semakin berputar sampai membuat tubuh Amora tertutupi. Sampai akhirnya, perlahan cahaya itu menghilang dari tubuh Amora.

Amora membuka matanya. Dia terkejut melihat Agam yang bersandar pada dinding dengan mulut menganga. Gadis itu tertawa kecil, membuat Agam segera tersadar. Cowok itu kembali berdiri dengan tegap.

Fight Agam!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang