Sequel of Wakeup Agam!
"Tunggu, kenapa Lo bisa ada di sini?!"
Tanya Agam yang baru menyadari kehadiran sosok di depannya itu. Dia menatap penasaran dan memindai sosok itu dari atas hingga bawah.
"Hufft let me tell you. Kejadian yang Lo alami setahun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan... Dan bila esok datang kembali Seperti sedia kala Di mana kau bisa bercanda
Dan... Perlahan kau pun lupakan aku Mimpi burukmu Di mana telah kutancapkan duri tajam Kau pun menangis, menangis sedih Maafkan aku
Dan... Bukan maksudku, bukan inginku Melukaimu Sadarkah kau di sini ku pun terluka Melupakanmu, menepikanmu Maafkan aku
Lupakanlah saja diriku Bila itu bisa membuatmu Kembali bersinar dan berpijar Seperti dulu kala
Caci-maki saja diriku Bila itu bisa membuatmu Kembali bersinar dan berpijar Seperti dulu kala . . . . . .
Alunan lagu itu mengalun saat para cowok itu sedang menampilkan kemampuan mereka di panggung cafe. Agam bahkan tidak bisa melepaskan tatapan matanya. Meskipun dengan bernyanyi, dia tetap memantau keberadaan Athena yang saat ini sedang asik mengobrol dengan Erlando.
Petikan terakhir dari gitar yang dimainkan oleh Bisma menandakan lagu selesai dibawakan. Sorakan dan tepuk tangan memeriahi ruangan itu. Mengingat malam ini adalah malam Minggu. Suasana kafe memang sedang ramai-ramainya.
Agam segera turun dari panggung untuk menghampiri gadis yang datang bersamanya. Diikuti oleh Daffa dan Bisma di belakangnya. Agam mengambil duduk di depan Amora. Posisi yang tepat untuk memantau gadisnya itu.
"Keren. Aku tau suara kamu bagus, tapi penampilan kamu tadi bener-bener menghayati banget lagunya". Ucap Amora tanpa kebohongan. Gadis itu tersenyum manis menatap Agam.
