Dua bulan ya gess. Sorry wkwk
Mau pindahin ini ke wakeup Agam aja deh, buat lanjutin ceritanya, tapi ngga tau kapan mwehehhe
Happy Reading "
~~~~•••~~~~
"Hi, gue Athena. Salam kenal".
Ucap Athena yang tiba-tiba saja berdiri tepat di depan seorang gadis yang hendak pulang sekolah."Lo pasti Alea kan, salam kenal ya".
Athena kembali memperkenalkan diri. Kali ini tangannya ikut terjulur ke depan menunggu balasan dari Alea.Alea hanya mengernyit bingung. Dia yang saat itu sedang menunggu jemputan pacarnya menatap aneh pada Athena.
"Lo siapa ya?"
Tanya Alea. Baru kali ini dia cukup terganggu dengan orang asing. Biasanya Alea akan bersikap masa bodo dengan itu."Emm sebenernya gue bukan anak sekolah ini".
"I know. Keliatan dari seragam Lo yang mahal itu".
Ucap Alea memotong cepat ucapan Athena. Athena jadi semakin kikuk. Tindakannya memang terbilang impulsif. Tapi dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan."Gue beberapa kali merhatiin Lo. Lo sering pulang bareng sama pacar Lo kan?"
Tebak Athena."Lo lesbi?"
Ucap Alea tanpa basa-basi. Athena segera menggeleng. Dia tidak mungkin suka dengan sesama perempuan. Kalo kakaknya mungkin aja hehe."Bukan. Jelas bukan. Gue cuma mau kenalan aja sama Lo. Gue liat Lo pernah ke toko pembuatan tatto tempat pacar Lo kerja. Gue ngga ngikutin sumpah".
Athena mengatakan dengan serius. Takut Alea akan salah paham lagi."And then?"
Kini Alea mulai santai. Dia bersedekap, menunggu reaksi selanjutnya dari Athena."Toko itu deket sama rumah gue. Pemiliknya juga gue kenal. Kalo Lo mau konsultasi atau tertarik buat tatto, gue bisa kok minta tolong kenalan gue buat bantu Lo".
Tawar Athena. Dia tidak berbohong. Kebetulan sekali dia pernah beberapa kali melihat Alea mampir di tempat kerja pacarnya. Toko pembuatan tatto milik saudaranya.Hanya saja setiap keluar dari toko, Alea selalu ribut dengan pacarnya. Athena pernah dengar Alea ingin membuat tatto, tetapi pacarnya tidak mengizinkannya.
Alea terdiam. Dia cukup tertarik dengan tawaran itu. Beberapa kali niatnya membuat tatto harus tertahan karena pacarnya dan tentu saja kakaknya. Apa benar cewek di depannya ini bisa membantu.
"Pacar gue kerja di toko itu. Gimana bisa gue buat tatto?"
Tantang Alea. Dia ingin tau sejauh mana Athena serius dengan ucapannya."Emm bukannya pacar Lo kerja sesuai shift. Gue yakin ada shift dimana dia ngga kerja. Gue akan rahasiakan ini, dan minta saudara gue buat ngga kasih tau ke pacar Lo kalo Lo pasang tatto".
Athena berucap panjang lebar. Berlagak seperti seorang sales yang menawarkan produk paling menggiurkan."Gue Alea".
Alea mengulurkan tangannya setelah tadi tangan Athena dia anggurkan. Athena segera membalas uluran tangan itu."Sorry gue buru-buru. Pacar gue udah dateng".
Alea memberitahukan lewat pandangan matanya. Disana pacarnya sudah siap dengan motor jemputannya."Lo bisa kabarin gue atau ketemu gue lain kali".
Alea menepuk bahu Athena sebelum berlalu menghampiri sang pacar."Serius ini?"
Ucap Athena bermonolog. Dia menepuk pipinya beberapa kali. Tidak menyangka bahwa usahanya berjalan dengan mudah. Athena berjingkrak dengan senang.~~~•••~~~
"Masnya sudah pernah naik paralayang?"
Tanya seorang petugas yang masih memasangkan beberapa pengaman di tubuh Agam. Agam mengangguk atas pertanyaan itu."Saya bahkan punya sertifikat khususnya pak. Cuma ngga sempet saya bawa. Cuma ada bukti itu".
Ucap Agam. Dia menunjukkan sertifikat terbang layang di handphone yang dia bawa. Petugas itu pun mengangguk yakin."Niat banget ya mas mau berduaan bareng sama pacarnya".
Kelakar petugas itu mampu membuat Agam tertawa. Dia memperhatikan Athena yang berada cukup jauh di depannya. Gadis itu juga sedang memasang pengaman di seluruh tubuhnya."Saya suka aja pak liat orang yang paling saya sayang bersanding dengan keindahan alam di dunia ini".
Ucap Agam masih dengan menatap Athena. Petugas itu geleng-geleng kepala. Remaja jika sedang bucin memang begitu."Baik mas, sudah selesai ya pengamannya. Nanti mas bisa pakai paralayang yang itu. Biar tim saya bantu untuk menerbangkan".
Agam mengangguk.Dia menghampiri Athena yang juga baru selesai memasang pengaman di tubuhnya. Agam berdiri tepat di samping Athena. Melihat gadis itu yang masih memperhatikan pemandangan di depannya.
"Dipandang terus awas nanti kabur".
Ucap Agam. Athena menoleh. Dia cemberut. Sangat lucu dengan helm pelindung di kepalanya.Agam memegang kedua pipi Athena hingga mulut gadis itu semakin mengerucut. Gerakan selanjutnya mampu membuat Athena terkejut. Agam mencium pelan hidungnya. Athena mundur beberapa langkah. Dia segera melepaskan tangan Agam di pipinya.
Wajahnya pasti sudah memerah. Agam terkekeh melihat itu. Lucu sekali, Athena dengan segala hal di dalamnya terasa sempurna untuk Agam.
"Apasih?"
Athena pukul pelan bahu Agam. Melihat cowok itu masih saja menggodanya dengan tatapan mata tajam itu."Buruan. Katanya mau ajak gue".
Athena sudah berjalan terlebih dahulu menuju kain parasut yang sudah disiapkan. Agam segera menyusul. Tidak ingin membuat gadisnya semakin marah karena dirinya.Kini keduanya sudah bersiap dengan kain parasut di belakang mereka. Agam yang berada di belakang Athena. Dengan gadis itu duduk di depannya. Agam bisa dengan puas memeluk gadis itu sekarang. Pikir otak jail Agam.
Berlari menuju ujung bukit hingga keduanya kini sudah terbang di atas awan. Mengikuti pergerakan angin yang membawa parasut itu bergerak dengan cantik. Athena terpukau tentu saja. Dia bahkan belum berkata apa-apa setelah penerbangan itu.
Agam pun tersenyum. Kali ini pemandangan ini dua kali lipat dari yang pernah Agam rasakan. Dia bisa merasa Athena tersenyum di balik tubuhnya. Beberapa kali gadis itu menoleh pada Agam. Dengan senyuman manisnya. Agam merasa ini sudah lebih dari cukup.
"Suka?!"
Ucap Agam sedikit berteriak. Suaranya teredam oleh angin."Suka. Suka banget. Aku ngga pernah liat pemandangan sebagus ini. Apalagi dari ketinggian ini. Cantik banget Agam".
Suara Athena terdengar kecil. Tetapi Agam paham. Dia bersyukur. Dia pikir Athena tidak akan menyukainya."Be my girlfriend, Athena? Please say yes for it".
Ungkap Agam. Kali ini dia tidak akan lagi meminta Athena untuk berpikir. Dia mau jawabannya sekarang. Di atas sini, dengan pemandangan ini. Agam mau Athena menerimanya."Of course yes. I am yours".
Ucap Athena kali ini memandang Agam.Akhirnya Agam merasa lega. Semuanya sudah sempurna. Perjuangannya untuk mendapatkan Athena seharusnya sudah selesai sampai disini. Agam harap saat mereka kembali, keadaan keduanya tetap sama.
Kali ini biarkan Agam menikmati kebahagiaannya. Biarkan Agam menghabiskan waktunya dengan orang yang dia cinta. Masalah nanti, akan Agam hadapi.
~~~•••~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight Agam!!
Teen FictionSequel of Wakeup Agam! "Tunggu, kenapa Lo bisa ada di sini?!" Tanya Agam yang baru menyadari kehadiran sosok di depannya itu. Dia menatap penasaran dan memindai sosok itu dari atas hingga bawah. "Hufft let me tell you. Kejadian yang Lo alami setahun...