Teka-teki Semakin Menjadi

101 12 1
                                    

Kembali lagi bersama ziii setelah sekian purnamaa. Entah sebulan atau berapa bulan ini.

Menunggu yg ngga pasti memang ngga enak gesss.

Kabar-kabar kalian gimana? Capek? Ziii rasanya sakit pinggang wkwk

Segini dulu buat hari ini yaa.

Buat nutupin kangen sama Agam.

Jangan lupa vote & komen

Buat next👇

Flashback••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback





"Lo liat ngga?"
Tanya Athena terdengar sangat antusias. Dyara hanya menggeleng malas.

"Apaan sih The. Gue lagi menikmati bakso kesukaan gue".
Ucap Dyara. Gadis itu tidak peduli dengan keantusiasan temannya.

Athena berdecak malas. Temannya ini kalo sudah dengan bakso, gempa bumi pun tidak akan dipedulikan.

Kali ini Athena kembali menatap ke arah depan. Hal yang menarik perhatiannya sejak beberapa menit yang lalu. Adyara yang melihat itu segera menghentikan kegiatan makannya. Dia mencari sumber dari tatapan temannya.

Di sana, tepatnya di depan SMA negeri yang merupakan SMA yang cukup ternama. Ada beberapa cowok yang sedang bermain basket. Terlihat dari jersey yang mereka kenakan. Sepertinya itu adalah tim basket unggulan SMA mereka.

Dyara bingung. Siapa yang ditatap oleh Athena. Semua cowok yang ada disana memiliki daya tarik sendiri. Akhirnya Dyara bertanya pada Athena.

"Siapa sebenarnya yang Lo liatin?"
Ungkap Adyara karena sudah tidak bisa menebak orang yang sejak tadi ditatap oleh Athena.

"Hmm?"
Gumam Athena yang baru saja sadar dari kekagumannya pada seseorang.

"Gue nanya The. Lo liatin siapa dari tadi?"
Dyara menghembuskan nafas malas.

"Ooh. Itu... Lo liat cowok itu?"
Tunjuk Athena. Perkiraan Adyara ternyata meleset. Bukan para cowok yang sedang bermain basket yang Athena lihat. Melainkan seorang cowok yang berada di ujung lapangan yang sedang memukul sebuah samsak yang tergantung di sebuah tiang.

Cowok itu terlihat fokus. Beberapa kali pukulannya terasa sangat keras. Adyara bahkan ngeri sendiri membayangkan jika wajahnya terkena pukulan itu. Sarung tinju yang menutupi kedua tangan, kaos tanpa lengan dan celana pendek. Gambaran yang sangat memukau.

"Gue pikir Lo liatin anak basket anak SMA ini".
Ungkap Dyara. Athena segera menggeleng dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

"Ngga sia-sia Lo maksa gue buat nyicip bakso di tempat ini. Ternyata ada pemandangan yang bisa gue liat".
Adyara ingin muntah mendengarnya. Athena ini lebay sekali kalo sudah suka sama orang. Liat wajahnya yang sudah berseri-seri.

Fight Agam!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang