The Beginning of the Novel

64 5 1
                                    

Update lagi, ayo vote dong biar semangat buat up ceritanya hehe

Happy Reading yaaa



Happy Reading yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah kejadian seminggu yang lalu, Athena tidak pernah berhenti untuk berusaha menemui Alea maupun Agam. Namun keduanya seakan kompak menghindari Athena.

Bahkan saat biasanya Athena menunggu di warung bakso untuk melihat Agam, keberadaan cowok itu tidak terlihat sama sekali. Saat pulang pun, Athena tidak melihat keberadaan Alea yang biasanya dijemput oleh kekasihnya.

Frustasi. Jelas. Athena tidak menyangka ucapannya untuk menghalang Agam menemui Alea malah membuat Alea membenci dirinya. Athena tidak munafik, dia ingin dekat dengan Alea karena ingin mengetahui lebih jauh tentang Agam. Tetapi bukan berarti dia tidak tertarik pada Alea. Sejak pertama melihat Alea yang sering menunggu di gerbang sekolah, Athena sudah tertarik pada gadis itu. Tertarik dalam artian dia cukup penasaran dengan seorang cewek yang terlihat misterius.

Alea seakan tidak memiliki banyak teman. Dia bahkan bersikap cuek kala banyak diantara teman-teman cewek mereka yang bergosip saat pulang sekolah. Secara tidak langsung, Athena lebih penasaran saat tatapan gadis itu yang terlihat tajam.

Kala Adyara menyarankan Athena mendekati Alea, Athena sudah berpikir untuk itu. Tetapi bukan untuk Agam, Athena lebih ingin tau mengenai Alea.

Maka dari itu dia banyak mencari tahu kesukaan Alea. Saat mengetahui Alea ingin sekali memiliki tatto, di saat itu pula Athena tersenyum senang. Ada satu hal yang bisa Athena bantu untuk Alea.

Kini semuanya tinggal kenangan belaka. Bahkan malam ini, Athena berniat datang ke arena tinju yang Agam datangi. Berkendara dengan kendaraan roda empatnya, Athena membelah malam dengan keberanian.

Sudah pukul sembilan malam dan Athena tidak biasa menyetir di malam hari. Penglihatannya sedikit buram karena minus pada mata yang dia alami. Sampai beberapa menit kemudian, Athena tiba di tempat arena tinju. Dia segera keluar dari mobil dan menghampiri teman Agam.

"Bisma".
Panggil Athena. Ya, teman Agam itu adalah Bisma. Orang yang sempat Athena temui pagi tadi untuk menanyakan informasi mengenai Agam.

"Lo beneran dateng ke sini?"
Tanya Bisma sedikit kaget. Dia melihat ke belakang Athena memastikan dengan siapa gadis di depannya itu datang.

"Sendiri?"
Tanya Bisma yang diangguki Athena.

"Lo gila yaa! Ini arena tinju. Banyak cowok yang bisa bahayain Lo".
Bisma meninggikan suaranya. Tetapi Athena bahkan tidak peduli.

"Dimana Agam?"
Tanya Athena. Menghiraukan beberapa orang yang menatapnya karena penampilannya yang mencolok dengan pakaian serba pink itu diantara orang-orang yang bahkan hanya mengenakan baju hitam.

Fight Agam!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang