"Anak cantiknya papa, duuuh cantiknya makin berlipat kalau pakai seragam baru gini. Beneran udah jadi anak gadis." Ruben Subrata memeluk tubuh kecil Anya remaja sambil menggoyangkannya ke kanan dan kiri. Nampak begitu menyayangi putri ketiganya ini.
Iya, meskipun Anya adalah anak pertama Ruben dari Endang, gadis yang beranjak remaja itu adalah putri ketiga Ruben jika dihitung dari semua anak kandungnya. Karena dari istri pertama, Ruben sudah memiliki dua putra nan tampan rupawan. Affan dan Dimas. Anya yang saat itu belum mengerti konsep keluarga besarnya yang menganut poligami, tak terlalu ambil pusing dengan silsilah pohon keluarganya. Karena yang ia pahami hanya, betapa beruntungnya ia lantaran memiliki keluarga luar biasa. Seorang ayah, dua orang ibu, juga dua orang abang yang sama-sama menyayanginya.
"Cantik dong, kan anak Papa Ruben," sahut Anya tertawa lebar saat mengurai pelukannya dari sang ayah.
"Papa baru datang? Nanti malam nginep sini kan? Aku dibawain oleh-oleh apa dari India?" rentetan pertanyaan dari Anya membuat Ruben tergelak. Lantas mencubit pipi kemerahan putrinha dengan gemas.
"Papa udah datang dari semalem, pas kamu udah tidur. Iya nanti malam papa nginap sini kok sampai tiga hari ke depan. Kan kangen sama kamu." Ruben merangkul putrinya ke arah meja makan. Duduk bersebelahan seraya menunggu sabar Endang dan asisten rumah tangganya menyiapkan sarapan.
"Kalau kangen mana oleh-olehnya?" Anya mengulurkan kedua tangannya.
"Ada, masih belum dibongkar di kamar mama. Nanti buka sama-sama bareng mama ya, kamu pasti suka hadiah dari papa," jawab Ruben mengusap pelan rambut panjang berwarna hitam legam milik putrinya.
Anya kembali menyunggingkan senyum lebar. Merasa begitu bersyukur karena memiliki ayah yang begitu ia sayang dan banggakan pada semua orang.
"Terima kasih banyak, Papa. I love you to the moon and back," ungkap remaja cantik yang baru saja merasakan bangku putih biru itu. Kecupan manis ia sarangkan pada kedua sisi pipi sang ayah, demi menunjukkan betapa ia menyayangi pria tersebut.
"Sama-sama, Sayang. I love you to the moon and never back," balas Ruben lantas mengecup puncak kepala sang putri.
Sayangnya itu dulu, bertahun-tahun silam sebelum mata dan hati Anya terbuka dan menyadari betapa bobroknya sifat asli sang ayah. Pengkhiatan demi pengkhiatan, lari dari satu perselingkuhan ke perselingkuhan yang lain, bercumbu dengan wanita cantik yang satu lantas tak lama kemudian berpindah ke wanita yang lain. Yaa ... seliar itulah Ruben di balik topeng ayah kesayangan Anya.
Lalu begitu Anya menyadari hal tersebut, rasa sayang, cinta juga peluk bangganya lesap begitu saja. Semua doa dan puja yang pernah ia timbun untuk pria berkharisma yang ia panggil 'papa' menguap sudah. Apalagi rasa percaya, Anya sudah tak mengenal kata itu dalam kamus hidupnya sejak sang ayah terang-terangan murka pada sang ibu lantaran memilih berpisah dari pada harus bertahan dalam sangkar bernama derita rumah tangga.
"Dasar tua bangka bangsat!!!" geram Anya tertahan dengan tangan terkepal kuat di atas meja.
Mengumpulkan lagi tenaga yang sempat lunglai karena keterkejutan tadi, Anya mulai mengatur napasnya satu-satu. Gadis itu kembali memakai sweater cokelat muda yang tadi ia sampirkan asal di sandaran kursi. Dengan tangan masih bergetar ia utak-atik lagi kamera kesayangannya. Mengatur jarak hingga cahaya karena ia akan mulai membidik pasangan memuakkan itu dari kejauhan.
Anya tetaplah seorang Anya, yang akan menomorsatukan pekerjaannya. Apalagi untuk targetnya kali ini ia sudah menerima separuh pembayaran yang nominalnya tak main-main. Jadi setelah selesai mengatur kameranya sedemikian rupa, ia segera menghabiskan Hawaiian Pizza yang sedari tadi tersaji di depannya. Meskipun sudah tak berselera, Anya sadar ia tetap harus mengisi perutnya yang sedari siang ia biarkan kosong tanpa diisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Stalker
RomanceAnya, gadis cantik yang punya pekerjaan rahasia sebagai penguntit profesional harus menerima takdirnya ketika tanpa rencana hatinya tertaut pada Senopati Rajata. Clientnya sendiri. Senopati, seorang playboy kelas kakap dan kaya raya dari trah Dwisas...