gut naitt eprioneeeeeee, how's your day guys??? aku update lagi hari ini hehehehehehehehe
jangan lupa tinggalin jejak sebelum lanjut baca yak!
happy reading semwa💞
🕊️
Kehidupan Fattan setelah menikah ternyata semakin sibuk. Bahkan Fattan sudah lupa kapan terakhir kali ia ikut kumpul bersama teman-temannya di kantin.
Karena Fattan sudah menikah, jadi Papanya melimpahkan semua tanggung jawab di kantor kepada dirinya. Menjadikan Fattan setiap pulang kuliah harus langsung datang ke kantor dan baru sampai rumah jika waktu sudah menunjukkan pukul 9 atau 10 malam.
Seperti saat ini, Fattan melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Pukul 10 malam, bahkan hampir pukul 11 malam. Tadi sore Fattan tidak sempat menghubungi Aeyla jika dirinya akan pulang terlambat.
Dengan tergesa Fattan berjalan memasuki rumah. Takut jika Aeyla menunggunya hingga larut malam.
Seisi rumah lampunya sudah dimatikan, namun terlihat ada sedikit cahaya dari arah dapur.
Fattan melihat Aeyla yang sedang fokus pada laptopnya, entah mengerjakan apa, namun sepertinya gadis itu tidak menyadari kehadiran Fattan.
"Kenapa belum tidur?" Tanya Fattan sambil
menarik kursi di hadapan Aeyla, membuat Aeyla mengelus dada karena terkejut."Nungguin kamu, sekalian nyiapin materi buat presentasi besok." Jawab Aeyla sambil melanjutkan pekerjaannya.
"Mau makan sekarang atau mandi dulu? Mandi dulu aja ya? Biar makanannya aku angetin lagi, soalnya udah dingin, takut gak enak." Keadaan rumah yang gelap menjadikan Aeyla tidak bisa melihat wajah Fattan dengan jelas, ia tidak tau jika Fattan sedang menatapnya dengan tatapan tak enak.
"Maaf ya gak bilang dulu kalo mau pulang telat. Tadi waktu sampe kantor langsung ada meeting, terus ada sedikit masalah jadinya baru selesai jam 7 tadi meetingnya." Ucap Fattan sambil mengelus punggung tangan Aeyla. Membuat istrinya itu beralih menatap dirinya.
"Bentar aku nyalain dulu lampu biar enak ngobrolnya." Aeyla beranjak dan menekan saklar lampu, lalu kembali duduk namun sekarang ia memilih duduk di sebelah Fattan.
"Buka dulu jas sama dasinya sini," Fattan tidak menjawab, namun istrinya itu langsung menggeser posisi Fattan agar mengahadap pada dirinya. Tangan Aeyla begitu telaten melepaskan lilitan dasi yang ada di leher Fattan. Lalu Fattan melepaskan jas nya sendiri.
"Mau kamu bilang atau engga kalo pulang telat, aku bakal tetep nungguin kamu." Ucap Aeyla sambil menghangatkan lauk yang tadi sore ia pasak.
"Kata Bunda suami pulang kerja itu pasti capek, kalo ada istri yang nyambut kan seeggaknya capeknya bakal sedikit berkurang. Toh aku nungguin kamu sambil diem, gak sambil keliling komplek." Fattan dibuat terkekeh dengan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Aeyla.
Fattan berjalan menghampiri Aeyla yang sedang memanaskan masakannya. Memeluk istrinya dari belakang dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Aeyla.
"Hadeuh.. disuruh mandi malah meluk." Gumam Aeyla membuat Fattan terkekeh pelan.
"Makasih ya, padahal kamu juga pasti capek karena kuliah seharian." Ucap Fattan pelan yang lebih terdengar seperti bisikan.
Aeyla membalikan tubuhnya, membuat posisi keduanya semakin menempel satu sama lain, terlebih Fattan yang mengeratkan pelukannya di pinggang Aeyla.
Fattan memejamkan matanya saat tangan Aeyla mengusap lembut wajahnya, mulai dari pelipis hingga rahangnya yang mulai ditumbuhi oleh bulu-bulu halus.
"Nanti weekend cukuran ya, udah kayak bapak-bapak begini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Usahakan Rumah Itu
Novela JuvenilSEQUEL LOVE COUNTDOWN Bagi Fattan, pertemuannya dengan Aeyla adalah sebuah takdir, begitupun hubungan mereka. Memang tidak mudah menerima seseorang yang tadinya asing lalu tiba-tiba masuk ke dalam kehidupan kita. Fattan juga sama kesulitannya. Sul...