0.5 - welcome to the world Azalea

170 10 1
                                    

aloohaaa yeorobunn! happy weekend.. dah siapp ketemu bocilnya fattan-aeyla belum niw???

jangan lupa tinggalin jejak yh! happy reading cinta-cintakuuu❤️

CW // kinda 🔞🔞



🕊️

Fattan mencengkram stir mobilnya kuat-kuat sambil terus melirik Aeyla yang terus meringis di sebelahnya.

Mereka sedang berada di supermarket untuk membeli bersedia susu hamil Aeyla dan beberapa keperluan rumah, namun tiba-tiba Aeyla mengeluh perutnya sakit. Sejak seminggu lalu memang sudah sering terasa kontraksi, namun saat dibawa ke rumah sakit dokternya mengatakan itu kontraksi palsu. Perkiraan Aeyla melahirkan juga masih seminggu lagi. Awalnya memang mengira ini kontraksi palsu seperti biasanya, namun Aeyla bilang rasa sakitnya terus muncul.

"Ay tahan ya? Plis kamu jangan ngejan dulu, tahan ya, Ay?" Ucap Fattan menenangkan sambil mengusap perut Aeyla.

Aeyla merintih lagi, membuat Fattan semakin panik. "Sakit, Fattan"

Fattan terus mengusap perut Aeyla sambil melajukan mobilnya dengan satu tangan. Bohong jika Fattan tidak panik, ia sama paniknya, tapi Fattan berusaha tenang dan berusaha untuk tetap waras dalam mengendarai mobil.

Incoming call...
Mama❤️

Fattan segera menekan layar kecil di mobilnya untuk mengangkat panggilan dari Karin—mamanya.

"Halo, Mam. Aku sama Aeyla masih di jalan, kena lampu merah."

"Pake ambulance mau ya? Biar cepet?" Ucap Karin memberi saran.

Fattan menatap Aeyla, bertanya apakah istrinya setuju dengan saran Mama atau tidak, Aeyla menarik napasnya sebelum berbicara, "it's okay, Ma. Masih bisa aku tahan, cuman emang makin sering aja kontraksinya."

"Ya udah, terus berkabar ya, Nak? Mama sama yang lain juga otw ke rumah sakit, ketemu disana ya."

"Iya, Ma. Hati-hati di jalan." Balas Fattan.

"You too, sayang"

Mata Fattan beralih lagi pada Aeyla yang kini sudah mulai tenang. Aeyla terus menarik napasnya lalu menghembuskannya secara perlahan, berusaha mengusir kepanikannya. Meski tak bisa dipungkiri jika jantung Aeyla bergedup dengan kencang, takut kontraksinya datang lagi.

"Sabar ya, Nak...sabar ya sayang jangan sekarang." Ucap Aeyla sambil mengusap perutnya.

"Kamu nyetir yang bener aja, biar kita cepet sampe, ini kayaknya mau kontraksi lagi." Jantung Fattan berdegup kencang lagi mendengar ucapan Aeyla. "Tapi jangan ngebut, takut ga sengaja ngejan." Fattan hanya mengangguk, lalu mulai menjalankan mobil lagi saat lampu lalu lintas di depannya sudah berganti warna menjadi hijau.

"Ay, pegang tangan aku aja." Aeyla tidak banyak bicara, ia langsung memegang dan meremas kuat tangan Fattan, sakitnya semakin bertambah.

"We almost there, sabar ya sayang."

"Fattan rembes." Aeyla mengangkat tinggi dress yang ia gunakan.

"Buka celana kamu, Ay, jaga-jaga aja."

Aeyla terkekeh pelan mendengar jawaban Fattan, "aku belum mau lahiran ih!"

Kita Usahakan Rumah ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang