0.3 - oleh-oleh honeymoon

151 9 0
                                    

Halowww semwa!! Maaf banget kemarin harusnga jadwal update tapi aku kelupaan😭😭 jadi aku update hari ini hehe..

Ciee dapet oleh-oleh dari Fattan sama Aeyla😆
Jangan lupa klik bintang dan tinggalin komen di lapak ini yh!

Selamat membaca semuanya!💕



🕊️

"Pasti lo di gempur sama Fattan ya waktu di Turki?" Wajah Aeyla memerah mendengar pertanyaan dari Yuda — salah satu sahabat Fattan.

Fattan sengaja mengundang teman-temannya karena ia membawakan beberapa oleh-oleh untuk teman-teman laknatnya itu.

"Udahlah gak usah kepo gimana di gempurnya, lo mending nikah aja biar gak kepo, cobain sendiri." Ucap Riyad membalas ucapan Yuda.

"Lagian kenapa jadi ngebahas masalah internal suami istri sih? Yang penting kan sekarang Aeyla hamil sehat-sehat aja." Memang hanya Hiro yang waras.

Aeyla meringis pelan, sepertinya lebih baik ia pergi ke kamar dibanding harus mendengarkan obrolan para lelaki disini.

"Fattan, aku ke kamar dulu ya. Mau telfon Safina." Fattan yang duduk tepat di sebelah Aeyla hanya mengangguk sambil tersenyum simpul. Setelahnya Aeyla pamit kepada teman-teman Fattan dan langsung pergi menaiki tangga.

"Emang anjrit ya lo, napsu doang di gedein tapi cinta gak gede-gede." Ucap Saputra sambil memakan kue yang disiapkan oleh Aeyla.

"Ya gimana ya, mau si Fattan ga cinta juga kalo di sodorin cewek kayak Aeyla ya kali dia nolak. Si Re—"

"Udahlah itu kan masa lalu, lagian gue sama dia gak ngapa-ngapain." Sela Fattan cepat memotong ucapan Yuda.

"Tapi lo beneran udah move on dari dia?" Kali ini Hiro bersuara. Fattan menatap Hiro malas.

"Emang harus banget kita bahas masa lalu di tempat yang ada istri gue?"

"Bener juga anjir, udah-udah takutnya pas kita balik mereka perang dunia." Riyad menganggukan kepalanya setuju dengan ucapan Fattan.

"Gue cuman titip pesen aja, jangan sampe lo kalut lagi pas nanti ketemu dia lagi, karena lo tau sendiri dia masih ada di sekitar lo. Lo harus inget udah punya istri, udah mau jadi bapak juga." 

Sekali lagi Fattan menatap Hiro. Pria yang tau segalanya tentang masa lalunya, dibandingkan kedua orangtua Fattan, Hiro lebih tau segalanya.

"Jangan lo kecewain anak orang, kalo emang udah gak mau, balikin lagi aja ke orangtuanya."

Tidak ada yang bersuara, sungguh hening, membuat suasana menjadi tegang sampai akhirnya di lebay Yuda bersuara.

"Wah! Hiro Teguh! Terima kasih atas wejangannya, Pak!"

Hiro mendelik malas, "anjing lo!"

***

Kedua orang tua Fattan dan Aeyla tentu saja sangat senang. Bahkan mereka langsung mengabarkan kabar bahagia tersebut kepada seluruh keluarga.

Hari minggu ini Fattan dan Aeyla di undang ke rumah orang tua Fattan, katanya mau makan-makan sederhana saja dengan anak, menantu dan calon cucu.

Tapi menurut Fattan ini tidak sederhana, karena sepanjang meja makan sudah penuh diisi oleh berbagai jenis makanan.

"Berlebihan banget ini, Ma. Siapa yang mau abisin?"

"Loh? Mama kan gak bilang ini makan-makan cuman buat kita. Nanti ada Om dan Tante kamu juga." Fattan menghela napasnya.

Kita Usahakan Rumah ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang