0.9 - katanya kangen anak

98 7 2
                                    

Happy saturday!
Vote & komennya jangan lupa sahabat🥰🩷
Happy reading.

Baru terhitung 3 hari Fattan berada di Surabaya, namun ia sudah sangat merindukan Azalea. Padahal setiap malam ia selalu melakukan panggilan video dengan Aeyla dan Azalea, Aeyla juga sering mengirimkan foto-foto Azalea.

Seperti saat ini, Fattan baru selesai meeting dan harus segera berpindah tempat selanjutnya, namun ia menyempatkan diri untuk menghubungi istrinya dulu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa bos? Kok senyam-senyum sendiri?" Fattan mendongkak saat mendengar suara Jo—asistennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa bos? Kok senyam-senyum sendiri?" Fattan mendongkak saat mendengar suara Jo—asistennya.

"Biasalah." Jo hanya bisa menggeleng. Sudah terbiasa dengan sikap bosnya yang lama-lama terlihat seperti orang sinting.

"Btw sekarang ketemu sama siapa, Jo?"

"Sama Bu Regina yang dari PT. Kalilu." Sejenak Fattan merasa tak asing dengan nama yang disebutkan oleh Jo, namun ia segera menepis pikirannya.

"Bukannya sama Pak Bahar ya, Jo? Waktu itu tanda tangan kontraknya sama Pak Bahar, saya juga ketemuannya sama beliau."

"Iya, Pak. Tapi kemarin saya dapet info dari Hana kalo Pak Bahar menyerahkan proyek yang ini ke bawahannya, Bu Regina itu." Lanjut Jo menjelaskan. Fattan hanya mengangguk sekilas lalu kembali fokus menatap iPad yang berisi informasi tentang PT. Kalilu yang disebutkan oleh Jo.

Kita Usahakan Rumah ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang