0.8 - sweet

170 8 0
                                    

HALOOOO!!!! Tadinya aku mau up besok tapi ternyata bisa sekarang...

jadi ceritanya tuh kemarin-kemarin aku rapiin dulu outline yang sudah aku buat, aku juga ngerapiin lagi time line di chapter sebelumnya dan beberapa chapter ke depan karena aku jg kepusingan😭 (aku sebenernya udah ngedraf wkwkwk..) ya pokoknya begitu lah.

maaf ya fattan-aeyla lovers jadi mesti nunggu lama😔🙏🏻 semoga kalian gak pada kabur huhu.. ada yang kangen gaksi sama updatean akuuu?👀👀👀

dah ah, hepi reading semwa! JANGAN LUPA VOTE EA SAHABAT❤️



🕊️

CW // 🔞 (kalo mau boleh di skip aja sampe tanda ***)
________________________________
Beberapa bulan kemudian setelah kejadian Azalea masuk rumah sakit.

***

Fattan yang baru selesai mandi itu langsung berjalan menghampiri Aeyla yang sedang menggunakan skincare sebelum tidur. Menundukkan sedikit tubuhnya lalu mengecup pelan pelipis Aeyla.

"Barang kamu udah aku packing semua ya," ucap Aeyla sambil menunjuk sebuah koper kecil dengan dagunya.

Besok pagi Fattan harus terbang ke Surabaya untuk mengecek progres pembangunan kantor cabangnya disana, juga untuk membicarakan kontrak kerja.

"Iya, makasih Momma."

Pandangan Fattan kini beralih pada Azalea yang sudah terlelap. Sebelum ia masuk ke kamar mandi Azalea masih menyusu pada Aeyla.

"Adek tidurnya baru?" Aeyla mengangguk sekali, "baru 15 menitan."

"Yaudah aku mau ngobrol aja sama kamu." Tanpa aba-aba Fattan langsung menggendong Aeyla membuat istrinya itu berteriak dengan tertahan karena terkejut.

"Kalo aku jantungan gimana?!" ucapnya ketus saat Fattan sudah mendudukan dirinya di atas kasur.

Fattan hanya nyengir menunjukkan deretan giginya.

Tubuh Fattan ditarik Aeyla, lalu istrinya itu memeluk pinggang Fattan erat.

"Udah lama gak kayak gini, kamu sibuk kerja terus."

Fattan tidak bisa menyangkal, karena memang kenyataannya seperti itu.

"Iya, maaf ya. Lagi banyak banget kerjaan." Ucapnya sambil mengusap kepala Aeyla.

Sudah 3 bulan berlalu setelah kejadian Azalea masuk rumah sakit. Aeyla tidak lagi mengeluh bosan karena harus di rumah terus. Mama dan Bunda juga bergantian berkunjung ke rumah, Ersya beberapa kali menginap untuk menemani Aeyla.

Mama juga sudah meminta maaf pada Aeyla. Tidak bermaksud membuat menantunya itu sedih dan sakit hati.

Safina juga sering berkunjung jika akhir pekan, sesekali Martha ikut.

"Kamu lagi pengen ya?" Tanya Aeyla saat tangan Fattan sudah mulai mengusap-ngusap pahanya. Aeyla mengangkat wajahnya menatap Fattan yang juga sedang menatapnya.

"Tapi adek baru tidur, takut kebangun." Ucap Fattan sambil melirik baby box yang terletak tidak jauh dari kasur mereka.

Aeyla tidak menjawab, ia malah berpindah posisi naik ke atas pangkuan Fattan. Membuat Fattan sedikit memundurkan wajahnya karena terkejut.

"Gapapa, ayo. Adek gak sensitif suara kok."

Fattan terus menatap Aeyla dalam diam. Dari atas hingga bawah. Hingga matanya berhenti pada payudara Aeyla yang membesar karena sedang menyusui.

Kita Usahakan Rumah ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang