1.

2.9K 196 72
                                    

Cerita ini akan dimulai dari tiga rumah yang letaknya saling berdampingan. Rumah yang dibangun dan ditempati sekitar lebih dari tujuh belas tahun.

Rumah yang letaknya berdampingan itu diisi oleh keluarga kecil dengan masing masing dua orang anak yang memiliki usia sepantaran. Kalau orang lain melihat, mereka seperti merencanakan kehamilan bersama hingga membuat ketiganya mempunyai anak yang usianya hanya berjarak beberapa bulan.

Rumah pertama di huni oleh pasangan Jeno dan Jaemin dengan kedua anaknya, Jisung dan Logan. Kemudian rumah kedua dihuni oleh pasangan Guanlin dan Renjun dengan kedua anaknya, Ayden dan Mingrui. Yang terakhir adalah pasangan Mark dan Haechan dengan kedua anaknya, Chenle dan Hao.

Ketiga rumah itu memiliki hubungan yang sangat dekat bak keluarga karena mereka sudah bersahabat lebih dari dua puluh tahun. Renjun, Jaemin dan Haechan mereka berteman sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, hingga mereka menemukan pasangannya masing masing dan berakhir memilih rumah bersebelahan hingga sekarang.

"Ay!" Panggil seseorang kepada Ayden yang tengah membaca buku di teras belakang rumahnya. Ayden mendongak, menoleh kepada seseorang yang berada di balkon sebelah rumahnya.

"Apa?!" Jawabnya

"Galak amat. Lagi ngapain?"

"Baca buku"

Yang berada di balkon terkekeh melihat Ayden yang sedikit galak dari biasanya itu. "Masih bete ya sama gue?" Tanyanya membuat Ayden berdecak.

"Diem ah, Ji! Lo ganggu gue tau gak?!"

Jisung terkekeh, tidak lama Chenle juga keluar ke balkon atas rumahnya. "Denden! Cari bakso yuk, mau gak?"

Ayden mendongak. "Lo mau bakso? Nitip Rui aja, dia lagi beli bakso juga tadi"

"Yah, tapi gue pengen makan langsung disana"

"Sama gue aja Le" saut Jisung membuat Chenle menoleh.

Chenle berfikir sejenak kemudian menoleh pada Ayden. "Lo gak mau ikut Den?"

Ayden menggeleng, menutup bukunya. "Papa sama Papi lagi gak di rumah, gue disuruh jaga rumah"

"Yaahh"

"Gimana Le? Mau jalan sekarang gak? Gue panasin motor bentar kalau mau"

Chenle mengangguk, "ya udah gue ambil dompet dulu. Gue tunggu depan ya"

Jisung mengacungkan jempolnya tanda setuju. "Lo mau nitip gak Den?" Tanya Chenle

"Enggak. Gue udah dibeliin Rui, paling juga dia bentar lagi sampe"

Chenle mengangguk, ia kemudian masuk kembali ke rumahnya.

"Ay! Mau nitip sesuatu gak?"

Ayden yang mau masuk ke dalam rumahnya itu sontak kembali mendongak kepada Jisung.

"Lo bisa gak sih jangan panggil gue Ay mulu?!"

"Kan nama lo Ayden? Gue panggil Ay wajar dong?"

Ayden menarik nafasnya dalam. "Serah!" Ucapnya sebelum masuk ke dalam rumah.

Ayden hanya tidak paham dengan Jisung, kenapa semenjak mereka masuk SMA, sahabat kecilnya itu suka sekali memanggilnya dengan panggilan Ay membuat banyak orang salah paham.

Ayden sebenarnya tau jika Jisung dari kecil sudah menyukai Chenle, namun Chenle sendiri masih menganggap Jisung sahabat padahal Jisung sudah terang terangan mengatakan cinta pada Chenle.

Ia masih ingat, dulu waktu mereka masih SD Jisung pernah menembak Chenle sembari membawakan surat saham di perusahaan Daddynya. Kenapa Jisung membawa saham? Karena Haechan, Ami dari Chenle itu pernah berkata kepada Jisung jik Chenle menyukai saham.

Kisah Segitiga - CHENJI X AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang