Di saat Veronika ingin menjawab perkataan Sean. Sean dengan cepat mencium bibir Veronika dengan kasar. Veronika membulat kedua matanya di saat Sean mencium bibir nya dengan begitu kasar dan ingin menerobos masuk kedalam mulut nya tetapi Veronika mencoba menahannya agar Sean tidak bisa mencium nya.
Tetapi sayang nya Sean dengan jahil meremas salah satu dada milik Veronika membuat gadis itu segera membuka mulut nya karena terkejut dan akhirnya Sean menerobos masuk dengan mudahnya.
Sedangkan Sean yang tidak menyangka jika gadis kecil yang ada di bawah tubuh nya itu ternyata memiliki dada yang besar bahkan tangan nya yang besar pun tidak semua nya bisa ia genggam.
Sean tidak tau jika Veronika memiliki dada yang besar karena gadis itu memakai baju yang longgar membuat isi di dalam nya tidak terlihat sama sekali karena Veronika tidak mau jika milik nya terlihat.
Pria itu tersenyum senang di dalam dirinya enya kenapa rasanya begitu manis setelah merasakan tubuh gadis yang ada di bawah nya.
Hatinya tergerak.
Sean melepaskan bibir nya tak peduli jika gadis itu terus saja berontak memukul dada bidang nya.
"Dengarkan aku baik-baik, jadi lah gadis kecil yang manis. turuti apa kata ku atau kau akan aku jual pada pria hidung belang seperti gadis-gadis yang kau lihat barusan. Mulai hari ini kau adalah milikku," Sean berkata dengan penuh penekanan.
"Ckkk... Jangan bermimpi, sampai kapan pun aku tak akan sudi jadi milikmu. Lebih baik aku bergabung dengan para gadis-gadis itu, daripada aku harus menjadi milikmu." perkataan Veronika membuat sean menggeram marah karena Gadis itu memilih di jual dari pada menjadi miliknya. Baru kali ini dia ditolak langsung oleh seorang gadis kecil.
Apalagi gadis itu adalah gadis yang dijadikan jaminan oleh orang tua nya.
"Gadis sialan!" Sean mencengkram keduanya pipi Veronika dengan satu tangannya.
"Kau tak bisa menolak apa kata ku."
"Ehmmmppt-" Sean kembali mencium Veronika, membuat Gadis itu kehabisan nafas nya sampai harus terengah-engah.
Air mata yang terus saja membanjiri kedua pipi Veronika namun pria di hadapan nya tidak memperdulikan itu.
"Jadilah gadis yang manis. Jika kau kabur dariku, aku akan merudal rahimmu sampai kau mengandung anakku." Setelah mengancam Veronika seperti itu Sean segera bangkit dari tubuh Veronika lalu berjalan keluar mengunci pintu itu lagi, mengurung Veronika di dalam kamar.
"Manusia macam apa itu? Kenapa dia memiliki rudal," gumam Veronika yang tak tau maksud perkataan Sean tentang rudal yang akan menyerang nya.
Pikiran Veronika begitu payah dia mana tau tentang rudal yang dimaksud Sean dia bahkan belum pernah merasakan nya.
Veronika mengelap bibirnya yang telah di cium oleh pria kejam itu.
"Menjijikkan!" umpat Veronika
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Gadis itu cemberut tak bisa berbuat apa-apa hanya menunggu keajaiban dimana dia bisa meloloskan diri hotel yang di tempatnya sekarang.
Veronika mengira jika dia sedang berada di hotel namun kenyataannya itu bukanlah hotel melainkan rumah yang sengaja dibuat layaknya hotel dengan memiliki ketinggian sekitar 6 tingkat dan di dalam nya terdapat tempat hiburan malam.
Sean sengaja mengubah rumahnya menjadi tempat hiburan malam.
Namun rumah utama milik Sean bukan lah di sana entah berapa banyak rumah besar yang dimiliki Sean.
Ceklek!
Pintu terbukanya lebar dimana Sean sedang membawa dua bungkus makanan siap saji di tangan nya.
"Makanlah!" titah nya.
"Aku tidak mau makan! Jika kau tidak melepaskan ku dan kenapa kau menangkapku?"
Veronika benar-benar ingin tahu kenapa pria di hadapan nya menangkap dirinya, tanpa alasan yang jelas.
"Ayah dan ibumu telah menjadikanmu jaminan padaku sebelum mereka meninggal,"
Sambil membuka makanan tersebut Sean begitu santai berkata seperti itu pada Veronika yang terkejut.
Veronika seperti tersambar petir baru saja dua hari yang lalu kedua orang tua nya meninggal, lalu sekarang dia harus terkurung seperti ini oleh pria yang tak di kenal nya dan harus menerima kenyataan pahit, jika ia telah dijadikan jaminan oleh ayah dan ibu nya.
Air mata Veronika kini luruh begitu saja membasahi kedua pipinya dengan tatapan kosong.
Perkataan yang diucapkan Sean membuat Veronika seakan tak ada gunanya untuk hidup di dunia lagi.
Bahkan kedua orang tua nya begitu tega menjadikan dirinya sebagai jaminan sebelum dikabarkan meninggal bahkan dia tidak tau orang tua nya meninggal dimana dan di kubur di tempat seperti apa.
Veronika bahkan sama sekali tak mengetahui dimana orang tua nya berada karena orang tua nya sebelum nya pergi mereka berpamitan untuk pergi bekerja keluar kota, tetapi baru beberapa kali mereka mengirim uang pada nya.
Seseorang telah datang kerumah dan mengatakan jika mereka meninggal saat akan pulang, tetapi jasadnya tak kunjung datang.
sampai dirinya harus dibawa pergi oleh pria yang tak dikenali dan harus terkurung di dalam kamar yang begitu mewah namun sayang tak bisa keluar.
Sean yang melihat Veronika menangis karena perkataan nya hanya bisa diam, tak mempedulikan gadis cantik yang sedang menangis itu.
"Sekarang makan lah, aku sudah mengatakan kenyataan nya pada mu." Perkataan Sean nalah membuat Veronika kini menangis semakin kencang.
"Huahhhh.... Kenapa kau begitu tega sekali jadi manusia" teriak Veronika tiba-tiba dengan air mata yang terus saja keluar gadis itu berkata pada Sean yang hendak memakan ayam goreng di tangan nya membuat pria itu mengurungkan niat nya untuk melahap ayam goreng itu.
"Apa maksudmu? Bukankah kau ingin tahu kenapa kam bisa berada di sini? Lebih baik makan lalu mandi dan kembali tidur." dengan nada tegas Sean berkata dengan datar.
"Hiks... Hiks..." Veronika tidak menjawab perkataan Sean dan terus saja menangis, dada nya begitu sesak.
"Cengeng!"
"Kau benar-benar keterlaluan..." teriak Veronika lalu segera mendekat ke arah Sean mencoba untuk memukul pria itu dengan tangan mungil nya tetapi dengan cepat Sean menangkap tangan mungil Veronika.
"Kau ingin menggoda ku?"
Perkataan Sean lagi-lagi membuat Veronika kesal.
gadis itu hanya bisa kembali menarik tangan nya dan memasang wajah cemberut karena tak bisa berbuat apa-apa, pria itu malah berpikir bahwa dirinya menggoda pria itu.
Benar-benar menyebalkan bukan.
Sean tersenyum tipis sangat tipis melihat tingkah Veronika yang terlihat menggemaskan walaupun sedang menangis.
Hati Sean terus saja bergerak pada Veronika, namun Sean membantah hati nya sendiri yang jelas-jelas sudah tertarik dengan gadis itu, tetapi karena sikap nya yang terkadang berubah ubah, membuat Sean tidak ingin mengakui nya.
ia terlalu gengsi untuk mengakui perasaannya sendiri yang telah jatuh hati pada pandangan pertama.

KAMU SEDANG MEMBACA
GAIRAH SANG MAFIA
Romance21+ cerita dewasa Di khianati kekasih nya, di jadikan jaminan oleh orang tua nya pada mafia kejam. Membuat Veronika seperti hidup didalam penjara. Ia harus rela kehilangan keperawanan demi kebebasannya. IG : Simbaradiffa Fb : Simbaradiffa