Bab 18

5.7K 62 9
                                    

Sean berdecak kesal mendengar perkataan Veronika yang seakan telah siap untuk mati. Sedangkan ia sendiri terasa berat untuk kehilangan nya.

Tiba-tiba tangan yang mencekal Veronika sedikit merosot.

"Akhhh..." teriak Veronika.

Sean mencengkeram erat tangannya dan segera menarik Veronika ke atas lagi.

Dengan tarikan yang kuat membuat Veronika kini terjatuh di atas tubuh Sean, membuat kedua nya terjatuh kebelakang.

Mereka berdua saling berhadapan begitu dekat dan hampir saja wajah mereka berciuman.

Sean bisa melihat wajah merah Veronika karena bekas tamparannya, bahkan sudut bibirnya sekarang sedikit berdarah.

Pelipis nya yang memar dan juga sedikit berdarah karena robekan kecil akibat benturan keras.

Wajah cantik Veronika terlihat begitu berbeda dari sebelumnya. Sean merasa menyesal tak bisa mengendalikan emosi nya.

Sean mengelus pipi Veronika dengan lembut, menyelipkan anak rambut di daun telinganya.

Menarik wajah gadis itu kehadapannya, ciuman nya dengan begitu lembut.

Tubuhnya mulai memanas. Sesuatu dalam dirinya kembali bangun.

Sean tidak percaya jika gadis di hadapannya mampu membangkitkan gairah yang ada di dalam dirinya.

Selama bertahun-tahun, Sean tidak pernah merasa tertarik dengan hal seperti ini.

ia bahkan tidak pernah mencium gadis mana pun selain Veronika.

Rasa jijik selalu datang padanya. Itulah mengapa Cynthia berselingkuh dan melakukan hubungan terlarang bersama dengan Derry, asistennya itu.

'Sial, kenapa gadis ini selalu berhasil membangkitkan gairahnya' batin Sean lalu membalikkan posisi mereka.

Membuat Sean kini berada di atas tubuh Veronika tanpa melepaskan ciumannya.

Veronika mencoba mendorong tubuh Sean dari hadapan nya.Setelah sadar dengan apa yang dilakukan olehnya adalah salah, tidak seharusnya ia membiarkan Sean menciumnya.

"hmmppt-" Veronika terus saja menggeliat, minta Sean mengakhiri ciumannya.

Beberapa saat Sean pun mengakhiri nya, menatap Gadis di depannya dengan tatapan terbakar api gairah, sangat panas menjalar di setiap tubuhnya.

"Gadis, kau benar-benar telah menggoda ku dengan tipuanmu." Veronika mengernyit mendengar perkataan Sean yang sama sekali tak di mengerti oleh nya.

"Menyingkirlah dariku, jika kau tidak ingin tergoda olehku kenapa kau mendekat dan malah menciumnya." Veronika berucap dengan tajam.

Ia benar-benar muak dengan sikap Sean yang berubah-ubah seperti ini.

Apa maunya? dia yang melakukannya, kenapa ia yang harus disalahkan. Pria itu bahkan telah memukulnya tanpa alasan yang jelas.

"Karena kau begitu menggoda."

"Apa kau sudah tidak waras?" bentak Veronika yang mulai kesal.

"Berani sekali kau meninggikan suaramu,"

"Kau mau memukul ku lagi? silahkan pukul aku sepuasnya. Sekalian saja kau tembak aku sampai mati." Veronika berucap dengan suara tertahan tenggorokan nya terasa berat, dan mulai kembali menangis.

Sean segera berdiri dari posisi nya lalu mengangkat tubuh Veronika yang berontak di dalam pangkuan nya.

Ia tidak suka dengan perkataan Veronika yang selalu saja berkata mati.

GAIRAH SANG MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang