"Cepat makan lah!" lagi-lagi sean menyuruh Veronika untuk makan.
"Aku tidak mau!"
Veronika seperti anak kecil yang sedang merajuk gadis itu mencoba membelakangi Sean dengan wajah terus saja cemberut.
Sean berdecak kesal, lalu berkata.
Bukankah, sudah berjanji akan makan. setelah aku memberitahumu kenapa kau bisa berada di sini." Jelas Sean dengan nada kesal karena Veronika tak bisa menepati perkataan nya.
"Aku-, " Veronika tak bisa mengelak lagi gadis itu dengan terpaksalah menyuapkan makanan kedalam mulut nya dengan wajah tetap saja cemberut.
Namun sedetik kemudian makanan yang ada di dalam mulut Veronika terasa enak gadis itu akhirnya kembali memakan-makanan tersebut begitu lahap.
Apalagi sejak kemarin dia belum makan sama sekali karena harus menempuh perjalanan jauh bahkan tak ingat jika mereka sekarang entah berada di mana.
Setelah selesai makan Sean hendak pergi tetapi tangan Veronika dengan reflek mencegah laki-laki itu untuk pergi.
"Tunggu..."
Sean hanya mengangkat sebelah alisnya tanpa berniat untuk menepis tangan lembut Veronika yang membuat desiran aneh di dalam dirinya.
"Berapa banyak hutang kedua orang tua ku padam?"
Veronika menanyakan tentang uang yang dipinjam oleh orang tua nya pada Sean. Dia ingin membayar hutang orang tua nya dan akan bekerja keras untuk dapat melunasi semua nya, agar ia terbebaskan dari semua itu.
"20 miliar." dengan santai nya Sean berkata seperti itu pada gadis kecil yang sekarang sedang sangat terkejut setelah mendengar hutang kedua orang tuanya yang begitu banyak.
Veronika tidak menyangka jika orang tuanya meminjam uang sebanyak itu pada pria yang ada di hadapannya.
Apalagi uang itu begitu banyak, namun ia sendiri belum pernah mengetahui jika orang tuanya memiliki uang banyak bahkan kehidupan sehari-harinya pun sangat sulit untuk makan saja mereka begitu kesulitan namun kenapa bisa kedua orang tuanya memiliki hutang sebanyak itu pada pria yang ada di hadapan nya sekarang.
Hal itu lah yang membuat Veronika kini tidak percaya pada Sean.
"Tuan kau tidak perlu berbohong padaku mana mungkin kedua orang tuaku memiliki hutang sebanyak itu bahkan aku tidak pernah tau mereka memiliki uang yang banyak. Bahkan untuk kami makan saja begitu sulit! Satu telur saja harus kami makan bertiga. Bahkan ayah ku selalu mengalah pada kami agar ibu ku bisa makan banyak karena dia sedang mengandung adikku."
Veronika berkata begitu panjang sedikit menceritakan kisah hidup nya yang begitu menyedihkan.
"Itu bukan urusan ku, kalian makan berapa banyak telur pun, aku membawamu kemari karena orang tuamu yang memiliki banyak hutang pada ku. Aku tidak akan mengambil barang milik orang lain jika itu bukan milikku."
Sean segera menepis tangan Veronika lalu segera pergi membiarkan Veronika mematung dengan kata-kata yang dilontarkan Sean pada nya.
Begitu kejam nya kata-kata yang diucapkan Sean.
"Pria itu benar-benar menyebalkan!" Gumam Veronika sambil berdecak kesal.
Sean mengunci pintu kamar Veronika, mengurung gadis itu di dalam kamar nya, lalu berjalan menuju lantai bawah. Dimana para wanita dan para pria sedang asik berjoget bersama walaupun jam masih menunjukkan pukul 1 siang tapi rumah yang ditempati Sean tidak pernah sepi, karena banyak nya orang dan juga para anak buah yang sedang berjaga-jaga.
"Bos, sepertinya seseorang telah menipu kita."
"Berapa banyak jumlah kerugian?" Tanya Sean pada salah satu anak buah nya yang bernama Joni.
"Hampir 100 miliar kita kehilangan uang sebanyak itu dari senjata Double rifle Chapuis Savana in 416 Rigby dan juga senjata Holland & Holland royal, juga beberapa senjata lain nya. namun senjata yang barusan aku sebut sangat banyak diinginkan, karena sekarang cukup sulit untuk mendapatkan senjata terbaik."
BUGGGGHHHH....
"Arghhhhhhhhhh...." joni meraung keras karena kesakitan.
Bukan nya menjawab perkataan dari anak buah nya Sean dengan mudah nya menendang anak buah nya itu.
Sean menggeram marah setelah mendengar kerugian yang dialami nya begitu besar.
"Sialan! Siapa yang telah berani bermain-main dengan ku. Sekarang kau cari tau siapa dalang di balik itu semua karena tidak mungkin mereka bisa lolos semudah itu dengan menipu ku."
Sean dengan marah segera menuju bar mengambil Wine yang telah disediakan bartender, meminumnya dengan sekali tegukan sambil melihat para wanita cantik yang sedang asyik berjoget untuk menggaet para laki-laki yang datang ke tempat Sean.
Mereka tak pernah lelah untuk melayani para pria hidung belang dari mulai siang hingga malam hari.
Beruntung para gadis-gadis itu tidak laku terjual, karena jika mereka laku terjual keluar maka yang mereka layani bukan lah para pria hidung belang lagi melainkan para bajingan yang memiliki hasrat menyimpang dengan gangguan kejiwaan yang tak wajar mereka bisa saja mati di tangan klien yang membeli mereka.
Walaupun mereka tinggal di dalam klub dengan bayaran yang begitu minim. Namun nyawa mereka tetap utuh dan nyaman berada di dalam club untuk melakukan apapun dengan fasilitas perawatan wanita yang begitu lengkap dan berbagai fasilitas lain nya yang dibutuhkan para gadis-gadis.
Sean selalu memberikan yang terbaik untuk mereka agar tetap nyaman dan mereka tak berniat untuk melarikan diri darinya.
Namun walaupun ada yang berani melarikan diri para gadis itu tetap saja tak dapat keluar dari club jika hutang mereka belum terbayar sama seperti veronika yang terpenjara di dalam kamar Sean belum bisa dibebaskan seperti para gadis lain karena sikap Veronika yang sulit diatur.
Hal itulah lah yang membuat Sean menahan Veronika di dalam kamar nya beda dari tahanan lain nya. Bisa dibilang Veronika adalah gadis yang dijadikan jaminan namun begitu spesial karena bisa menepati kamar Sean sedangkan yang lain tidak.
Sean cukup baik pada para gadis yang menjadi tahanan nya karena itu bukanlah keinginan mereka.
Melainkan para gadis itu mereka adalah orang yang digadaikan oleh orang tua nya dan juga kekasih mereka atau orang yang tak di kenal oleh mereka tetapi walaupun begitu tetap saja merasa harus membayar nya karena data diri mereka telah masuk ke dalam arsip milik Sean.
Hutang tetaplah hutang walaupun kita tidak tau dengan hutang tersebut tetapi tetap saja kita perlu membayar nya.
Bahkan orang yang sudah jelas punya hutang saja mereka bisa berpura-pura merasa tidak punya hutang.
Sean juga sering membantu gadis-gadis cantik jaminan yang ditahan olehnya untuk membalaskan dendam nya pada orang yang telah menjadikan mereka sebagai jaminan.
Sean kini berjalan menuju kumpulan para gadis-gadis yang sedang asik berjoget, menggoyangkan pinggul nya kesana dan kemari, mengikuti alunan musik DJ yang begitu terdengar keras di telinga.
![](https://img.wattpad.com/cover/350978956-288-k20098.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GAIRAH SANG MAFIA
Romantizm21+ cerita dewasa Di khianati kekasih nya, di jadikan jaminan oleh orang tua nya pada mafia kejam. Membuat Veronika seperti hidup didalam penjara. Ia harus rela kehilangan keperawanan demi kebebasannya. IG : Simbaradiffa Fb : Simbaradiffa