Dua jam berlalu Veronika sudah kesal berada di dalam kamar mandi. Dia ingin segera keluar dari kamar mandi untuk merebahkan dirinya dengan benar.
Gadis itu segera menempelkan telinga nya ke arah pintu mencoba menguping untuk mendengarkan suara desahan mereka berdua yang sedang melakukan hubungan.
Cukup lama Veronika mendengar suara yang sama sekali tak terdengar suara apapun di luar.
"Apa mereka sudah selesai" gumam Veronika.
Ceklek!
Membuka pintu secara perlahan. Mengintip terlebih dulu di ambang pintu melihat kesana kemari yang ternyata tak ada siapapun. Bahkan ranjang tempat tidur pun terlihat rapi. Namun Veronika tidak ingin tidur lagi di atas ranjang yang telah dikotori oleh kedua manusia yang telah bercinta.
Rasa nya begitu menjijikan baginya. Pikiran Veronika melenceng jauh. Veronika memilih duduk di atas sofa, merebahkan tubuh nya di sana.
Sambil melihat ke arah balkon yang menampilkan pemandangan yang indah dengan majalah yang ada di tangan nya untuk menghilangkan rasa bosan yang ada di dalam dirinya, harus terkurung di dalam kamar tanpa kegiatan apapun.
Boomm....
Suara ledakan membuat Veronika terperanjat kaget bahkan lebih terkejut lagi saat melihat laki-laki yang sempat dihindari oleh nya datang dengan wajah panik.
"Cepat pergi dari sini!" Sean menarik tangan Veronika untuk segera pergi dari nya.
"Hei... Ada apa? Kenapa kau menarikku dan suara apa itu tadi."
Veronika mencoba bertanya di saat mereka sedang berlari menuju pintu belakang.
"Diam lah, kita harus segera pergi."
"Aku tidak mau pergi jika kau tidak memberitahuku," veronika seperti anak kecil di saat suasana sedang menegangkan gadis itu malah berhenti begitu saja tanpa berniat untuk berjalan.
Sean yang menarik tangan Veronika terasa berat segera membalikkan badan nya melihat gadis kecil yang sedang diam tak mau melangkah dengan wajah cemberut.
Sean berdecak kesal mungkin jika itu gadis lain Sean pasti akan meninggalkan gadis itu namun sayang nya gadis itu Veronika Sean mana mungkin meninggal nya sendirian rasanya seperti ada yang kosong dalam dirinya.
Veronika bahkan menjadi orang pertama bagi Sean saat ledakan itu terjadi Sean segera berlari menuju kamar Veronika untuk membawa nya pergi dari orang-orang yang mencoba menyerang club nya.
"Gadis kecil, cepat lari. Kau ingin mati disini?" dengan nada cukup keras Sean membentak Veronika dengan marah.
"Beritahu aku terlebih dulu?"
" Di dalam ada bom,"
" Hah! Apa?" Veronika langsung ngibrit seperti orang yang sedang di kejar-kejar oleh hantu Gadis itu bahkan berlari begitu cepat melewati Sean yang masih mematung karena Veronika meninggalkan dirinya lebih dulu setelah di beritahu apa yang terjadi di dalam.
Sean segera mengejar veronika namun gadis itu berhenti berlari saat beberapa orang kini menodongkan senjata ke arah nya.
"Sial!" umpat Sean dan segera mengangkat kedua senjata yang dipegang olehnya ke atas menandakan dia menyerah.
"Lepaskan!" Veronika mencoba berontak saat seseorang mencoba mencekal kedua lengan nya.
Veronika melihat ke arah Sean yang di ikat tangan nya kebelakang kemudian di tendang salah satu kaki nya membuat pria itu harus berlutut di hadapan para musuh nya.
Kini Sean tak bisa berbuat apa-apa karena klubnya di serang tiba-tiba dengan bom bunuh diri yang ternyata dibawa masuk oleh salah satu pelanggan yang datang ke club.
Beruntung ledakan itu cukup kecil namun tetap saja membuat beberapa orang meninggal di tempat kejadian.
Dan kini Sean hanya bisa menunggu para anak buat nya datang ke tempatnya.
Baru kali ini Sean benar-benar dipermainkan oleh musuh nya itu.
Mereka menyerang salah satu klub yang ada di tempat lain membuat Sean menyuruh anak buahnya untuk datang ke tempat tersebut dan mengamankan tempat club nya itu.
Namun ternyata itu hanyalah tipuan yang mereka lakukan untuk bisa menyerang club dimana Sean berada.
Dan disini lah Sean berada di belakang klub rumah milik nya dengan beberapa anak buah yang tersisa namun mereka pun ikut tertangkap dan berbaris bersama Sean.
Sedangkan veronika satu-satunya perempuan yang menjadi tahanan musuh nya itu.
"Lepaskan aku, kenapa kalian menangkap ku, bahkan aku ini adalah tahanan pria kejam itu. Tolong bantu aku" ucap Veronika dengan menyebut Sean pria kejam dan meminta bantuan pada musuh Sean.
'gadis ini, menyebutku pria kejam?' batin Sean tanpa berniat untuk melihat ke arah Veronika yang sedang menangis.
"Hahaha.... Jadi kamu tahanan pria kejam ini manis aku kira kau adalah pujaan hati nya, karena kalian berdua mencoba melarikan diri bersama."
Dengan berani nya musuh Sean yang bernama Felix itu menyentuh dagu Veronika.
Sedangkan Sean hanya bisa mengepalkan tangan erat-erat.
"Bukan, pria itu bukan pujaan hati ku. Bahkan aku tak sudi memiliki pria yang sudah kotor seperti dia."
Sean menoleh ke arah Veronika yang menyebut nya pria kotor, menatap tajam gadis itu.
Sean tak mengerti dengan perkataan Veronika yang menyebut nya pria kotor.
Felix terkekeh mendengar perkataan veronika.
"Dia memang sudah kotor manis jadi lebih baik kau menjauhi nya." Ucap Felix dengan menatap Veronika penuh minat.
"Tentu saja aku akan menjauhi. Pria itu sangat menjijikkan, jadi tolong bantu aku kabur dari pria kejam itu."
Bukan nya menjawab perkataan Veronika Felix malah melangkah ke arah Sean mencengkram leher Sean begitu keras.
"Apa kau mendengar nya, gadis itu bahkan menyebut mu kotor dan juga menjijikan. Jadi aku akan membawa gadis itu bersama ku rasanya pasti lezat, terlihat begitu spesial."
Setelah mencengkram leher Sean Felix mendorong Sean dan mendekat ke arah Veronika meraih pinggang gadis itu secara paksa, membuat tubuh Veronika kini menempel ke arah Felix orang yang memimpin pasukannya untuk menyerang tempat Sean.
"Seperti nya hari ini kita terlalu mudah memberantas para orang-orang bodoh ini. Hahaha mereka bahkan dengan mudah nya kita tipu." Teriak felix begitu keras pada anak buah nya dengan penuh rasa bahagia karena mereka kali ini berhasil menangkap Sean dengan begitu mudah.
Mereka bisa saja dengan mudah nya membuat Sean mati detik itu juga, namun Felix sang ketua mendadak lebuh tertarik dengan wanita cantik yang kini sedang berada di dalam pelukan nya.
Gadis itu sedikit berontak karena tidak ingin di peluk oleh nya namun Felix tetap saja memaksa Veronika yang kini hanya bisa cemberut.
'ck... Gadis ini kenapa selalu saja memasang wajah cemberut, apakah dia tidak tahu jika wajah nya itu begitu membuat orang menyukai nya' batin Sean yang melihat wajah cantik veronika yang sedang cemberut bahkan membuat api di dalam diri Sean terus saja menyala.
Sretttt....
Sean berhasil melepaskan tangan nya terikat.
![](https://img.wattpad.com/cover/350978956-288-k20098.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GAIRAH SANG MAFIA
Romance21+ cerita dewasa Di khianati kekasih nya, di jadikan jaminan oleh orang tua nya pada mafia kejam. Membuat Veronika seperti hidup didalam penjara. Ia harus rela kehilangan keperawanan demi kebebasannya. IG : Simbaradiffa Fb : Simbaradiffa