Bab 9

5.3K 61 0
                                    

"Cuih! Siapa yang kau sebut bodoh, kau ingin membawa gadis itu pergi bersama mu dan mengabaikan aku," perkataan Sean membuat Felix melihat ke arah nya.

"Seperti nya gadis itu sungguh berharga bagimu,"

Sean terkekeh mendengar perkataan Felix yang menyebut Veronika sangat berharga baginya, bahkan dia sendiri tidak tahu apa gadis itu berharga atau tidak.

"Jika kau mau, kau bisa mengambil gadis itu, namun kau harus membayarnya terlebih dulu, karena gadis itu memiliki banyak hutang pada ku. Kau harus membayar nya 50 miliar," perkataan Sean membuat Veronika membulat kedua mata nya.

"Hey! Kau menjual ku pada orang ini seharga 50 miliar sedangkan orang tua ku memiliki hutang pada mu hanya 20 miliar. Kamu sangat untung banyak" dengan wajah kesal Veronika menatap ke arah Sean.

Sean terkekeh mendengar perkataan Veronika yang begitu perhitungan sekali karena harus sama dengan hutangnya.

"Apa kau tidak tau cara berbisnis? Barang diproduksi dari pabrik pembuatan nya, lalu di distributor pihak kedua untuk menyalurkan barang tersebut ke retailer maupun konsumen, dengan harga yang berbeda - beda. Jadi harga yang diberikan oleh orang tuamu itu tentu saja akan berbeda dan semua nya mendapatkan keuntungan masing-masing" Sean berbicara cukup panjang mencoba menjelaskan hal yang tidak penting.

Pria itu sengaja mengulur waktu agar Felix tetap berada di kawasan nya, karena dia memiliki rencana.

"Cukup! kau tidak perlu banyak bicara. Aku tidak akan membayarmu sepeserpun untuk membayar gadis ini, karena aku belum tau rasa nya apa begitu lezat atau tidak."

Veronika tersentak dengan perkataan yang diucapkan oleh laki-laki yang kini sedang memeluknya begitu erat.

"Apa-, Apa maksudmu?" Veronika kini berbicara dengan gelagapan mendadak hati nya di selimuti rasa takut. Veronika mengira jika Pria yang memeluk nya sekarang dia adalah seorang kanibalisme walaupun kenyataannya dia bukan orang seperti itu.

Felix sama seperti Sean dia adalah seorang Mafia yang sering memperebutkan posisi dimana mereka ingin menjadi yang terbaik dan memegang wilayah yang besar agar bisa memperluas jaringan jual beli barang terlarang.

Dia manusia normal, perkataan Felix sebelum nya apa Veronika masih bersegel atau tidak, kebanyakan laki-laki menginginkan wanita yang masih bersegel karena rasanya begitu menggigit dan lebih lezat untuk di minati.

"Gadis kecil apa kau tidak tau dia seorang kanibal" ucap Sean dengan sengaja membuat Veronika semakin ketakutan.

"Akhh... Kau seorang kanibal, lepas! Lepaskan aku... jangan makan dagingku sangat tidak enak!" teriak Veronika gadis itu mulai berontak seperti orang yang sedang kerasukan.

Sean menyunggingkan senyum nya membuat semua orang fokus ke arah Veronika yang tak bisa diam dan mencoba untuk melarikan diri.

Felix cukup kewalahan dengan gadis kecil yang tak bisa diam di pelukan nya itu, di saat felix yang sedang lengah karena mengurusi Veronika yang ingin melarikan diri.

Sean dengan mudah nya mengambil salah satu senjata musuh nya dan dengan cepat kilat menembak ke arah tangan Felix yang mencekal senjata.

Hingga sengaja itu pun terlepas dari tangan nya.

Secepat mungkin Sean menendang felix agar Veronika terlepas dari pegangan nya.

Dor....

Dor...

Sean mencoba menembak beberapa anak buah felix yang cukup dekat dengan nya. Anak buah felix kini ingin memberi tembakkan pada Sean, setelah beberapa teman nya itu telah tertembak, namun sayang nya Sean lebih dulu menangkap Felix dan mencoba menodongkan pistol milik nya ke arah kepala pria itu, membuat anak buat Felix mendadak berhenti mengarahkan senjata nya pada Sean.

Sedangkan Veronika telah berhasil berlari dengan rasa takut yang besar gadis itu mencoba bersembunyi di belakang para anak buah Sean yang kini telah terlepas dari ikatan nya satu persatu, mereka mempunyai satu pisau kecil kesayangan bos nya yang membuat Sean bisa terlepas dengan mudah.

"Sialan kau Sean! " Teriak Felix dengan marah saat leher nya di cekal begitu erat oleh tangan Sean dan senjata yang mengarah pada nya.

"Oh, pria itu nama nya Sean" gumam veronika setelah mendengar nama Sean di sebut-sebut.

Felix yang memiliki kekuatan cukup payah membuat nya sedikit kesulitan mencari cara agar bisa meloloskan diri dari Sean.

"Turun kan sengaja kalian" ucap Sean dan memberi kode ke arah anak buah nya di saat itu juga para anak buah Sean yang sempat ditipu karena harus datang ke tempat lain kini telah kembali membuat anak buat Sean semakin banyak dibandingkan anak buah Felix.

Felix tak bisa berkutik lagi kali ini dia kalah karena Gadis cantik yang kini ditatap tajam oleh felix dengan dendam yang menggebu pada Veronika.

Karena semua ini ulah gadis itu yang telah mengacaukan segalanya.

Felix begitu dendam sekarang dia terpaksa berlutut dan diikat oleh anak buah Sean untuk dibawa ke ruangan bawah tanah, di mana tempat para musuh ditahan dan di eksekusi mati di ruangan khusus tempat Sean melakukan hal keji.

"Apa kau ingin mencoba melarikan diri dari ku gadis kecil,"

"Akhhhh... hantu...." Teriak Veronika yang terkejut karena tiba-tiba Sean sudah berada di belakang nya padahal pria itu sebelum nya masih cukup jauh dari nya dan sibuk menangkap para penjahat membuat Veronika mencoba mengendap-endap untuk melarikan diri di saat semua orang sedang sibuk.

Namun ternyata dia salah Sean begitu mengawasi Veronika dengan mata tajamnya sampai kapan pun dia tidak melepas Veronika dan tidak akan membuat gadis itu kabur dari genggaman nya.

Sean dengan cepat mengangkat tubuh Veronika pada pundak nya dan kembali membawa gadis itu masuk kedalam rumah nya yang kini telah berantakan beberapa orang telah mati berada di tengah-tengah ruangan yang biasa dipergunakan untuk bersenang-senang.

"Akhh... Darah... Banyak darah," teriak Veronika yang terkejut saat melihat lantai apalagi kepala Veronika berada di belakang punggung Sean dengan posisi terbalik namun tetap saja dia bisa melihat lantai yang banyak darah akibat ledakan.

Beruntung rumah itu tidak hancur karena bangunan yang cukup kuat dan ledakan yang tidak seberapa namun tetap membuat banyak orang meninggal dan juga terluka.

Terutama para gadis-gadis yang sedang asik berjoget-joget sebelum nya di tengah-tengah ruangan kini mereka begitu terlihat hancur menjadi beberapa potongan, terlihat mengerikan.

Sean melihat potongan kepala Ema gadis yang sempat ingin di tiduri oleh nya namun tidak jadi.

Begitu pun dengan Veronika begitu ketakutan saat melihat wajah wanita yang sempat dibawa ke kamar nya oleh Sean kini hanya tinggal kepala saja.

"Aku takut! Ahh... Lepaskan aku, biarkan aku pergi! Aku takut...." teriak Veronika dan terus berontak di pangkuan Sean.

GAIRAH SANG MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang