Bab 7

7.2K 67 0
                                    

"Sial" umpat Sean yang entah keberapa kali nya dia mengumpat.

"Ada apa? Apa milik mu tidak bangun, biarkan aku memegang nya." ucap wanita yang terlihat sudah terbiasa melayani para pria.

Beberapa menit kemudian tetap saja tak ada hasil nya sama sekali.

"Astaga, apa punya mu itu sudah mati. Ini benar-benar bahaya jika mati kau tidak akan memiliki keturunan." Perkataan wanita itu membuat Sean kesal.

"Tutup mulutmu, mungkin milikku ini memang tidak mau wanita bekas sepertimu" Setelah berkata seperti itu Sean membenarkan celana yang telah merosot menaikkan nya ke atas merapikannya kembali.

Wanita itu hanya bisa cemberut menerima perkataan pedah yang diucapkan bos nya itu, sehingga dia tak bisa berkata apa-apa lagi hanya bisa melihat Sean yang kini telah keluar dengan raut wajah kesal dan kembali menuju kamar Veronika.

Gadis itulah yang membuat gairah Sean bangkit kembali setelah sekian lama tak pernah merasakan keinginan untuk memakai tubuh wanita lagi. Namun kali ini Sean hampir saja ingin melahap tubuh wanita, tetapi tiba-tiba api gairah nya padam begitu saja membuat Sean merasa aneh dengan dirinya sendiri.

Saat ia mencium Veronika tadi mendadak diri nya ingin sekali menerkam tubuh nya, sehingga Sean berniat melampiaskan nafsu nya itu pada wanita lain karena tak ingin menyakiti veronika, tetapi tak kunjung bangun membuat Sean benar-benar merasa aneh, sehingga dia ingin kembali mengatasinya dengan mencium gadis itu kembali.

Ceklek!

Pintu terbuka dan tertutup lagi.

Veronika hanya melihat sekilas lalu kembali tidur dengan posisi menyamping tak peduli dengan orang yang masuk itu lagi pula dia sudah tahu siapa orang nya.

"Kau sudah tidur?" tanya Sean

"Sudah, aku bahkan sedang di alam mimpi dan harus bertemu dengan makhluk astral seperti mu," gumam Veronika tanpa mempedulikan Sean yang tersenyum mendengar perkataan Veronika.

Baru kali ini Sean tersenyum kembali karena gadis kecil yang kini sedang berpura-pura tak ingin melihat nya, mungkin Gadis itu sedang marah karena dia menciumi nya lagi.

Sean naik ke atas ranjang, membuat Veronika terkejut saat merasa gerakan di belakang ranjang nya dengan cepat gadis itu membalikkan badan nya sehingga Veronika harus menabrak dada Sean yang kini tiba-tiba berada di dekat nya.

Veronika hendak menjauh karena terkejut namun dengan cepat Sean merangkul pinggang nya, membuat gadis itu tak bisa menjaganya.

"Lepaskan!"

Veronika mencoba melepas tangan Sean yang merangkul di pinggang nya. Namun sayang nya pria itu tetap saja tak ingin melepaskan tangan nya dan malah semakin menarik nya untuk lebih mendekat ke arah nya.

"Kau! Apa yang mau kau lakukan?"

Veronika berucap gelagapan karena takut, jika pria di hadapan nya itu berbuat yang tidak-tidak.

Sudah cukup pria itu mencium nya dengan paksaan dan sekarang dia kembali mendekat dengan seperti ini. apalagi mereka berada di atas ranjang.

"Menurutmu?"

Sedetik kemudian Sean langsung menindih tubuh Veronika dan mencium bibir Gadis itu.

'Sialan! Ternyata masih berfungsi.' batin Sean dan segera menghentikan ciuman pada Veronika yang kini telah menangis karena ulah nya.

Gadis itu begitu takut jika Sean berbuat hal lebih dari sekedar mencium nya.

Sean segera beranjak dari tempat tidur tanpa basa basi setelah melihat air mata Veronika laki-laki itu segera pergi untuk kembali mencoba dengan wanita sebelum nya.

Lagi-lagi Sean menarik wanita yang sebelum nya, hampir saja di pakai oleh nya ke dalam kamar sebelum nya.

Saat hendak membuka baju wanita itu mendadak gairah nya menghilang begitu saja.

Sang gadis yang seperti di permainkan itu mulai kesal walaupun pria itu adalah tuan nya tetapi dia juga perempuan yang mempunyai pikiran liar dan menginginkan sentuhan dari sebenar nya, apalagi pria yang akan meniduri nya bukan lah orang sembarangan tentu saja gadis itu menginginkan nya.

"Apa yang yang terjadi? Kenapa mati lagi."

"Tutup mulutmu dan ikut dengan ku!"

Sean menarik tangan wanita yang hendak di tiduri nya menuju kamar di mana Veronika berada.

Sean benar-benar ingin tau kenapa bisa seperti ini dengan milik nya dia tidak paham apa yang terjadi dengan dirinya itu.

BRAKKK!!!

Pintu terbuka lebar, Veronika yang melihat Sean kembali hanya bisa menutupi dirinya dengan selimut dan hanya memperlihatkan kepalanya saja.

Saat melihat wanita berpakaian seksi dan bermake-up tebal membuat Veronika merasa heran.

Wanita itu menutup pintu nya.

Sedangkan Sean langsung mencium nya begitu saja memasak Veronika membuat gadis itu berontak.

Setelah beberapa menit mencium Veronika Sean mendekati wanita yang kini telah tertidur di atas ranjang di samping Veronika dengan tubuh bawahan yang telah siap untuk di masukan.

Veronika membulat ke dua mata nya dengan wanita itu.

Mata Veronika semakin membulat di saat Sean juga melepaskan pakaian nya dan bawahan yang telah menegang.

"Apa yang kalian berdua lakukan disini? Apa tidak ada kamar lain lagi" bentak Veronika saat melihat Sean yang telah bersiap untuk menghujami labirin milik wanita yang bernama Ema itu.

"Diam! Dan lihat lah ke arah ku," ucap Sean yang juga melihat ke arah Veronika.

Namun sayang nya gadis itu segera berlari menuju kamar mandi dan mengunci diri di dalam kamar mandi, tak ingin menyaksikan adegan gila itu.

"Dasar pria bajingan, kenapa senang sekali berhubungan di depan mata ku," gumam veronika sambi berjalan ke arah bathtub yang tidak ada air nya itu untuk merebahkan diri nya di dalamnya.

Dengan pikiran yang kembali teringat akan pengkhianatan yang dilakukan mantan kekasih nya Zero.

Sedangkan di luar Sean benar-benar kesal melihat miliknya yang tak lagi bangun karena Veronika tak ada di samping nya.

"Apa karena gadis itu, milikmu bangun? Kenapa kau tidak coba saja dengan gadis itu, seperti nya dia belum tersentuh laki-laki, Bahkan aku baru melihat." ucap Ema sambil memakai baju nya kembali karena Sean tak berhasil melakukan nya.

Sean terdiam setelah mendengar perkataan Ema yang menyuruh nya untuk menyentuh gadis kecil itu.

"Tuan kau harus menyalurkan nya, jika tidak kau akan kesakitan nanti dan seperti nya Gadis itu terlalu spesial untuk mu sampai tidak berani menyentuh nya."

Ema segera pergi dari ruangan itu meninggal Sean yang terduduk di atas ranjang tanpa pakai.

Setidaknya Ema sudah melihat milik tuan nya yang begitu membuat nya membayangkan betapa nikmat nya nanti, jika benda itu masuk ke dalam miliknya.

Walaupun tak dapat merasakan sentuhannya. Setidaknya dia bisa membayangkan nya jika mendapatkan pelanggan yang akan meniduri nya.

Sean menatap ke arah kamar mandi dimana Veronika berada di dalam nya.

Apa ia harus menyalurkan nya pada gadis yang kini berada didalam kamar mandi?

Sean menyeringai

Sean segera beranjak dari atas ranjang untuk membuat Veronika segera keluar dari dalam toilet.

GAIRAH SANG MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang