Bab 11

4.9K 57 0
                                    

Sean berdecak kesal.

"Kau menyuruh ku untuk pergi, tapi kau sendirian di sini tidak mau."

"Aku, tidak mau sendirian disini. Semua ini gara-gara kau!" Gadis itu memasang wajah marah dengan pipi yang di kembungkan.

Tanpa menjawab perkataan Veronika, Sean segera ikut merebahkan dirinya di atas sofa yang hanya muat untuk berdua saja.

Sean mengeluarkan ponsel miliknya dan sibuk dengan ponsel nya itu.

Baru kali ini dia mengalah.

Sedangkan veronika kini sedang menatap ke arah pemandangan yang ada di balkon begitu indah untuk di lihat.

Matahari mulai terbenam menampilkan sinar yang begitu indah. Tanpa terasa matanya mulai mengantuk.

Plug!

Kepala gadis itu terjatuh pada pundak laki-laki yang sedari tadi sibuk bermain dengan ponsel nya, namun kini mulai teralihkan setelah merasakan sesuatu terjatuh di pundaknya.

Sean menoleh ke arah pundaknya dan mendapati wajah cantik veronika yang kini sedang tertidur pulas di pundak nya dengan sedikit rambut yang menghalangi wajah gadis itu.

Tangan Sean mencoba menyingkirkan rambut yang menghalangi pemandangan di depannya. Kulit yang putih tanpa noda sedikitpun di wajah nya dan juga bibir nya yang begitu merah menggoda membuat Sean menelan air liur nya sendiri.

Gadis yang kini sedang tertidur di pundak nya begitu cantik sangat cantik tak ada yang bisa melawan kecantikan nya.

Berbeda jauh dengan Gadis-Gadis yang biasanya ditemui.

Veronika begitu berbeda.

Gadis itu cantik alami tanpa polesan make-up sedikit pun sudah membuat nya cantik natural.

Hidungnya yang mancung sangat pas di wajah cantik nya.

Sean menatap ke arah bibir veronika yang akhir-akhir ini membuat nya candu.

Namun dengan cepat sean mencoba menetralkan pikirannya untuk tidak berbuat macam-macam pada gadis itu.

Sean segera mengangkat tubuh Veronika untuk memindahkan Gadis itu ke atas ranjang.

Segera menurunkan tubuh veronika di atas ranjang secara perlahan dengan tatapan tak lepas dari wajah Veronika yang sangat mengesankan saat sedang tidur.

Drrttt...

Getaran ponsel membuat Sean dengan cepat berdiri dan segera mengangkat telepon tersebut.

"Ya, aku akan segera ke sana." Ucap Sean yang hendak pergi tetapi langkah kakinya begitu berat saat ingin pergi dari kamar itu dia malah menoleh ke arah Veronika yang masih tertidur pulas.

Pikirannya bertanya-tanya apakah dia harus meninggalkan nya atau tidak.

Jika Gadis itu terbangun, tanpa ada dirinya di samping nya apa yang akan terjadi?

Sean mengacak-acak rambut nya dengan kasar lalu mengetik pesan untuk dikirim pada anak buah nya dan segera berjalan, menaiki ranjang untuk tidur di samping Veronika.

"Gadis kau telah berhasil membuatku kesulitan." Ucap Sean mengelus lembut pipi Veronika.

Tersenyum tipis melihat wajah cantik Veronika. Ada sesuatu yang menggelitik hatinya.

'Apa yang terjadi denganku.' Batin Sean yang merasa dirinya begitu aneh setelah bertemu dengan Veronika.

Dengan cepat menarik Veronika kedalam pelukan nya, memeluk gadis itu seperti sedang memeluk guling.

GAIRAH SANG MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang