Didalam rumah yang tidak terlalu mewah dan tidak terlalu kecil tetapi sangat nyaman itu terlihat ada seorang wanita yang kisaran umurnya menginjak 26 tahun.
Wanita itu sedang duduk dengan tenang dihadapan televisi yang menyala tidak lupa juga ia membawa beberapa cemilan, tapi wanita itu lupa untuk tidak membawa minum.
"Yoshi!!" Teriak wanita itu memanggil seorang anak bernama Yoshi.
Sekarang Yoshi masih berumur 15 tahun dan masih duduk di kelas 9 SMP.
Yoshi yang sedang mengerjakan tugasnya di kamar dan mendengar wanita itu memanggil nya dengan panik segera menghampiri wanita itu.
Ketika Yoshi sudah berada di hadapan wanita itu, Yoshi menundukkan kepalanya mendengarkan perkataan wanita itu.
Wanita itu yang melihat Yoshi sudah ada dihadapannya lantas berbicara "buatkan saya jus mangga, sekarang juga!!" Perintah nya dengan membentak.
Yoshi hanya mengangguk patuh ketakutan dan segera pergi dari hadapan wanita itu, dengan tangan yang mengepal Yoshi terpaksa membuatkan nya jus.
Jika kalian pikir itu ibu Yoshi maka kalian salah, karena dia adalah Shani seorang art dirumah milik orang tua Yoshi.
Yoshi beserta kedua adiknya memang tidak tinggal dengan kedua orangtuanya, karena mereka lebih mementingkan pekerjaan nya.
Bahkan terakhir kalinya Yoshi melihat orang tuanya ketika ia berumur 7 tahun, orang tuanya hanya meninggalkan dirinya dengan kedua adiknya bersama seorang art bernama Bu Inah, perempuan tua yang merawat Yoshi hingga berumur 13 tahun.
Dengan ada nya Bu Inah membuat Yoshi beserta kedua adiknya merasa memiliki seorang ibu walaupun bukan ibu kandung.
Dan sekarang Bu Inah sudah pergi kepangkuan tuhan, yang membuat Yoshi merasa kehilangan sesosok ibu.
Hingga dua tahun yang lalu, untuk pertama kalinya Yoshi menghubungi ayahnya yaitu mingyu.
Yoshi menelepon ayahnya untuk meminta seorang art baru dikarenakan Bu Inah yang sudah tiada.
Mingyu menyetujuinya dan memperkerjakan Shani, yang malah membuat anak anaknya tersiksa dengan adanya Shani dikehidupan mereka.
Awalnya Shani tidak melakukan mereka semena mena dan berlaku selayaknya seorang art.
Tetapi pada bulan kedelapan ia bekerja mingyu tidak memberi nya gaji lagi yang membuat Shani murka dan menanyakan gaji nya ke Yoshi yang tidak tahu apa apa.
Untuk kedua kalinya Yoshi menghubungi sang ayah lagi dan menanyakan hal tersebut.
Dan ayahnya menjawab jika ia memang sengaja tidak akan mengirimi mereka uang lagi termasuk gaji art.
Tapi ayahnya memberikan sebuah cafe yang belum memiliki nama atau bisa dibilang memulai dari 0.
Bukan hanya cafe, mingyu memberikan juga rumah yang sekarang Yoshi tinggali.
Dan menyuruh Yoshi untuk tidak menghubungi nya lagi.Tanpa rasa curiga Yoshi memberitahu hal itu kepada Shani, Shani yang memang memiliki otak licik menyuruh Yoshi untuk ia yang mengelola cafe itu dengan balasan Shani akan tetap bekerja dirumah yang sekarang menjadi milik Yoshi.
Yoshi yang memang masih belum mengerti dengan hal itu tanpa ragu mengiyakan ucapan Shani yang membuat Boomerang bagi Yoshi dan adiknya.
Dibanding bekerja selayaknya art Shani malah menyuruh nyuruh Yoshi dengan adiknya.
Bahkan hasil dari cafe Yoshi hanya menerima sedikit, ia di beri 100 ribu uang untuk kebutuhan nya sebulan dan uang itu untuk kedua adiknya juga.
Sertifikat rumah dan cafe memang bernama milik Yoshi tetapi hasil dari cafe tidak Yoshi gunakan.
Sebenarnya Yoshi ingin melawan tetapi ia tidak berani, jika Yoshi melawan maka ia akan diberi pukulan atau tamparan.
Yoshi tersentak dari lamunannya ketika mendengar suara menggelegar milik Shani yang menyuruh nya untuk cepat membuat jus.
Yoshi dengan segera mengambil buah segar dan membuat jus, Yoshi sengaja membuat jus lebih banyak untuk ia dan kedua adiknya.
Setelah selesai Yoshi mengambil segelas jus dan berjalan menuju Shani, setelah sampai Shani mengambil nya dengan tidak santai, "lama banget!!" Sentaknya dan lanjut menonton acara televisi nya.
Yoshi segera berbalik menuju dapur untuk mengambil 3 gelas jus dan segera pergi kembali ke kamarnya yang ada di lantai dua.
Untuk kamar tidur Yoshi dan kedua adiknya memiliki kamar sendiri, Shani pun tidak mempersalahkan itu tapi dengan syarat Shani tidur ditempat kamar orang tua Yoshi.
Yoshi mengetuk pintu disebelah kamarnya yaitu kamar Asahi adik pertama nya yang sekarang berada di kelas 2 SMP.
Tok..
Tok..Yoshi mengetuk pelan kamar asahi dan menunggu sang adik keluar, tak perlu waktu lama Asahi keluar dari kamarnya dengan piyama yang sudah melekat ditubuhnya.
"Ada apa bang?" Tanya Asahi pada Yoshi, Yoshi memberikan satu gelas jus yang langsung diterima Asahi.
"Nih diminum, tadi gue bikin" ujar Yoshi dengan senyuman yang tak pernah pudar, "makasih bang"ucap Asahi dan memasuki kamarnya lagi tak lupa menutup kembali pintunya.
Senyuman Yoshi seketika berubah menjadi miris ketika melihat adiknya berubah, dulu Asahi orang yang ceria bahkan sikap random nya melibihi Haruto, tetapi itu semua hilang ketika Bu Inah meninggal.
Yoshi pun segera berlalu dari kamar Asahi dan pergi menuju kamar adiknya yang bungsu, yaitu Haruto dan kini Haruto berada di kelas 7 SMP.
Tok..
Tok..Setelah mengetuk pintu Yoshi menunggu Haruto keluar dari kamarnya, 2 menit berlalu membuat Yoshi membuka pintu kamar Haruto.
Dikamarnya terlihat Haruto terbaring tidur dengan nyenyak, tak ingin mengganggu tidur Haruto, Yoshi menyimpan gelas berisi jus di nakas samping ranjang Haruto.
Setelah melakukan itu Yoshi membenarkan selimut yang dikenakan Haruto dan menyalakan lampu tidur.
Yoshi mengambil satu gelas jus miliknya dan pergi menuju pintu, sebelum pergi dari kamar Haruto, Yoshi mematikan lampu kamar terlebih dahulu dan menutup pintu tanpa mengeluarkan suara.
Setelah sampai dikamarnya, Yoshi mendudukkan dirinya dimeja belajar dan meminum jus hingga setengah lalu meletakkan nya di meja.
Yoshi melirik jam yang sudah menunjukkan angka 9 dan dengan cepat segera kembali mengerjakan tugasnya.
***
Diwaktu yang sama dengan Yoshi, kini Asahi sedang bersiap untuk tidur, ia sudah berbaring di ranjang nya.
Asahi melirik gelas kosong yang berada di nakas dengan perasaan campur aduk.
Asahi sangat membenci keluarga nya kecuali Yoshi dan haruto, bahkan Asahi lupa dengan muka sang ibu mungkin karena tidak pernah bertemu.
Terakhir kali bertemu dengan ibunya saat ia berumur 6 tahun sehingga muka ibunya terlihat samar di kepalanya.
Bagaimana dengan foto?mereka tidak mempunyai foto keluarga, foto ibunya pun Asahi tidak mempunyai nya.
Seolah hilang ditelan bumi ibunya tidak pernah menampakkan wajahnya sama sekali, hanya Yoshi yang tahu bagaimana rupa ibu nya.
Tapi Asahi tidak memperdulikan itu, karena Asahi pikir ia tidak membutuhkan sosok ibu walaupun di lubuk hatinya sebenarnya ia sangat menginginkan seorang ibu.
Karena terlalu berpikir membuat Asahi susah untuk tidur dan ia pun memutuskan untuk memainkan handphone nya.
Karena keasikan bermain handphone membuat Asahi lupa waktu dan tak terasa sekarang sudah pukul 11.30.
Karena besok adalah hari sekolah Asahi menyimpan handphone nya dan mencoba untuk tidur lagi.
________
(◍•ᴗ•◍)❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET || TREASURE
FanfictionBagaimana jika adaTiga kakak beradik berketurunan jepang yang merasa tidak diperrdulikan oleh seluruh keluarga nya, bahkan oleh kedua orang tua nya. mereka bertiga hanya mempunyai satu sama lain, hingga suatu saat ada suatu fakta yang tak terduga da...