(twentythree)

145 13 1
                                    

"y-yoshi" mata Lisa berkaca kaca menatap anak sulungnya. Tangan nya berusaha meraih pipi yoshi 1 jengkal lagi tetapi yoshi mundur.

Lisa tersenyum miris lalu kembali meletakkan tangan nya disamping tubuhnya, ia tidak menyalahkan yoshi yang menghidar tetapi Lisa menyalahkan dirinya sendiri.

Matanya menatap seseorang dibelakang yoshi, itu asahi. "Asahi" panggilnya, asahi yang namanya dipanggil mengalihkan wajahnya kesamping.

"Ada urusan apa anda kesini?" Yoshi mengeluarkan suaranya setelah terdiam sedari tadi.

"Y-yoshi mama-"

"Pergi" suara datar asahi semakin mencekam suasana ruangan.

"Asahi mama m-mau jenguk haru-"

"Pergi!" Usir asahi lagi tetapi Lisa tetapi diam diposisinya yang semakin membuat asahi marah.

"Saya bilang pergi!!"

Air mata Lisa menetas membasahi pipinya hatinya terasa berdenyut sakit mendengar usiran serta bentakan yang berasal dari asahi, anaknya.

Lisa menghampiri asahi "mama mohon, mama hanya mau melihat keadaan haruto" air matanya terus berurain menyesal.

"Anda bukan mama saya" Lisa seperti ditusuk ribuan pisau dihatinya saat asahi berkata seperti itu.

Yoshi diam menyaksikan perseteruan Lisa dan asahi, ia merasa terwakilkan oleh perkataan adiknya.

"Mama minta maaf"

"Pergi!!"

Haruto mengerjapkan matanya ia merasa terganggu. Matanya perlahan melihat apa yang terjadi saat ini.

"Mama" lirih haruto yang dapat didengar ketiganya.

Lisa yang merasa terpanggil melihat haruto yang menatapnya dengan tatapan sendu.

"Iya sayang ini mama" Lisa mengusap pelan rambut haruto.

"Bukan. Mama kita udah mati" celetuk asahi menusuk.

"Asahi!" Tegur yoshi, menurutnya asahi sudah keterlaluan.

"Apa bang? Mama gue emang udah mati!" Tantang asahi tidak takut. Ia sudah dipenuhi oleh amarah.

"Lo keterlaluan." Yoshi menatap tak percaya adiknya yang seperti ini.

Asahi terkekeh meremehkan "kalo gue keterlaluan terus dia apa?" Matanya menatap Lisa yang menatap dirinya sendu.

Yoshi tidak menjawab "ninggalin anaknya demi karir?"

"Atau karena berselingkuh?"lanjut asahi.

"Asahi ini ga kaya yang kamu kira nak"

"Saya bukan anak anda" setelah mengatakan itu asahi keluar ruangan dan berpapasan jun yang mau menuju ruangan haruto dirawat.

"Sahi" panggilnya tapi asahi hanya melewatkan nya tanpa menatapnya sama sekali.

"Lagi buru buru Kali ya?" jun melanjutkan langkahnya menuju ruangan, saat didepan pintu ia terkejut melihat kehadiran Lisa.

"Mbak Lisa?" Gumamnya kaget. Ditambah lagi saat melihat kehadiran yoshi dan haruto yang melihatnya.

"Mungkin ini saatnya mereka tau"

***
Asahi menghembuskan asap rokoknya sambil melihat pemandangan kota malam ini dari atas rooftop rumah sakit.

Asahi terkekeh "mendingan dia gak usah muncul lagi dikehidupan gue"

Pandangannya menatap langit malam yang ditaburi banyaknya bintang indah "kenapa gue harus lahir?"

SECRET || TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang