"seger banget" Asahi menghirup udara pantai dengan tangan terlentang seolah menikmatinya, bukan hanya itu bahkan mata nya kini tepejam menikmati angin sepoi sepoi.
Berbeda dengan Asahi yang menikmati segernya udara pantai, Haruto dan Jun sekarang sedang kejar kejaran dengan posisi Jun yang mengejar Haruto.
Kenapa Jun mengejar nya? Itu karena tadi saat Jun sedang bermain pasir membangun sebuah rumah tiba tiba Haruto hancurkan membuat Jun kesal dan mengejarnya.
"Udah bang!! Cape!!" Haruto tetap berlari dengan sesekali menoleh kebelakang.
"Sini Lo!! Bantuin gue bikinin lagi!!" Kata Jun menambah kecepatannyan.
"Aku suka keributan ini" monolog junkyu sambil meminum kelapa mudanya, junkyu tiduran dikursi beserta payung yang memayunginya.
Disamping junkyu ada Yoshi yang sama posisinya seperti junkyu yaitu meminum kelapa muda dengan pemandangan Haruto yang dikejar kejar Jun.
Yoshi terkekeh melihat itu dan melihat sekeliling pantai yang dipenuhi para pengunjung hingga matanya tak sengaja menatap turis yang hanya memakai pakaian dalam saja, "astaghfirullah! Mata gue ternodai" Yoshi menutup matanya dengan tangannya.
Junkyu menoleh menatap Yoshi karena mendengar suara Yoshi tadi, "kenapa bang? Kok ditutupin matanya?" Heran junkyu dengan mengerutkan keningnya.
Yoshi menunjuk turis tadi menggunakan dagunya, junkyu seketika menatap turis itu juga, "astaghfirullah, mata suci gue!" Sama seperti Yoshi junkyu pun ikut menutup matanya menggunakan tangannya.
Mereka baru menyadarinya bahwa ada turis yang menggunakan pakaian dalam saja, karena sedari tadi fokus mereka hanya tertuju pada Haruto dan Jun.
Selesai dengan dunianya sendiri, Asahi membalikan badannya dan menatap junkyu dan Yoshi yang masih setia menutup kedua matanya.
Asahi keheranan kenapa mereka berdua kompak menutup mata bersama seperti itu.
Asahi menghampiri mereka, "kenapa kalian nutup mata kaya gitu? Padahal pemandangannya indah loh" tanya Asahi yang belum melihat turis itu.
Dengan kompak Yoshi menunjuk menggunakan dagu lagi sedangkan junkyu menunjuknya dengan sebelah tangannya.
Asahi bingung melihatnya, karena penasaran ia pun melihat kearah yang mereka tunjuk, "ANJINGG!!" Tidak seperti junkyu dan Yoshi yang beristighfar, Asahi malah mengumpat.
"Kok malah ngumpat sih sa!, harusnya istighfar, gaboleh liat begituan sa, inget dosa" protes junkyu dengan tetap menutup matanya.
Yoshi mengangguk menyetujui itu, "ayo istighfar sa"
Asahi tetap bingung mendengar perkataan mereka berdua, "buka dulu matanya, liat" Asahi menunjuk kearah Haruto yang berjalan menghampiri mereka.
"Eh sa, astaghfirullah udah kena lcd nya ini mah" kata junkyu tetep kekeuh.
"Iya sa, dosa loh" Yoshi menyetujui ucapan junkyu.
"CK" Asahi langsung menarik tangan kedua pemuda itu, "noh liat, pfftt AHAHAHHAA" tawa Asahi saat Haruto sudah dekat dengan posisi mereka.
Junkyu dan Yoshi yang melihat itu ikut tertawa juga "AHAHAHAHAH"
"Muka Lo to" ucap Yoshi ditengah tawanya itu.
Haruto cemberut saat ditertawakan oleh mereka bertiga, gimana mereka gak ketawa kalo muka Haruto dipenuhi pasir bahkan pasir itu sudah merubah warna rambut Haruto menjadi warna pasir.
Bukan hanya itu baju haruto juga kotor oleh banyaknya pasir yang menempel, intinya dari atas kepala hingga kaki semuanya full pasir.
Nah itu sebabnya kenapa Asahi tadi mengumpat, itu karena junkyu dan Yoshi menunjuk Haruto yang berjalan kearahnya dengan keadaan seperti itu, mungkin turis Yanga mereka lihat tadi sudah pergi.
"Hah..hah.."engah junkyu karena cape terlalu banyak tertawa.
Mereka sudah meredakan tawanya dan kembali bertanya pada Haruto, "kenapa bisa kaya gitu to?"tanya Yoshi dengan mengusap ujung matanya yang keluar air mata karena tertawa.
"Pelakunya bang Jun" jawabannya dengan raut wajah yang terlihat kesal.
Cekrek...
Asahi memfoto Haruto menggunakan handphone miliknya, sayang sekali jika melewatkan momen ini, pikirnya.
"BANG SAHII!!" Marah Haruto, ia marah karena Haruto mengira pasti dirinya akan terlihat jelek difoto itu, padahal ngga Haruto mau gimana pun tetep ganteng xixixi
Asahi terkekeh menanggapi nya hingga datanglah Jun dengan muka yang terlihat senang.
Jun berdiri dipinggir Haruto, "gimana to, badan Lo jadi lebih rileks kan?"
Haruto mendengus kasar mendengar itu,"waduh rileks banget bang!!rasanya kaya simulasi ntar dikubur!!" Sarkas Haruto dengan muka senang yang dibuat buat.
Mereka yang menyimak hanya menatap bingung, "emang diapain sih sampe bisa kaya gitu?"tanya junkyu penasaran, tangan nya meraih kelapa yang masih tersisa dan meminum nya lagi.
"Terapi kesehatan dengan cara dikubur dipasir" jawab Jun dengan santai, seketika mereka menganga mendengar itu dan junkyu menyemburkan air kelapa yang ada di mulut nya.
Ya memang benar, setelah Jun mendapatkan Haruto yang sedari tadi berlari Jun menghukum Haruto dengan alibi terapi.
Tanpa curiga Haruto tergiur dengan ucapan Jun, saat Jun sedang menggali pasir Haruto mulai curiga tapi ia menepis pemikiran nya itu.
Dan tibalah saat Jun menyuruh Haruto memasuki lubang yang memang tidak terlalu dalam, awalnya Haruto enggan tapi ia penasar akan apa yang dimaksud dengan terapi ucapan Jun.
Jun menutup badan Haruto menggunakan pasir lagi hinggan yang tersisa hanyalah wajahnya saja.
Disitu Haruto mengetahui bahwa Jun mengerjai nya, dan kenapa wajah Haruto pada akhirnya ikut terken pasir? Itu karena Haruto tersungkur saat berhasil keluar dari pasir.
"Ada yang mau terapi lagi?"tawar Jun.
Sontak mereka semua langsung menggeleng dengan kompak.
"Kenapa gamau? padahal gratis loh" bujuk Jun tersenyum mengerikan.
"Aduhh, sorry bang perut gue mules" Junkyu memegang perutnya dan langsung berlari kehotel.
"Anu bang hehe" kekeh Yoshi sambil memikirkan alasan, soalnya kalo bilang langsung kalo ia gamau, Yoshi ga enak untuk menolaknya.
"Ah iya! Gue lapar bang, duluan ya gue mau makan dulu"Yoshi mengatakan itu dengan raut wajah yang senang dan berjalan keluar area pantai, saat dipertengahan jalan Yoshi langsung berlari dengan cepat.
Jun mengalihkan pandangannya dari yang awalnya kearah Yoshi kini beralih menatap
Kedua pemuda yang ada dipinggir dan didepan nya."Gak dulu deh bang, gue mau mandi soalnya hehe" kata Haruto sambil cengengesan andalannya dan langsung berlari meninggalkan kedua pemuda itu.
Jun menatap Asahi dengan senyuman manis, yang anehnya terlihat mengerikan dimata Asahi.
Asahi tersenyum tertekan, bingung mau beralasan seperti apa.
"Gimana sa?"
Asahi langsung memutar otak saat mendengar itu, "sorry bang... Gue ga bisa...emm soalnya... Gue.. gue harus.. harus.. harus ngepel dinding!! Eh engga maksudnya ngepel lantai dihotel! Iya lantai dihotel kotor banget soalnya bang hehe, gue duluan ya bang, permisi" Asahi langsung berlari kearah yang berlawanan dengan posisi hotel.
Jun menggeleng kan kepalanya dengan senyuman manis yang masih ada diwajahnya, "katanya mau kehotel, tapi malah pergi kearah Tempat makan"
Sebenarnya Jun sangat bahagia ketika berdekatan dengan mereka, ini adalah kebahagiaan Jun yang tak akan pernah Jun lupakan, Jun sudah menganggap mereka semua sebagai adiknya sendiri.
__________
(◍•ᴗ•◍)
See youuu ♥
Jangan lupa votee ♥
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET || TREASURE
FanfictionBagaimana jika adaTiga kakak beradik berketurunan jepang yang merasa tidak diperrdulikan oleh seluruh keluarga nya, bahkan oleh kedua orang tua nya. mereka bertiga hanya mempunyai satu sama lain, hingga suatu saat ada suatu fakta yang tak terduga da...