Chapter 11: Visitor

116 13 6
                                    

Chapter 11 (Visitor)
Bonus

"Kamu harus mandi dulu sayang. Bajunya bau alcohol" Ucap Ta ketika ketiga-tiganya sudah masuk ke dalam kamar mandi.

"Iya, setelah itu kita obatin luka di lutut kamu" Jeff membuka blazer yang dipakai Barcode untuk diletakkan ke dalam laundry basket.

"Babe, luka dibibir sama tangan kamu diobatin dulu" Jeff mengeluarkan kotak first aid dari dalam cabinet dan menarik Ta untuk mendekat.

"Nanti aja"

"No" Jeff membawa kepalanya ke kiri dan ke kanan.

"Diobatin sekarang"

"Sayang bajunya dibuka" Kata Jeff ketika melihat Barcode yang masih saja berdiri di tempatnya tanpa melakukan apa-apa.

"Dibantuin" Jeff yang sedang membuka kotak first aid berhenti dan membalikkan tubuhnya untuk membuka butang pakaian yang muda.

Setelah selesai membantu Barcode, Jeff kembali berdiri di depan Ta yang sedang duduk di atas table top wastafel. Barcode berdiri di samping Jeff dan memerhatikan yang tua merawat bibir Ta yang luka.

"Sakit ya kak?" Barcode mengusap pipi Jeff yang sedikit merah dengan lembut.

"Hmm?"

"Sakit ya ditampar ayah?" Jeff tersenyum kecil sebelum menggeleng pelan.

"Kakak gapapa sayang" Balas Jeff supaya kekasihnya tidak terlalu memikirkannya.

Tiba-tiba Ta memeluk tubuh yang tua dengan erat. "Terima kasih, kak" Ta mencium kening pacarnya sekilas.

Barcode mengambil keputusan untuk duduk di samping Ta untuk memerhatikan Jeff dengan lebih baik.

Cup. Sepantas kilat Barcode meninggalkan ciuman singkat pada pipi Jeff yang sakit.

"Supaya sakitnya berkurang" Katanya dengan cepat yang membuat Jeff tertawa lepas.

Seterusnya Jeff mencium tangan kanan Ta yang terluka.

"Supaya sakitnya berkurang" Jeff mengulangi kata-kata Barcode yang membuat Ta tertawa.

"Ih kakak curang, ngambil ayat aku" Kata yang muda sambil memukul pelan pundak Jeff yang berdiri di depan mereka.

"Ouh emangnya gak boleh?"

"Boleh tapi harus bayar" Jeff hanya menaikkan keningnya tanda bertanya dan Bracode menunjukkan bibirnya pada Jeff.

"Ouh nakal ya kamu sekarang" Ta menggelitik pinggang Barcode. Jeff tersenyum teduh melihat kedua kekasihnya yang tertawa lepas dengan wajah yang cerah seperti tiada beban. Dia berharap senyum itu tidak akan pernah luntur dari wajah indah mereka. Imej mereka yang luluh di dalam mobil tadi mahu Jeff lupakan dengan cepat.

"Gak ada yang gratis kak Jeff, cepetan" Barcode memajukan bibirnya untuk Jeff sapa. Jeff mendekatkan ranumnya pada yang muda dan sedikit bermain dengan bibir tebal itu.

Ketika Jeff bermain dengan bibir pacar kecilnya, Ta mendekatkan wajahnya pada leher Barcode untuk dicium sekilas.

"Supaya sakitnya berkurang" Ucap Ta dengan polos pada Barcode yang kaget.

"Wah, kak Ta juga harus bayar" Ta menarik wajah Barcode untuk mendekat dan memberikan ciuman yang sedikit kasar tapi singkat padanya.

"Kurang lama" Sekarang Barcode yang menarik wajah Ta untuk mendekat. Barcode mengigit ranum Ta sedikit kuat untuk membalas perbuatan pacarnya yang tadi. Ta tersenyum kecil dalam ciuman mereka. Ta hanya membiarkan yang muda untuk bermain dengan bibirnya sedikit lama sebelum mendominasi ciuman mereka.

Holding onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang