Chapter 6 (plot 2): New start

114 12 4
                                    

Holding On Plot 2 Chapter 6: New start

"Kak Jeff, Kak Jeff..." Ta menepuk-nepuk pelan pipi Jeff yang tertidur di bawah.

"Kenapa bisa tidur di sini, ganteng?" Tanya Barcode pada Jeff yang pelan-pelan membuka matanya. Barcode membersihkan semua pakaian yang berantakan di lantai sambil sesekali melirik ke arah yang tua.

"Apa kakak sakit?" Tanya Ta sambil mengusap kepala Jeff dan Jeff menggelengkan kepalanya sebagai balasan.

"Kalian mau kemana? Kok ga bilang?" Ucapnya dengan nada yang sedikit dingin sambil menatap mereka tajam.

"Pulang kak, kita mau pulang" Balas Ta sebelum mebawa dirinya sedikit jauh dari yang tua.

"Ini rumah kalian, mau pulang kemana?" Tanya Jeff lagi, menatap mereka yang tidak melihatnya sama sekali.

Barcode menggelengkan kepalanya pelan sambil memasukkan semua pakaian yang sudah dilipat dengan rapi ke dalam kotak. "Ini rumah kakak" Katanya dan bangun untuk mengalihkan kotak itu ke depan pintu kamar.

"Maksudnya?" Jeff mengikuti Barcode dengan perasaan binggung, dia menggelengkan kepalanya beberapa kali dengan cepat.

"Kita ga bakal gangguin kakak lagi, this house all yours now. Kakak sepertinya udah ga mau kita di hidup kakak jadi kita bakal pergi" Ta juga mengeluarkan beberapa kotak lainnya yang ada di 'walking closet' untuk di kumpulkan bersama kotak lainnya yang sudah Barcode bawa keluar.

"You can have the new start that you want, without us. Aku minta maaf udah gangguin kakak, maaf udah bikin kakak risih" Dengan suara yang lirih Barcode menyatakan maafnya sebelum berjalan melepasi Jeff yang hanya berdiri terkaku di tempatnya sambil memerhatikan mereka.

"Kita ga bakal paksa kakak buat ingat kita lagi" Ta memberi senyuman kecil pada Jeff.

"You just going to give up? Just like that?" Kata Jeff yang terdengar sedikit tersinggung dengan ucapan mereka.

"Kita udah coba semampu kita kak, kita sakit"

"Kakak sepertinya ga mencoba" Barcode melanjutkan ucapan Ta yang tadi.

"That's not true! I'm trying" Pangkas Jeff dengan suara yang sedikit tinggi bagi membela diri.

"Kakak dekat" Barcode jalan mendekati Jeff dan berdiri tepat di depannya. "Tapi rasanya jauh banget, kak. Aku ngerasa yang aku ga bisa gapai kakak sama sekali" Lanjutnya.

"What should I do, Barcode? You're not the only one that's hurting here, me too. I woke up and suddenly I had two lovers to take care of, I had two lovers that I needed to remember, I had to force myself to remember something that seemed so impossible to me" Katanya ke Barcode walaupun anak itu tidak menatap ke arahnya.

"That's it kak, we won't force you anymore. Jadi kita pergi, kakak gak usah paksa diri buat ingat kita, kakak gak harus jagain kita, kakak gak usah sakit lagi. Kakak gak harus kenal erti cinta yang mustahil bagi kakak. Kita juga gak harus nanggung rasa sakit setiap hari sambil berharap yang pacar kita bakal pulang lagi ke kita" Balas Ta lagi dengan nada yang sama tinggi, terdengar frustasi.

"Aku rela kok kak, pergi supaya kakak bahagia karna aku sadar aku bukan bahagianya kakak lagi. Go find your own happiness, your new happiness" Barcode yang paling rapuh di sana berbicara dengan suara yang bergetar.

"Jangan nangis sayang, kamu masih punya kakak" Bisik Ta pelan ke kuping Barcode sambil mengusap pelan punggung tangan anak itu. Barcode mengambil napas panjang untuk menenagkan dirinya.

"Kita mau kakak bahagia walaupun bukan sama kita" Barcode bilang lagi.

"Bahagia itu apa? Cinta itu apa? Sayang itu apa? I don't know that and I don't think I can do that" Ucap Jeff sambil menatap mereka berdua. Dia memang tidak tahu arti semua itu.

Holding onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang