Viorela

50 4 0
                                    

Cerita ini ada di draft udah lama, it's also very rough, karna ini ditulis random aja, hope you enjoy it.

Saat tubuh Jeff yang dipenuhi darah, jatuh rebah di hadapan sang raja, dia hanya tersenyum lemah pada Barcode dan Ta yang menghampirinya sebelum semuanya berubah gelap. Tapi sebelum semuanya gelap hati Jeff merasa senang dapat melihat wajah suaminya begitu dekat setelah hampir tiga bulan tidak menyapa mahupun bertukar khabar.

Suara cemas Ta dan teriakan Barcode menarik atensi pahlawan di sekitar mereka yang sebenarnya masih sibuk dalam peperangan.

Kedua raja tersebut mengangkat tubuh Jeff yang sudah tidak sadarkan diri ke infirmary dengan air mata yang turun tanpa henti.

"Bantuin saya, tolong..." Dengan suara yang parau dan nafas yang masih tersengal Barcode meminta tolong sementara Ta sudah duduk di lantai.

"Tuanku raja Nakunta, Ayo duduk di atas. Biar kami bantu" Tapi Ta menggelengkan kepalanya.

"Bantuin kak Jeff dulu" Katanya.

"Sudah ada yang menangani Jeff, tuanku. Jadi biarkan kami membantu tuanku" Kata para tabib yang ada sambil coba memapah tubuh Ta untuk duduk di kursi terdekat.

Sudah hampir 4 jam, Barcode dan Ta menunggu di kursi infarmary untuk mendapatkan khabar mengenai Jeff. Mereka tidak mahu pergi dari sana bahkan makanan mereka saja tidak dijamah.

"Tuanku, makanlah sedikit" Pelayan tersebut telah menghulurkan sesendok nasi di depan bibir sang raja tapi Barcode hanya menjauh.

"Setelah ini tuanku Nakunta harus ambil obat, makan dulu ya tuanku" Pelbagai cara sudah para pelayan fikirkan agar keduanya makan tapi tetap saja mereka tidak mahu makan.

Juna dengan keringat memenuhi wajah dan pakaian yang kotor berlari masuk ke ruang infarmary.

"Tuanku" Dia sedikit menunduk dia hadapan keduanya.

"Silakan makan, tuanku. Mereka bilang tuanku tidak mahu makan. Kenapa? Ada yang salah? Saya bisa ke dapur untuk berbicara sama tukang masak" Tawar Juna sambil memerhatikan makanan yang tersedia.

"Tidak usah, Juna" Balas Ta dengan cepat.
"Saya cuman tidak mahu makan, tiada yang salah pada makanannya" Jelas Barcode.

"Kak Jeff, ada di dalam Juna" Lanjut Barcode lirih.

"Karna itu tuanku harus makan. Jeff pasti marah kalo tuanku tidak makan" Ucapnya sambil mengambil piring yang berisi nasi.

"Tidak mahu makan" Balas mereka dengan serentak.
"Nanti tuanku sakit"
"Gapapa, biarkan saja" Balas Ta acuh tidak acuh.

"Tuanku, walaupun Jeff tidak dibenarkan melihat tuanku sepanjang acara. Dia selalu memastikan makanan tuanku dimasak dengan cara yang tuanku suka, memastikan tuanku mengambil obat tepat waktu, memastikan tuanku mendapat layanan yang baik supaya tuanku merasa nyaman dan selalu berada dalam keadaan yang baik walaupun dia tidak disisi tuanku"

"Tuanku pasti tidak mahu bikin semua usaha yang sudah Jeff lakukan menjadi sia-sia kan?" Barcode dan Ta menggelengkan kepala mereka dengan cepat dan itu mengundang senyum kecil di bibir Juna.

"Jadi tuanku harus makan" Dan dengan itu mereka mengambil sendok yang tersedia untuk makan.

'Jeff semoga lu bangun cepat ya' Kata hati kecil Juna saat menatap tirai yang tertutup di depannya.

Barcode dan Ta bahkan mengambil keputusan untuk tidur di infarmary yang mengundang rasa khawatir dari banyak pihak tapi mereka hanya berada dekat dengan Jeff.

"Tuanku" Xavier memecahkan lamunan keduanya.

"Ini ada surat dari Jeff" Xavier menghulurkan sepucuk surat pada mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Holding onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang