Chapter 6: Busy

114 14 4
                                    

Chapter 6 (Busy)

"Kak aku ada bawain kakak sesuatu" Ta masuk ke dalam kamar dengan suaranya yang ceria dan menyapa Jeff yang sedang duduk dengan tenang. Barcode yang sedang menata rambut Jeff memandang ke arah Ta yang baru saja masuk ke dalam dengan kedua tangannya di belakang.

"Apa?" Jeff membawa kepalanya ke arah sumber suara.

Ta meletakkan sejambak bunga dipangkuan Jeff. Jeff menyentuhnya dan tersenyum. Mengambil jambakan bunga itu untuk di hidu dan Jeff juga mengambil masanya untuk menyentuh setiap kelopak bunga yang ada.

"Buat adek juga ada" Ta juga menghulurkan jambakan bunga di hadapan yang muda dan mencium pipi Barcode sekilas yang membuat anaknya tersenyum kecil.

"Adek siap-siap sana. Kakak hantar adek ke kampus dulu terus ngatar kak Jeff ke braille class. Kakak bisa jagain kak Jeff" Ta mengambil sisir yang ada di tangan Barcode untuk mengambil alih tugasnya. Pada perjumpaan dengan dokter minggu lalu dokter menyarankan untuk Jeff mempelajari braille code untuk memudahkannya membaca.

"Makasih bunganya kak Ta. Adek suka" Barcode mencium bibir Ta dengan cepat sebelum pergi ke kamar mandi.

"Makasih buat bunganya, babe. Ini pasti cantik banget seperti biasa" Jeff mengambil tangan Ta yang lagi merapikan rambutnya untuk di cium. Ta duduk di kasur dan menarik Jeff untuk duduk dipangkuannya.

"Coba kakak tebak bunganya warna apa?"

"Ouh mau main tebak-tebakan?"

"Iya" Ta menganggukkan kepalanya pelan.

"Putih?"

"Salah. Coba lagi" Ucap Ta sambil menggelengkan kepalanya heboh. Jeff tidak melihat itu tapi dia dapat merasakan pergerakan tubuh pacarnya.

"Merah?"

"Nope that's typical. Selain itu" Ta menggelengkan kepalanya lagi yang membuat Jeff cemberut.

"Gak tau ah" Jeff memalingkan wajahnya dari Ta dan bermain dengan jambakan bunga di tangannya. Ta malah tertawa dan mencium pipi Jeff sebanyak tiga kali.

"You're favorite colour, love" Ta mengelus pipi tirus pacarnya dengan punggung tangannya.

"Yellow?" Ucap Jeff sambil memiringkan kepalanya.

"Iyaaa, pinter. 100 bintang buat kakak" Ta memegang tangan Jeff untuk bertepuk tangan.

"I forget how yellow look like" Senyuman Jeff sedikit turun setelah mengatakan itu. "Can you describe it for me?" Tanya Jeff pada Ta dengan suara yang berharap.

"Sure, love. Yellow is a bright, warm and soft colour. Yellow is exciting but not loud or angry. Warna kuning itu kayak hangatnya sinar matahari dengan deruan angin yang lembut menyapa muka kita, tenang dan nyaman" Ta menyatakan itu sambil meniup pelan wajah Jeff seolah-olah menghasilkan angin yang bertiup menyapa wajah yang tua.

"Kuning warna yang ceria sama kayak senyuman yang kita pamerkan buat orang yang kita cinta. Kalo mengikut musim, warna kuning itu musim luruh, gak terlalu panas tapi gak terlalu dingin juga" Ta sebaik mungkin coba mendiskripsikan warna kuning pada Jeff dengan melibatkan perkara-perkara di sekelilingnya dan yang bisa dirasakan oleh deria rasa dan perasaan supaya Jeff dapat memahaminya dengan lebih baik.

"You did such a good job in telling me about colour, babe. Maybe next time we can do it again but with different colour"

"Anything for you, kak Jeff"

"Nanti kita makan malam bareng ya?" Tanya Barcode yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah.

"Kakak kerja sayang jam 2 sampai jam 10. Kamu makan bareng kak Jeff ya" Ta mengalihkan Jeff untuk duduk di kasur dengan nyaman. Barcode menganggukkan kepalanya selepas mendengar jawaban Ta.

Holding onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang