Chapter 5 (plot 2): House tour

89 10 6
                                    

Akhirnyaaaaa, update lagi. Maaf banget udah lama ga update. Mau update minggu lalu tapi ga tau kenapa ga bisa log in. Udah nangis sih pikir ga bakalan bisa buka lagi HAHAHAHA Biasalah I'm just a girl jadi apapun solusinya harus nangis dulu.

Hope you enjoy this chapter. Terima kasih yang udah selalu nunggu dan ingat sama cerita ini✨.

Holding On Plot 2 Chapter 5: House tour

J's POV

Aku terbangun dengan jarum jam menunjukkan jam 7 pagi, sejujurnya aku tidak bisa tidur dengan tenang setelah kencan terakhir yang diadakan oleh Ta dan Barcode. Melihat sunset yang indah bersama memang suatu yang istimewa tapi ada yang menjanggal di hatiku, sepertinya ada yang berbeda. Aku bangun dan duduk di hujung kasur dengan tatapan kosong.

Lamunanku terganggu ketika mendengar bunyi pintu kamar sebelah tertutup, bunyinya pelan saja tapi kamar yang hening membenarkan aku mendengarnya dengan jelas. Perlahan-lahan aku bangun untuk membuka pintu dan melihat Barcode yang sudah rapi dengan pakaiannya yang selalu cerah. Dia tersenyum padaku, senyuman yang indah tapi kenapa baru sekarang aku menyadarinya?

"Sudah mau berangkat ke kampus?" Tanyaku sambil bersandar pada pintu kamar sambil memerhatikan Barcode yang sibuk memasukkan tabletnya ke dalam tas.

"Iya, udah janji mau sarapan bareng Mix dulu sebelum kelas" Jelas Barcode.

"Oh Kak Jeff udah bangun?" Ta yang baru saja keluar dari kamar utama bertanya ketika melihatku dan aku menganggukkan kepala sebagai respon.

"Kakak kerja? Ke Stella? Atau ke HQ?" Lanjut Ta sambil menutup pintu kamar sebelum mencapai tas Barcode untuk dibawa.

"Hari ini cuman di rumah aja" Balasku.

"Lu—" Aku menggelengkan kepalaku sebelum lanjut berbicara. "Kamu kerja pagi?" Tanyaku saat melihat Ta yang sudah rapi dengan uniform kerjanya. Aku tahu Ta kaget denganku yang tiba-tiba saja memanggilnya dengan kata 'kamu'.

"Iya, aku kerja pagi. Aku udah masak nasi goreng di bawah buat sarapan kakak" Jelas Ta.

"Kamu bangun jam berapa? Kok udah siap masak" Tanyaku dengan rasa penasaran karna biasanya ketika aku bangun tidur sarapan sudah siap terhidang dia atas meja.

"Jam 6 udah bangun biasanya. Kenapa kak?" Aku hanya menggelengkan kepalaku untuk menjawab saoalan Ta.

"Kita berangkat dulu ya kak Jeff. Dadah" Barcode melambaikan tangannya dengan semangat dan senyuman yang selalu menghiasi wajahnya sebelum turun tangga.

"Berangkat dulu ya, kak" Ta tersenyum kecil sebelum mengikuti yang muda.

Aku turun dan memerhatikan mereka melalui jendela. Rutinitas mereka tetap sama tidak pernah berubah. Ta akan memakaikan helm untuk Barcode sebelum membantunya naik ke atas motor dan biasanya Barcode akan memeluk Ta dengan erat.

Setelah melihat motor yang dinaiki Ta menghilang, aku mengambil keputusan untuk duduk di ruang tengah sambil memerhatikan anterior rumah tersebut. Sudah menetap disini lumayan lama tapi aku tidak pernah memerhatikan setiap detail yang ada di rumah ini bahkan ada kamar yang tidak pernah aku jejaki.

"Apa tabungan rumah untuk ibu dipake buat beli rumah ini ya?" Aku bertanya sambil mengambil bingkai foto kita bertiga yang ada di atas meja.

"Fotonya lucu" Aku tersenyum senang melihat foto itu. Kita bertiga terlihat begitu bahagia dengan lampu kota yang terlihat cantik dibelakang.

"Xavier pasti tau tentang rumah ini. Coba ditelfon aja deh" Aku mencari kontak Xavier di dalam hp-ku untuk memintanya datang ke rumah.

"Halo?" Suara berat Xavier yang menyapa indera pendengaranku membuat aku tahu dia masih lagi berbaring di atas kasurnya.

Holding onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang