bagian 34

46.1K 4.4K 1.7K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Halo semuanya apa kabar? Sebelum membaca jangan lupa vote ya.

Spam komen di sini.

Happy reading

***





"Arsya, ayo kesini!" Panggil Gus Ilham pada Arsya yang sedang bermain bersama beberapa anak lain di dalam masjid. Terlihat mereka sedang bermain senam lantai, yang dimana salah satu gerakannya adalah rol kedepan.

"Siap abah!" Arsya segera rol kedepan sebelum berjalan menghampiri kedua orang tuanya.

"Aduh, itu nggak apa-apa, salto begitu?" Tanya Aisyah khawatir melihat anaknya.

"Nggak apa-apa itu, olahraga." Ucap gus Ilham tertawa pelan.

Aisyah memukul lengan suaminya. "Nggak apa-apa? kalau cedera gimana?"

"Sini nak." Ucap Gus Ilham, lalu memberikan uang pada Arsya. "Abah minta tolong, masukin dalam kotak amal ya."

"Ajarkan hal yang baik-baik, sampai kamu menuai apa yang kamu tanam." Ucapnya pria itu pada istrinya.

"Oke." Arsya pun menurut dan memasukkan uang yang di beri abahnya ke dalam kotak amal masjid. "Sudah deh, nanti Aca mau kasi tau teman-teman baru Aca!"

"Eh!" Aisyah menahan anaknya.

"Arsya, kalau sedekah itu, usahakan tangan kanan memberi, tangan kiri jangan sampai tau." Ucap Aisyah.

"Tapi Aca masukin uangnya pakai dua tangan, gimana dong?"

"Maksudnya umi Aisyah, tangan kanan ibadahnya kamu atau orang yang bersedekah dan tangan kiri itu orang lain. Jadi kanan memberi, kiri jangan sampai kiri tau, untuk menghindari riya yang bisa merusak pahala sedekah." Jelas Gus Ilham.

"Riya itu apa abah?"

Aisyah menghela nafas. "Riya itu semacam pamer. Udah-udah, ayo kita kembali keruangan Arsyi. Nanti adek kamu menunggu, nangis lagi dia."

Arsya menatap teman-temannya yang masih asik bermain. "Aca masih mau disini."

"Arsya mau hilang?" Tanya Aisyah.

"Kenapa mau hilang? Ini kan, rumah allah. Umi," ucap Arsya.

"Itu udah tau rumah Allah. Masa mau main di sini?" Ujar Aisyah membuat Arsya cemberut.

"Yaudah." Kata anak itu berjalan duluan.

"Aisyah-Aisyah.." gumam Gus Ilham menatap Arsya.

"Apa panggil-panggil!?" Balas Aisyah sewot, membuat Gus Ilham sempat tersentak.

"Eh, nggak sayang," Gus Ilham cengengesan.

*****

Tibanya di ruangan Arsyi, Aisyah langsung memotong buah semangka. Sedangkan Gus Ilham, Arsya dan Arsyi tampak sedang bercerita satu sama lain.

Selain itu, umi Maryam dan abi Syakir, sudah bersiap untuk pulang ke pesantren. Rencananya, umi Maryam dan abi Syakir akan kembali ke sini, pada malam hari untuk mengganti Aisyah dan Gus Ilham menjaga Arsyi. Apalagi Aisyah. Sedari kemarin belum juga pulang ke pesantren.

"Nanti malam umi kesini, gantiin kalian."

"Nggak apa-apa umi?" Tanya Aisyah tak enak hati.

Aisyah Aqilah || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang